Kawan GNFI mungkin sudah tahu, banyak sektor pariwisata lumpuh di Indonesia karena pandemi virus corona atau Covid-19. Yang paling menyita perhatian adalah tempat wisata tempat pendidikan, riset, dan konservasi satwa seperti kebun binatang dan taman safari. Karena penutupan yang bersifat sementara, pemasukan menjadi berkurang, imbasnya tentu ke kesejahteraan pekerja dan satwanya.
Pada awal Mei 2020 misalnya, Kebun Binatang Medan mendapatkan sorotan karena kurangnya pasokan makanan untuk satwa koleksinya. Beruntung masyarakat Medan, luar kota, dan internasional melakukan aksi penggalangan dana untuk menyelamatkan nasib para satwa.
Tidak selamanya awan mendung menaungi tempat wisata konservasi hewan. Pasalnya ada kabar baik di tengah pandemi ini dan itu datang dari Taman Safari Indonesia, Cisarua, Puncak, Bogor.
Fitri, Si Bayi Orangutan yang Lahir di Suasana Idulfitri
Taman Safari Indonesia, Cisarua, sedang berbahagia pada akhir bulan Mei 2020. Bertepatan dengan momentum Hari Keanekaragaman Hayati Dunia yang jatuh pada 22 Mei dan Idulfitri pada 24 Mei, seekor bayi orangutan lahir pada Selasa (25/5/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.
Bayi orangutan berjenis kelamin betina itu merupakan bayi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dari induk Evi dan jantan Ipung. Karena kelahirannya masih dalam suasana hari raya Idulfitri, bayi orangutan tersebut dinamakan Fitri.
Dilansir GNFI dari postingan Instagram Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Fitri terlihat sehat dan sudah menyusu pada induknya.
Covid Si Bayi Gajah
Sebelumnya Taman Safari Bogor sudah dinaungi kebahagiaan karena salah satu koleksinya yang lain telah melahirkan anak. Seekor bayi gajah lahir pada 28 April 2020 yang lalu.

Covid, anak gajah kepunyaan Taman Safari, Puncak, Bogor, yang lahir di tengah pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Sumber: CNA Taiwan/Indra Yoga Mochamad
''Terpantau ari-arinya keluar pada pukul 04.13 WIB,'' ujar perawat satwa, Sodik, ketika memantau momen mendebarkan melihat proses kelahiran si bayi gajah dilansir GNFI dari laman resmi Taman Safari. Si Bayi gajah pun lahir menjelang matahari terbit dengan sehat dan sempurna.
Berhubung lahir pada masa pandemi Covid-19, anakan gajah itu kemudian diberi nama Covid. Si kecil Covid lahir dari indukan bernama Nina yang berusia 46 tahun dan pejantan bernama Kodir yang berusia 44 tahun di mana keduanya berasal dari Riau, Sumatra.
Dengan Kehadiran Covid, maka total jumlah gajah di Taman Safari Bogor menjadi 51 ekor. ''Keberhasilan dalam pengembangbiakan satwa melalui program konservasi saat ini bukan hanya kelahiran mamalia besar saja, tetapi ada beberapa satwa yang berhasil berkembang biak, di antaranya burung kasturi raja yang tergolong langka,'' ujar Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, dikutip dari Ayo Bogor.
Live Streaming Satwa
Tempat konservasi hewan di Indonesia memang tutup pada masa pandemi ini, tetapi bukan berarti para petugas perawat satwa libur begitu saja. Dengan adanya kampanye beraktivitas di rumah saja, layanan live streaming melihat tingkah pola hewan pun dihadirkan.
Taman Safari Bogor pada April 2020 lalu contohnya, menyediakan live streaming lewat platform Youtube. Lewat channel mereka, kita bisa melihat para perawat satwa member makan buaya, burung nuri, sampai tutorial memasak.
Tak jauh berbeda dari Taman Safari Bogor, Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, juga melakukan hal serupa. Beberapa kali pihak Kebun Binatang Ragunan menyiarkan aktivitas pemberian makan hewan dan edukasi yang dipandu langsung oleh para petugas perawat satwa.
Baca Juga:
- Berkawan dengan Berang-berang, Orangutan Sumatra di Belgia Curi Perhatian
- Berkunjung ke Kebun Binatang di Seluruh Dunia Saat #DiRumahAja
- Sejarah Hari Ini (19 Mei 2007) - Penemuan Ikan Purba Coelacanth Ketiga di Manado
Referensi: Tamansafari.com | Ayobogor.com | Instagram.com/@kementerianlhk | Instagram.com/@ragunanzoo
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News