Volume penumpang kereta api selama libur Natal 2023 mengalami lonjakan yang signifikan. Menurut laporan PT Kereta Api Indonesia (KAI), sebanyak 854.974 orang tercatat menggunakan KA Jarak Jauh dan Lokal pada periode 22—25 Desember 2023. Jumlah ini meningkat 42 persen dibanding periode yang sama pada 2022, yakni 600.797 penumpang.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menerangkan, kenaikan volume pelanggan pada libur Natal tahun ini dipengaruhi kondisi pandemi yang semakin membaik. Di samping itu, sejumlah peningkatan pelayanan KAI, seperti peremajaan dan penambahan KA baru, turut mendorong minat pelanggan.
“Dengan semangat melayani, seluruh insan KAI memaksimalkan kenyamanan pelanggan melalui kemudahan dan inovasi produk yang kami hadirkan. KAI juga berkomitmen bahwa keselamatan merupakan fokus utama selama periode Nataru,” ujar Joni dalam siaran pers, Selasa (26/12/2023).
Puncak arus mudik libur Natal 2023, kata Joni, terjadi pada Sabtu (23/12). Penumpang tercatat sebanyak 223.559 orang dengan okupansi 132 persen dari total tempat duduk yang tersedia, yakni 169.727 unit. Angka 32 persen itu akumulasi penumpang dinamis yang turun naik antara stasiun awal dengan stasiun tujuan akhir.
Kemudian, puncak arus balik Natal diprediksi terjadi pada Selasa (26/12). Sebanyak 188.667 tiket telah terjual dengan okupansi 112 persen dari total tempat duduk yang disediakan, yaitu 168.854 unit. KAI juga mencatat relasi favorit pelanggan KA Jarak Jauh pada periode tersebut antara lain: Jakarta–Yogyakarta pulang pergi (pp), Jakarta–Bandung pp, Jakarta–Surabaya pp, Jakarta–Purwokerto pp, Bandung–Surabaya pp, dan lainnya.
Sementara itu, sebanyak 248.494 tiket telah terjual untuk periode arus mudik libur tahun baru 2024, yaitu 29—30 Desember 2023. Jumlah keterisian atau okupansi mencapai 73 persen dari total tiket yang tersedia, yakni 339.188 tempat duduk.
Joni kemudian menyampaikan bahwa KAI mengimbau seluruh pelanggan agar memakai masker dan menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan. Hal itu penting dilakukan untuk menjaga diri dari jangkitan virus, seperti Covid-19.
“Kami juga mengimbau kepada para pelanggan agar mengalokasikan waktu yang cukup untuk sampai di stasiun keberangkatan. Tujuannya, jika terjadi kemacetan saat menuju stasiun, pelanggan tidak tertinggal kereta,” pungkas Joni.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
