cerita yoseph orem blikololong pemulung yang dirikan sekolah gratis di kota kupang - News | Good News From Indonesia 2024

Cerita Yoseph Orem Blikololong, Pemulung yang Dirikan Sekolah Gratis di Kota Kupang

Cerita Yoseph Orem Blikololong, Pemulung yang Dirikan Sekolah Gratis di Kota Kupang
images info

Cerita Yoseph Orem Blikololong, Pemulung yang Dirikan Sekolah Gratis di Kota Kupang


Yoseph Orem Blikololong, dengan segala cerita baiknya, lebih dari sekadar seorang pemulung yang mendirikan sekolah. Ia telah menjelma menjadi seorang pahlawan, yang dengan hati tulus dan tekad kuat, membuka pintu untuk anak-anak yang kerap terlupakan.

Melalui perjuangannya, Yoseph memancarkan secercah sinar harapan yang menerangi gelapnya kesulitan akses pendidikan. Ia tidak saja mendirikan sekolah, tetapi lebih dari itu ia menciptakan ruang yang merangkul setiap anak, memberikan arti pada kehidupan mereka, dan membuka pintu untuk mimpi-mipi di hari depan.

Sosok seorang Yoseph Orem Blikolong telah menggoreskan cerita baik melalui karya sosialnya bagi anak-anak kurang mampu di Kota Kupang. Menjalani pekerjaan sebagai pemulung dengan segala ketidakpastian ekonomi yang ia alami, Yoseph mengambil langkah berani untuk membantu sesama di sekitarnya. Berkat tekad kuat dan kerja kerasnya, ia berhasil mendirikan PAUD Peduli Kasih dan SMP Surya Mandala, dua sekolah gratis yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu di Kota Kupang.

Cerita Awal Pendirian Sekolah Gratis

Cerita panjang kepahlawanan Yoseph Orem Blikololong bermula dari keprihatinannya terhadap realitas pahit yang ia temui di jalanan. Sebagai seorang pemulung yang sehari-hari menyusuri sudut-sudut Kota Kupang, Yoseph menjumpai anak-anak usia sekolah yang berkeliaran di pasar dan jalanan Kota Kupang.

baca juga

“Saya kan sering di jalan, saya melihat anak-anak berkeliaran di jalan. Mereka menjual ikan, jual koran, dorong-dorong gerobak di pasar, juga jual-jual tas kresek. Setelah saya tanyakan, ternyata mereka ini tidak bisa sekolah karena orang tuanya tidak bisa membiayai mereka,” tutur Yoseph mengenang kembali kenangan belasan tahun silam.

Pertemuan itu menggetarkan hati Yoseph. Tergerak oleh keprihatinan besarnya, ia mulai berpikir untuk membantu mereka agar bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak. Sebab Yoseph percaya, pendidikan menjadi kunci yang dapat membuka pintu-pintu kesempatan, dan setiap anak, tanpa terkecuali, seharusnya mendapatkan hak untuk menggenggam kuncinya.

Yoseph memutuskan untuk tidak hanya berbicara tentang mimpi akan pendidikan yang setara, tetapi lebih dari itu, harus menghidupkannya. Pada saat itulah, tumbuh inisiatif besar Yoseph untuk mendirikan sekolah gratis. Sebuah langkah besar yang baginya dapat menjadi langkah awal menuju keadilan, kesetaraan, dan masa depan yang lebih cerah, terutama bagi anak-anak kurang mampu.

Niat besar Yoseph untuk mendirikan sekolah terlaksana pada tahun 2008 dengan mendirikan PAUD Peduli Kasih. Rumah sederhananya di KM 6 Jalan Timor Raya, Kompleks STIBA Mentari, Oesapa, dipecah menjadi dua kelas PAUD. Di awal pendiriannya, Yoseph bersama sang istri, turut mengabdikan diri menjadi tenaga pengajar bagi anak-anak tersebut.

Langkah berani Yoseph tak berhenti sampai di situ. Di tengah ketidakpastian ekonomi keluarganya, bersamaan dengan tanggung jawab mengurus PAUD Peduli Kasih, Yoseph mendirikan SMP Surya Mandala pada 2011. Berbekal uang pribadinya, ia menyewa sebuah gedung di Jalan Timor Raya kilometer 9 Gang Monitor, Kelurahan Oesapa, untuk dijadikan ruangan sekolah.

