mengabdikan diri bagi keajekan damai dan kemajuan pendidikan anak anak di maluku - News | Good News From Indonesia 2023

Mengabdikan Diri Bagi Keajekan Damai dan Kemajuan Pendidikan Anak-anak di Maluku

Mengabdikan Diri Bagi Keajekan Damai dan Kemajuan Pendidikan Anak-anak di Maluku
images info

Mengabdikan Diri Bagi Keajekan Damai dan Kemajuan Pendidikan Anak-anak di Maluku


Konflik sektarian Maluku yang terjadi pada tahun 1999-2002 meninggalkan cerita-cerita kurang mengenakan bagi masyarakat Maluku. Masyarakat yang merasakan konflik memiliki pengalaman dan cerita yang diturunkan pada anak-anak mereka. Dari cerita ini tumbuh stigmatisasi, pelabelan buruk, hingga kebencian dalam benak anak-anak Maluku terhadap saudara yang berbeda kepercayaan.

Hal ini menimbulkan kegelisahan bagi Eklin Amtor de Fretes atau yang akrab disapa dengan Kak Eklin yang kemudian tergerak untuk kembali menciptakan kedamaian antar umat beragama. Pemuda Kristen yang sejak kecil tumbuh di lingkungan mayoritas Muslim ini memilih dongeng sebagai media penyampaian narasi damai. “Dalam dongeng ada nilai-nilai kebaikan yang bisa membangun kepribadian anak-anak menjadi lebih baik” kata Eklin pada Radio Pelita Kasih 93.60 FM Jakarta (14/5). Dongeng yang dibawakannya menggunakan bahasa yang sederhana agar dapat dimengerti tak hanya oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Awalnya, Eklin mengaku tidak pandai dan tidak percaya diri untuk mendongeng dan bercerita pada anak-anak. Ia kemudian menyadari bahwa dirinya membutuhkan ikon dan teman yang dapat menemani dan mempertahankan perhatian anak-anak. Dengan uang tabungannya, ia pun membeli sebuah boneka puppet yang diberi nama Dodi—akronim dari Dongeng Damai. Tak hanya itu, Eklin juga mempelajari teknik ventriloquisme, sebuah seni berbicara tanpa menggerakkan bibir melalui video di Youtube.

Teman-teman SD di Pulau Damer mengunjungi Kak Eklin dan Dodi untuk merayakan 1 tahun kedatangan mereka di Pulau Damer
info gambar

Teman-teman SD di Pulau Damer mengunjungi Kak Eklin dan Dodi untuk Merayakan 1 Tahun Kedatangan Mereka di Pulau Damer (Sumber: Instagram @kak_eklin)


Bersama Dodi, Eklin melakukan perjalanan mengelilingi Maluku untuk membawa damai dengan dongeng pada anak-anak. Perjalanannya ini dimulai pada 1 Januari 2018 di mana Ia datang ke sebuah pedalaman agama suku di Pulau Seram. Tak seperti yang diharapkan, kedatangannya saat ini menerima penolakan dari kepala suku. Ia yang saat itu merupakan calon pendeta dikira akan menyebarkan ajaran Kristen. Meskipun demikian, pengalaman tersebut tak membuatnya patah semangat, Ia pun mencoba mengunjungi lokasi lain.

Keesokan harinya yang bertepatan pada hari peringatan pahlawan Maluku, Christina Martha Tiahahu, Eklin berhasil memulai perjalanan mendongengnya di pedalaman Maluku yang mau menerimanya. Bahkan masyarakat itu mempersilakannya mendongeng di tempat mereka biasa melakukan upacara keagamaan. Beberapa hari setelahnya, Ia mendongeng di perbatasan desa Saleman dan Horale yang merupakan tempat ternjadinya konflik antar agama. Di tempat tersebut, Ia mempertemukan anak-anak Kristen dengan anak-anak Muslim. Lewat dongengnya, anak-anak ini bisa berjumpa, berpelukan, dan tertawa bersama.

Pengalaman-pengalamannya ini ia bagikan pula melalui media sosial Facebook yang ternyata menerima banyak dukungan dari orang-orang. Salah satunya dari kalangan polisi dan tentara yang kemudian menyiapkan tempat-tempat ibadah untuknya mendongeng. Apa yang dialaminya ini sungguh memberikan kekuatan bagi dirinya dan menumbuhkan tekad untuk mendongeng di 73 lokasi sebagai kado ulang tahun Republik Indonesia yang ke-73. Tekad ini pun berhasil dicapai tepat di tanggal 17 Agustus tahun 2018.

