Tari Ronggeng Blantek, sebuah tarian kreasi yang memukau dari Betawi, menghidupkan kembali kekayaan budaya Jakarta dengan sentuhan modern yang menawan. Berakar dari tradisi ronggeng, tari ini awalnya dikenal sebagai bagian dari hiburan rakyat yang digelar dalam berbagai acara seperti pernikahan dan khitanan. Kini, Tari Ronggeng Blantek tampil dengan gerakan yang lebih dinamis dan kostum yang memikat, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang sarat makna. Tarian ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat Betawi, tetapi juga menarik perhatian khalayak luas karena kekhasannya yang unik dan menghibur.
Kehadiran Tari Ronggeng Blantek di berbagai festival budaya dan acara kesenian semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu ikon kebudayaan Betawi yang patut dilestarikan. Diiringi dengan musik gambang kromong yang khas, para penari menampilkan keindahan gerak yang selaras dengan irama, menciptakan harmoni yang memukau penonton. Berikut ini kawan GNFI bisa simak asal. tujuan, maupun jenis tari Ronggeng Blantek. Simak sampai akhir.
Asal Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tarian kreasi baru yang berasal dari teater rakyat Betawi, yaitu topeng blantek. Dalam konteks ini, "topeng" merujuk pada seni peran atau komedi, sementara "blantek" diambil dari suara musik pengiring yang berbunyi "blang blang tek tek."
Menurut Yasmine Zaki Shahab dalam bukunya "Betawi dalam Perspektif Kontemporer: Perkembangan, Potensi dan Tantangannya," topeng blantek awalnya dipentaskan oleh para pemula yang sedang belajar seni topeng atau lenong. Musik pengiringnya berupa rebana biang, atau terkadang gamelan sederhana, bahkan kaleng yang dipukul untuk menghasilkan suara mirip kromong. "Suara blentang blantek inilah yang kemudian melahirkan nama blantek," tulis Yasmine Zaki Shahab.
Tujuan Tari Ronggeng Blantek
Tari Ronggeng Blantek bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Betawi melalui seni pertunjukan yang memukau. Tarian ini menjadi sarana efektif untuk menjaga warisan budaya lokal agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda. Dengan menampilkan gerakan yang dinamis dan diiringi musik tradisional gambang kromong, Tari Ronggeng Blantek tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media pendidikan budaya yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan sosial.
Kostum Tari Ronggeng Blantek
Tarian ini dipentaskan oleh 4-6 penari perempuan dengan mengenakan pakaian berwarna cerah. Kostum penarinya terdiri dari baju kebaya berwarna pink, kain tumpal putih dan selendang dengan motif burung Hong, toka-toka silang berwarna merah, ampok, serta serbet. Aksesoris di bagian kepala berupa kembang topeng, kalung bunga teratai bersusun tiga, pending, dan anting kuning. Penggunaan motif burung Hong atau burung phoenix yang berasal dari mitologi Tiongkok menunjukan adanya pengaruh Tionghoa.
Selain itu, menurut Chasanah, terdapat unsur Islam dalam pemilihan busana ronggeng blantek. Hal ini terlihat dari busana yang dibuat lebih tertutup dan gerakan tarian yang mempertimbangkan nilai kesopanan. Hal inilah yang membuat ronggeng blantek tidak dicitrakan negatif sebagaimana kebanyakan tari ronggeng di daerah lain.
Gerakan Tari Ronggeng Blantek
Dalam perkembangannya, gerakan tari Ronggeng Blantek telah dibakukan. Menurut ketetapan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Ronggeng Blantek memiliki 31 gerakan dasar yang melibatkan kaki, badan, tangan, dan kepala.
Gerakan dalamtari Ronggeng Blantek sangat cepat, berenergi, dan luwes. Ada banyak istilah unik untuk gerakan dasar ini, seperti lenggang rongeh, ogek, selancar ngepik, pakblang, ngepak blonter, tepak ngarojeng, koma gelong, goyang cendol ijo, dan lain-lain.
Musik pengiring tari Ronggeng Blantek menggunakan gamelan topeng Betawi yang terdiri dari rebab, tiga kenong, dan kecrek. Kadang-kadang juga digunakan rebana biang. Dalam berbagai variasi, alat musik tanji seperti terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan juga sering dipadukan.
Sumber:
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/tari-ronggeng-blantek-tari-kreasi-asli-betawi/
https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/encyclopedia/blog/2018/04/ronggeng-btantek--tari
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News