ketika bahasa tolaki dan muna dilestarikan melalui teknologi - News | Good News From Indonesia 2023

Ketika Bahasa Tolaki dan Muna Dilestarikan Melalui Teknologi

Ketika Bahasa Tolaki dan Muna Dilestarikan Melalui Teknologi
images info

Ketika Bahasa Tolaki dan Muna Dilestarikan Melalui Teknologi


Seisi kamar menemani saya ketika sedang menunggu pesan WhatsApp dari seorang tokoh penting. Hingga akhirnya, pesan itu pun masuk. Pesan dari salah satu penerima SATU Indonesia Awards 2017 & 2018 asal Sulawesi Tenggara, La Ode Mursalim.

Ketika pesan darinya masuk, saya langsung berikan pertanyaan terkait program-program yang dahulu pernah dia gagas, yaitu aplikasi bahasa Tolaki dan Muna. Pertanyaanku direspon dalam bentuk teks panjang.

Mursalim menjelaskan bahwa dia berasal dari Pulau Muna di Sulawesi Tenggara. Berbekal semangatnya untuk menuntut ilmu, dia berangkat ke Semarang untuk kuliah di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di jurusan Teknik Informatika.

Setelah lulus, Mursalim pulang kampung dan mengaplikasikan ilmunya untuk kepentingan masyarakat. Dia menyempatkan diri untuk berdiskusi bersama teman-teman dari Suku Tolaki, salah satu suku asli di Sulawesi Tenggara. Mereka mengungkapkan keinginan kepada Mursalim untuk dibuatkan aplikasi penerjemah bahasa Tolaki ke bahasa Indonesia. Mursalim paham keinginan mereka, sehingga tercetuslah ide untuk membuat aplikasi kamus bahasa Tolaki.

Selain bahasa Tolaki, dia juga ingin membuat aplikasi kamus bahasa Muna. Hal itu tak lepas dari kecintaannya terhadap tanah kelahirannya di Pulau Muna. Ia berharap agar bahasa Muna tetap terjaga melalui aplikasi buatannya.

"Selain aplikasi bahasa Tolaki, saya mengembangkan juga aplikasi bahasa Muna untuk Suku Muna yang ada di Sulawesi Tenggara," ujar Mursalim.

Kedua ide aplikasi tersebut lalu disampaikan kepada orang-orang terdekat. Adapun orang-orang yang dimaksud terdiri dari kawan-kawan Mursalim dari jurusan Informatika Unissula, seorang kawan dari Fakultas Teknologi Industri bernama Alfino, serta beberapa anggota masyarakat Tolaki dan Muna. Hasilnya, mereka pun mendukung ide Mursalim tersebut.

Ketika dukungan sudah didapat, Mursalim mulai merancang aplikasi kamus bahasa Tolaki dan Muna. Proses yang dilaluinya memang tidak mudah. Ada saja kendala yang dihadapi, seperti munculnya kesalahan teknis dalam aplikasi. Untungnya, dia memiliki kawan-kawan yang kompeten di bidang pengembangan android, sehingga masalah tersebut bisa teratasi.

Selain masalah teknis, Mursalim juga mengalami kendala lain. Ketika membuat aplikasi bahasa Tolaki, dia sempat kesulitan ketika mencari buku Kamus Besar Bahasa Tolaki-Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Buku tersebut akan dijadikan sumber untuk memasukkan kata-kata dari bahasa Tolaki dan bahasa Indonesia ke dalam aplikasinya. Setelah mencari di toko-toko buku dan perpustakaan daerah, akhirnya buku tersebut berhasil didapatkan dari orang Suku Tolaki yang masih menyimpannya dengan baik.

Berkat kegigihan Mursalim, aplikasi kamus bahasa Tolaki dan Muna diluncurkan pada Agustus 2016. Kedua aplikasi ini memiliki fitur yang mampu menampilkan kata secara cepat. Selain fitur tersebut, keduanya juga memiliki fitur Google Speech yang mampu mengubah suara menjadi teks.

Masyarakat Tolaki dan Muna pun antusias ketika kedua aplikasi ini diluncurkan. Mereka berharap, kedua aplikasi kamus ini segera dipublikasikan. Tak hanya masyarakat setempat, para mahasiswa juga antusias dengan cara mengadopsi karya-karya Mursalim ke dalam tugas akhir mereka.

Guna memenuhi harapan masyarakat Tolaki dan Muna, kedua aplikasi ini pun dipublikasikan. Ketika dikenalkan ke publik, Mursalim kembali mengalami kendala. Aplikasi buatannya belum mendapat dukungan dari pemerintah setempat, sehingga pemasaran kedua kamus digital ini hanya dilakukan melalui media sosial.

Meskipun tidak diakui pemerintah daerah, usahanya membuahkan hasil. Aplikasi kamus bahasa Tolaki dan Muna telah digunakan oleh ratusan pengguna di Google Play Store. Bahkan, dia berhasil meraih penghargaan SATU Indonesia Awards sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2017 untuk aplikasi kamus bahasa Muna dan tahun 2018 untuk aplikasi kamus bahasa Tolaki.

Mursalim juga berhasil menginspirasi pemuda lokal lainnya untuk berkontribusi terhadap daerahnya. Munculnya aplikasi bahasa Tolaki buatan pengembang lain menjadi bukti bahwa ide dan usahanya tidak sia-sia.

"Iya, pertama saya sendiri yang awali pembuatannya. Yang belakangan sudah mulai ada yang buat sendiri, " ujar Mursalim.

Sesi wawancara bersama Mursalim kuakhiri. Ingin rasanya mengucapkan terima kasih dalam bahasa Tolaki, sayangnya saya belum memahami bahasa lokal tersebut. Untungnya, Mursalim memahami ketidaktahuan saya.

"Baik, Pak," ucap Mursalim setelah saya ucapkan terima kasih.

Sumber : Hasil wawancara bersama La Ode Mursalim

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AE
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.