Kebudayaan merupakan hasil dari olah cipta, karya, dan karsa manusia. Bentuk budaya itu beraneka ragam yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Kebudayaan menjadi satu ciri khas sebuah suku bangsa yang menjadi pembeda dengan suku bangsa lainnya.
Beragam suku bangsa di Provinsi Lampung turut menyumbang kemajemukan budayanya. Tidaklah heran jika Provinsi Lampung memiliki beragam budaya yang unik dan menarik. Kawan GNFI bisa melihatnya pada saat langsung rangkaian upacara adat atau festival budaya. Inilah salah satu daya tarik agar wisatawan mau berkunjung ke Sang Bumi Ruwai Jurai.
Festival Krakatau Lampung
Inilah salah satu pilar kekuatan dunia pariwisata Provinsi Lampung. Festival Krakatau Lampung diadakan setiap tahun pada bulan Agustus untuk memperingati meletusnya Gunung Krakatau. Ada tiga lokasi yang biasa dipergunakan untuk melaksanakan Festival Krakatau, yaitu Way Halim, Kota Bandar Lampung, serta Bakauheni dan kawasan Kepulauan Anak Gunung Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan.
Dalam festival ini Kawan bisa menyaksikan gelar aneka budaya asli Provinsi Lampung, seperti: pakaian adat, tarian, lagu-lagu daerah, dan seni tradisional lainnya. Kawan GNFI akan disuguhi parade pakaian adat, tari Sembah, tari Bedana, tari Cangget, tari Sekuro, dan sendratari tupping (topeng). Tidak ketinggalan ada pula atraksi gajah-gajah pintar Way Kambas yang turut menyemarakkan suasana pembukaan festival tersebut.
Festival Way Kambas
Festival ini diselenggarakan setiap tahun pada bulan Desember. Ada beberapa lokasi untuk menyelenggarakan Festival Way Kambas, yaitu Lapangan Merdeka Sukadana, Sesat Agung Sukadana, Negara Nabung Sukadana, TN Way Kambas, Danau Beringin Indah, dan Balai Benih Induk Pekalongan.
Dalam festival ini Kawan bisa menikmati atraksi-atraksi gajah, seperti: tarik tambang gajah, sepak bola gajah, joget gajah, dan renang gajah. Pada festival ini pula berbagai atraksi seni budaya masyarakat Kabupaten Lampung Timur, seperti: tarian daerah, lagu daerah, muli mekhanai, tambur, bala ganjur (seni Bali), dan reog ponorogo (seni Jawa Timur).
Ada juga aneka jenis lomba yang menghibur, seperti: lomba memancing, lari, gitar klasik, dan rudat yang bisa dinikmati Kawan GNFI. Bukan hanya itu, Kawan juga bisa mengikuti offroad atau tur keliling Taman Nasional Way Kambas.
Lampung Festival Kite
.jpg)
Festival Layang-layang | Foto: Kemenparekraf/jadesta.kemenparekraf.go.id
Lampung Festival Kite adalah festival layang-layang yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Lampung. Festival layang-layang tersebut biasanya diadakan setahun sekali antara bulan Juli-Agustus. Festival layang-layang tersebut diadakan sebagai rangkaian dari Festival Krakatau. Ada dua lokasi yang biasa digunakan untuk menyelenggarakan festival ini, yaitu Taman Hutan Kota Way Halim, Kota Bandar Lampung dan Kalianda Resort, Kabupaten Lampung Selatan.
Di festival ini Kawan GNFI akan melihat aneka jenis dan bentuk layang-layang. Ada layang-layang yang berbentuk kupu-kupu, ikan pari, ubur-ubur, ular naga. Ada pula layang-layang berbentuk pesawat terbang, tokoh kartun, atau kereta api. Layang-layang ini semakin unik dan menarik saat diterbangkan. Angkasa yang biar pun berubah warna, pebuh dengan layang-layang yang elok dan berwarna-warni.
Festival Radin Jambat
Festival Radin Jambat diadakan oleh pemerintah Kabupaten Way Kanan di Blambangan Umpu. Festival ini diadakan setiap bulan April dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kabupaten Way Kanan. Di festival ini digelar aneka budaya masyarakat Kabupaten Way Kanan. Wisatawan akan disuguhi tarian, lagu-lagu daerah, ritual adat, dan berbagai hasil kerajinan tradisional masyarakat Way Kanan.
Kawan juga bisa menyaksikan acara bualih dan waraha Radin Jambat. Keduanya merupakan tradisi lokal yang sarat makna. Bualih adalah tradisi berebut menangkap ikan dalam kolam atau sungai tanpa alat modern. Segenap lapisan masyarakat boleh mengikuti acara ini sehingga menjadi acara pembaruan status sosial. Warahan atau aruhan Radin Jambat adalah sastra tutur yang berkembang di Kabupaten Way Kanan dengan sumber kisah dari Legenda Radin Jambat, tokoh terkenal masyarakat Way Kanan.
Festival Teluk Stabas
Festival Teluk Stabas adalah kegiatan tahunan di Kabupaten Lampung Barat. Awalnya festival ini merupakan pesta budaya masyarakat Teluk Stabas, Kecamatan Krui berupa lomba memancing ikan tuhu di laut lepas. Pesta budaya ini sekarang menjadi icon pariwisata Kabupaten Lampung Barat sehingga lokasinya terpusat di ibu kota kabupaten, Liwa. Festival Teluk Stabas juga disebut Pesta Sekura (Pesta Topeng) karena selalu dipergelarkan tari Sekura (tari Topeng) yang merupakan tarian khas masyarakat Kabupaten Lampung Barat.
Pesta Teluk Stabas diadakan setelah Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal). Pesta ini menjadi satu bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. setelah berpuasa satu bulan. Pada pesta ini Kawan GNFI bisa melihat aneka budaya masyarakat Kabupaten Lampung Barat, seperti: seni tari, seni musik, seni drama, dan kerajinan tradisional.
Tidak ketinggalan berbagai lomba seperti: lomba layang-layang, voli pantai, dan panjat pinang juga bisa disaksikan oleh Kawan. Kemeriahan Festival Teluk Stabas berlangsung lima hari dan bisa dinikmati dari pekon ke pekon di wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
