riwayat pengging wilayah suci yang sudah tercantum dalam naskah majapahit - News | Good News From Indonesia 2024

Riwayat Pengging, Wilayah Suci yang Sudah Tercantum dalam Naskah Majapahit

Riwayat Pengging, Wilayah Suci yang Sudah Tercantum dalam Naskah Majapahit
images info

Riwayat Pengging, Wilayah Suci yang Sudah Tercantum dalam Naskah Majapahit


Pengging untuk masyarakat Solo dikenal sebagai wisata umbul yang berlokasi di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Wilayah ini memiliki peran penting sebagai penghubung antara Majapahit ke periode Islam.

Dimuat dari Solopos. Pengging merupakan nama kuno untuk wilayah yang sekarang terletak di antara Solo dan Jogja. Pusatnya diperkirakan terletak di Kecamatan Banyudono, Boyolali yang menyimpan kisah legenda Roro Jonggrang.

baca juga

Pada Babad Tanah Jawa, Pengging berasal dari nama Ki Ageng Pengging yang menyebarkan agama Islam di kawasan tersebut. Tokoh ini dikenal sebagai sosok pemberontak di wilayah Kesultanan Demak.

“Kalangan sejarawan Jawa banyak yang menganggap bahwa Pengging adalah cikal bakal Kerajaan Pajang yang mengambil alih kekuasaan di Tanah Jawa setelah Kesultanan Demak runtuh,” jelas Yesaya Wisnu.

Sejak abad 15

Pemerhati sejarah dan budaya Boyolali, R Surojo menjelaskan Pengging dulu masuk wilayah Kerajaan Majapahit. Bahkan diperkirakan Pengging sudah ada sejak abad 15 karena muncul dalam kitab Negara Negarakertagama.

Nama Pengging muncul dalam pupuh 17 bait enam di kitab karya Empu Prapanca ini. Diketahui, jelas Surojo, Pengging terletak di sebelah barat pinggir Sungai Bengawan Solo atau Kali Wuyu dan luasnya membentang hingga lereng Gunung Merapi dan Merbabu.

baca juga

Ketika itu, Pengging dipimpin oleh Joko Sengoro yang juga adalah menantu Raja Majapahit. Joko Sengoro yang diangkat sebagai penguasa wilayah Pengging diberi gelar Prabu Sri Mangkurung Handayaningrat atau Kyai Ageng Pengging.

“Pengging di masa Sri Mangkurung Hadiningrat yang bergelar adipati waktu itu sudah setingkat kabupaten. Pajang dulu juga masuk wilayah Pengging,” jelasnya.

Kehilangan peran

Saat Mataram Islam berkuasa di Tanah Jawa, Pengging mulai kehilangan peran sebagai pusat pemerintahan. Wilayah ini kemudian berkembang menjadi tempat pelaksanaan ritual keluarga penerus Mataram.

Dikatakan oleh Yesaya, pengelolaan situs sejarah ini pada masa kolonial dilakukan oleh pihak Kasunanan Surakarta dan sekarang tanggung jawabnya berada di tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

baca juga

Sedangkan keberadaan Umbul Pengging diperkirakan peninggalan Ki Ageng Pengging ketika zaman peralihan antara Kerajaan Hindu Budha ke Kesultanan Islam yang dibangun oleh Kasunanan Surakarta.

“Penggunaannya pun dikhususkan untuk raja dan kerabat Kasunanan Surakarta,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.