Dua sekolah yang didirikan Yoseph dikhususkan untuk menampung anak-anak yang berasal dari latar belakang keluarga yang kurang mampu. Anak-anak yang tadinya menghabiskan waktu di pasar dan jalanan, diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan tanpa dipungut biaya sepeser pun.

baca juga

Perjuangan dan Tantangan Pendirian Sekolah

Inisiatif besar Yoseph mendirikan sekolah mendorongnya untuk bekerja lebih keras. Di samping harus memenuhi kebutuhan keluarganya, Yoseph juga harus menyewa gedung, menyediakan fasilitas pembelajaran dan segala kebutuhan operasional sekolah, serta membiayai para tenaga pengajar.

Yoseph tak menampik berbagai tantangan besar yang ia hadapi. Di awal pendirian sekolah, ketika Yoseph memberitahukan rencananya mendirikan sekolah, istri dan anak-anaknya sempat menolak. Alasan penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Sang istri mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, bila harus ditambah dengan kebutuhan untuk pendirian sekolah dan pemenuhan kebutuhan operasional di dalamnya.

Namun, penolakan itu tidak berlangsung lama. Yoseph dengan tenang berusaha meyakinkan istri dan anaknya, hingga akhirnya diterima dan disetujui oleh istri dan anak-anaknya.

Rencana awal Yoseph untuk mendirikan sekolah juga sempat mendapat respons negatif dari masyarakat sekitarnya. Keseharian Yoseph sebagai pemulung membuat mereka memandang rencana besar Yoseph dengan sebelah mata.

Tak jarang, Yoseph ditertawakan dan diolok-olok, dengan anggapan bagaimana mungkin seorang pemulung bisa mendirikan sekolah. Namun, Yoseph dengan tekad besar dan niat tulusnya, tak lantas menyerah karena pandangan negatif tersebut. Ia bekerja lebih keras, mengumpulkan sampah dan barang bekas dengan penuh semangat.

Awal pendirian SMP Surya Mandala juga menjadi titik sulit bagi Yoseph Orem Blikololong. Kebutuhan akan biaya sewa gedung, persiapan kebutuhan operasional sekolah, dan biaya tenaga pengajar, sempat membuat Yoseph kewalahan. Di titik ini, ia bahkan sampai menggadaikan sertifikat rumahnya guna mendapatkan uang untuk pendirian sekolah.

Semua tantangan yang dihadapi Yoseph tak sedikit pun membuatnya mundur. Di sekolah yang didirikan Yoseph, ia terbantu dengan kehadiran beberapa tenaga pengajar yang mau mengabdi bagi anak-anak di sana. Setiap bulannya, para tenaga pengajar hanya menerima honor berupa pengganti uang transport.

Tahun demi tahun berlalu. Pada 2014, SMP Surya Mandala akhirnya mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Sementara itu, PAUD Peduli Kasih juga menerima dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP). Kerja keras Yoseph juga perlahan mendapat perhatian dari banyak pihak. Kedua sekolah mendapat uluran tangan dari berbagai pihak, baik berupa buku, kursi, meja, laptop, dan berbagai kebutuhan lainnya di sekolah.

Hingga saat ini, kedua sekolah yang didirikan Yoseph masih menjadi lembaga pendidikan gratis yang menampung anak-anak kurang mampu di Kota Kupang. Sejak 2017, SMP Surya Mandala juga berada di lokasi yang sama dengan PAUD Peduli Kasih, yakni di rumah Yoseph Orem Blikololong.

baca juga

Meski tak menerima keuntungan sedikit pun secara finansial dari kedua sekolah tersebut, Yoseph bersyukur bisa memberikan akses pendidikan bagi anak-anak yang kesulitan menempuh pendidikan musabab kendala ekonomi. Lebih lagi, Yoseph telah menjadi sosok nyata yang turut terlibat dalam upaya memberi kesempatan bagi anak-anak di sekolahnya untuk dapat belajar dan mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.

Berdirinya PAUD Peduli Kasih dan SMP Surya Mandala baginya bukanlah akhir dari perjuangannya. Mimpi besar menggema dalam hatinya, membisikkan panggilan untuk menciptakan lebih banyak kesempatan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu. Yoseph Orem Blikololong masih berkeinginan untuk kembali mendirikan sekolah pada jenjang SD dan SMK. Mimpi besar yang kini masih terus ia upayakan dengan sepenuh hati.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.