Gangguan spektrum autisme mengalami peningkatan di dunia setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Mengutip jenderal Kesehatan Masyarakat dalam webinar Hari Peduli Autisme Sedunia tahun 2022, ia menyampaikan bahwa WHO memperkirakan 1 dari 160 anak di dunia menderita gangguan spektrum autisme, sedangkan perkiraan jumlah penderita gangguan spektrum autisme di Indonesia diperkirakan meningkat 500 orang setiap tahunnya. Pada tahun 2020-2021 terdapat 5.530 kasus gangguan perkembangan pada anak yang dilaporkan, termasuk gangguan spektrum autisme yang mendapatkan layanan di Puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan spektrum autisme merupakan hal yang serius dan membutuhkan perhatian khusus. Namun, meningkatnya kasus autisme di Indonesia tidak sejalan dengan edukasi mengenai autisme. Kurangnya edukasi dan pemahaman mengenai autisme menyebabkan munculnya stigma negatif dan bahkan diskriminasi di antara masyarakat Indonesia. Hal ini lah yang membuat beberapa orang tua merasa malu dengan anaknya yang memiliki diagnosa autisme dan membatasi anaknya untuk berinteraksi dengan dunia luar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan anak yang memiliki diagnosa autisme mengalami tingkat stres yang tinggi. Kurangnya edukasi mengenai autisme membuat beberapa orang tua tidak paham untuk mengasuh anaknya yang mengalami gangguan autisme.
Kurangnya edukasi dan dukungan kepada orang tua yang memiliki anak dengan gangguan autisme mendorong beberapa generasi muda untuk memberikan perhatian lebih kepada masalah ini dengan mendirikan organisasi khusus. Organisasi tersebut adalah Teman Autis yang didirikan oleh Ratih Hadiwinoto dan Alvinia Christiany secara inisiatif pada tahun 2018. Awalnya, Teman Autis merupakan proyek yang bernama Light it Up Project yang didirikan pada tahun 2017. Proyek ini telah sukses menyelenggarakan 2 acara, yaitu Light it Up Fun Walk dan Light it Up Gathering. Acara Light it Up Fun Walk merupakan kampanye mengenai informasi autisme yang melibatkan anak dengan diagnosa autisme beserta orang tuanya. Sedangkan acara Light it Up Gathering merupakan webinar untuk meningkatkan kesadaran mengenai autisme. Di tahun 2018 telah berubah menjadi organisasi non-profit dan hingga saat ini masih memberikan edukasi dan dukungan kepada orang tua yang memiliki anak dengan gangguan autisme. Acara lainnya yang kini diselenggarakan oleh Teman Autis antara lain adalah workshop, fundarising melalui lelang lukisan, dan gathering dengan ahli. Perjalanan berdirinya Teman Autis menunjukkan bahwa keresahan Alvinia membuat dirinya berjuang untuk memberikan edukasi dan mematahkan stigma buruk mengenai autisme melalui Teman Autis.
Alvinia Christinay | Foto: https://www.instagram.com/tv/CNzo9NWgv3k/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Teman Autis memiliki visi sebagai jembatan penyalur informasi terintegrasi yang tepercaya terkait autisme sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai autisme. Dalam mengembangkan Teman Autis, Alvinia tidak hanya berdua saja dengan Ratih, tetapi terdapat juga beberapa anggota yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang ini merupakan bukti bahwa siapa pun dapat mengambil peran untuk meningkatkan kesadaran, memberikan informasi mengenai autisme, dan memberikan dukungan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan internet, Teman Autis memiliki website sendiri yang dapat diakses oleh siapa pun, khususnya oleh para orang tua yang memiliki anak dengan diagnosa autisme. Website Teman Autis memberikan banyak informasi mengenai autisme dan memberikan layanan konsultasi online untuk para orang tua. Karena sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 klinik, tempat terapi, dan sekolah, Teman Autis juga memiliki daftar komunitas yang bisa dimanfaatkan oleh orang tua sebagai fasilitas penunjang untuk anak autis. Contohnya, Komunitas Peduli Autis Bogor (KPAB), Komunitas Teman ADHD (KITA), VOCA, dan masih banyak lagi.
Inisiatif dan kontribusinya dalam memberikan edukasi mengenai autisme membawa Alvinia mendapatkan penghargaan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards pada tahun 2022 dalam bidang pendidikan. Penghargaan Satu Indonesia merupakan ajang kompetisi yang memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap para pemuda yang telah berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Perjuangan Alivinia dalam memberantas stigma autisme melalui Teman Autis dinilai memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat, khususnya bagi para orang tua yang membutuhkan dukungan dan edukasi mengenai autisme. Saat ini Teman Autis sudah memiliki lebih banyak anggota dan memiliki 12.000 pengikut di Instagram, bahkan sudah banyak pihak yang melakukan kolaborasi dengan Teman Autis, seperti nusantarun dan MRT Jakarta.
Kisah inspiratif Alvinia Christiany menunjukkan bahwa sesuatu yang diawali dengan kebaikan akan menghasilkan kebaikan juga untuk diri sendiri dan orang-orang sekitar. Keresahan yang dialami Alvinia berhasil ia selesaikan dengan ide solutif dan inisiatifnya. Sekecil dan sesederhana apa pun ide yang dimiliki, pasti akan berkembang seiring berjalannya waktu dan memberikan dampak yang luar biasa. Semoga dengan cerita perjuangan Alvinia dan dampak positif yang diberikan dapat menginspirasi semua Kawan GNFI untuk tidak pernah takut untuk mengambil peran dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
