segara kerthi tradisi bali yang akan dikenalkan kepada delegasi 10th world water forum - News | Good News From Indonesia 2024

Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum

Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum
images info

Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum


Pemerintah Provinsi akan mengenalkan salah satu kearifan lokal yang ada di Pulau Dewata, yakni Segara Kerthi kepada delegasi yang hadir pada gelaran 10th World Water Forum.

Bali akan menjadi tuan rumah dalam helatan 10th World Water Forum tersebut.

Konferensi yang diadakan setiap tiga tahun sekali ini akan digelar di Nusa Dua, Bali pada 18 hingga 25 Mei 2024 mendatang.

Sama seperti konferensi yang sudah diadakan sebelumnya, 10th World Water Forum masih akan membahas seputar kondisi air dan sumber daya lain yang ada di dunia pada saat ini.

Keterkaitan Segara Kerthi dengan pembahasan air tersebut membuat kearifan lokal yang satu ini akan turut dikenalkan kepada para delegasi yang hadir pada konferensi 10th World Water Forum nanti.

Lantas bagaimana penjelasan lanjut tentang kearifan lokal Segara Kerthi tersebut?

baca juga

Mengenal Segara Kerthi

Ilustrasi Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum © Unplash/Alfiano Sutiantol
info gambar

Ilustrasi Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum © Unplash/Alfiano Sutiantol


Segara Kerthi merupakan salah satu tradisi lokal dari Bali yang berupaya dalam menjaga kelestarian air, khususnya yang berada di daerah pantai dan laut.

I Gusti Agung Ayu Gita Pritayanti Dinar, I Nyoman Gede Sugiartha, dan Kade Richa Mulyawati dalam artikelnya yang dipublikasikan di Jurnal Kertha Wicaksana menjelaskan bahwa Segara Kerthi merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam tradisi Sad Kerhi.

Sad Kerthi merupakan upaya yang dilakukan untuk menyucikan jiwa. Upaya ini dilakukan dengan cara menjaga kelestarian hutan
(Wana Kerthi), kelestarian danau (Danu Kerthi), sumber air bersih, laut dan pantai (Segara Kerthi), keharmonisan sosial dan alam yang dinamis (Jagat Kerthi), serta membangun kualitas sumber daya manusia (Jana Kerthi).

Pelaksanaan tradisi ini biasanya akan dilaksanakan di Pura atau bangunan suci lain yang disakralkan oleh masyarakat Hindu.

Jika dilihat dari tata ruang kosmik Hindu, Segara Kerthi bisa dimaknai sebagai laut atau samudra yang harus dijaga kelestariannya.

Hal ini dilakukan dengan cara menjaga kebersihan yang ada di sekitar pantai dan laut agar terhindar dari segala bentuk pencemaran.

baca juga

Kearifan Lokal Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum

Ilustrasi Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum © Unplash/Nick Fewings
info gambar

Ilustrasi Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum © Unplash/Nick Fewings


Kearifan Segara Kerthi ini nantinya akan diperkenalkan kepada delegasi yang hadir dalam konferensi 10th World Water Forum.

Dilansir dari siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara menjelaskan bahwa Segar Kerthi ini akan dikenalkan kepada para delegasi yang hadir pada 18 Mei 2024 mendatang.

Ritual ini direncanakan akan diadakan di wilayah Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Kota Denpasar, Bali.

Pelaksanaan ritual Segara Kerthi ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Suci Tumpek Uye atau Tumpek Kandang.

Hari raya umat Hindu yang diperingati setiap 210 hari sekali ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur dan pemuliaan terhadap binatang yang sudah membantu kehidupan manusia.

Pelaksanaan ritual Segara Kerthi ini direncanakan akan dilaksanakan pada pukul 18.00 WITA. Meskipun demikian, delegasi yang hadir di 10th World Water Forum sudah bisa menyaksikan rangkaian prosesi ritual sejak pukul 08.00 WIB.

Ritual ini nantinya akan dipimpin oleh tiga orang sulinggih. Selain itu, prosesi ini juga akan diikuti oleh masyarakat adat di Desa Adat Serangan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bandesa (pimpinan) Adat Serangan dan akan mengerahkan masyarakat adatnya untuk mensukseskan kegiatan Segara Kerthi dan Tumpek Uye," jelas I Ketut Sukra Negara seperti yang dikutip dari siaran pers tersebut.

Sumber:
- Dinar, I. G. A. A. G. P., Sugiartha, I. N. G., & Mulyawati, K. R. (2022). "Strategi Pemulihan Keberlanjutan dan Ketangguhan Pariwisata Menghadapi Krisis." KERTHA WICAKSANA: Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa. 16 (2). Pp 158 - 163. https://doi.org/10.22225/kw.16.2.2022.158-163
- https://tarubali.baliprov.go.id/segara-kerthi-tata-ruang-kawasan-sempadan-pantai/
- https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-world-water-forum-2024-bali-kenalkan-kearifan-segara-kerthi-ke-delegasi-world-water-forum-ke-10

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.