Perjalanan mendongengnya ini dimulai dengan menggunakan uang pribadi dan tabungannya. Dana ini ia dapatkan dari hasil berjualan bunga dan coklat seperti dilansir dari IDN Times. Dalam perjalanan, ia pun tinggal bersama saudara-saudara yang berbeda keyakinan untuk membuat mereka percaya bahwa damai dapat tumbuh ketika kita hidup bersama-sama. Tak berhenti pada perjalanan tersebut, mendongeng juga telah menjadi salah satu metode bagi Eklin dalam menyampaikan khotbah bagi jemaat di gereja.

Seiring berjalannya waktu, kini telah banyak orang-orang yang tergerak untuk membantu dalam bentuk uang tunai maupun barang-barang lain untuk diberikan pada anak-anak di pedalaman. Dilansir dari IDN Times, Eklin mengajak anak-anak muda untuk ikut menyebarkan narasi damai melalui komunitas Jalan Menuju Perdamaian (JMP). Bersama dengan komunitas ini ia pun mendirikan Rumah Dongeng Damai yang tak hanya sebagai tempat mendongeng tetapi juga menjadi tempat belajar Bahasa Inggris, Jerman, hingga kesenian.

Dalam kehidupan sehari-harinya, Eklin merupakan seorang pendeta yang ditugaskan di Desa Bebar Timur di Pulau Damer. Dalam program Ketika Tangan Tuhan Merenda di Radio Pelita Kasih 93.60 FM Jakarta, Eklin menjelaskan kondisi tempatnya melayani yang termasuk dalam daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Masyarakat di pulau tersebut sulit mendapatkan air dan belum mendapatkan akses listrik. Fasilitas kesehatan dan pendidikan pun kurang memadai. Dalam salah satu unggahan Instagramnya, Eklin menyebut hanya ada dua orang guru PNS yang mengajar di salah satu SD di pulau itu.

Kak Eklin dan Dodi membaca buku
Kak Eklin dan Dodi Membaca Buku "Mari Belajar Dongeng Kisah-kisah Damai" (Sumber: Instagram @kak_eklin)

Keduliannya pada pendidikan anak di Maluku ditunjukkan pula dengan niat dan upayanya dalam membantu merenovasi SD Kristen di desa Bebar Timur. Berbekal pembelajaran dari Youtube, Eklin mengajak mama-mama di sana untuk membuat keripik pisang coklat sebagai salah satu cara mencari dana. Apresiasi yang ia dapatkan dalam SATU Indonesia Awards tahun 2020 di bidang Pendidikan membantunya untuk menerbitkan buku berjudul “Mari Belajar Dongeng Kisah-kisah Damai”. Hasil dari penjualan buku tersebut ia gunakan juga untuk membantu renovasi.

Cerita dan pengalaman seru Kak Eklin lainnya dapat Kawan GNFI dilihat melalui akun Instagram Kak Eklin di @kak_eklin.

#KabarBaikSatuIndonesia

Referensi

Video Youtube “Pendeta itu Pendongeng Damai” oleh Radio Pelita Kasih 93.60 FM Jakarta: https://www.youtube.com/watch?v=Lg39w79t8gI&list

Artikel bertajuk “Eklin Amtor de Fretes: Merawat Perdamaian Menembus Sekat Segregasi” oleh Fatma Roisatin Nadhiroh: https://www.idntimes.com/life/inspiration/fatma-roisatin-nadhiroh/eklin-amtor-de-fretes-merawat-perdamaian-c1c2?page=all

Artikel bertajuk “Eklin Amtor de Fretes dan Upaya Merawat Perdamaian Lewat Dongeng” oleh Febrianti Diah Kusumaningrum: https://www.idntimes.com/life/inspiration/sulvat-sulfita/eklin-amtor-de-fretes-dan-upaya-merawat-perdamaian-c1c2?page=all

Unggahan Instagram @kak_eklin pada 20 Agustus 2022: https://www.instagram.com/p/ChdcT-BBf9V/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.