k dangdut kolaborasi mendunia dangdut dan kpop - News | Good News From Indonesia 2024

K-Dangdut, Kolaborasi Mendunia Dangdut dan Kpop

K-Dangdut, Kolaborasi Mendunia Dangdut dan Kpop
images info

K-Dangdut, Kolaborasi Mendunia Dangdut dan Kpop


Dangdut telah resmi diusulkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kemendikbudristek. Seperti yang dilansir oleh Mario dan Kistyarini (2023), dangdut telah resmi diusulkan sebagai warisan tak benda Indonesia ke UNESCO. Kesaksian ini dinyatakan oleh Rhoma Irama, musisi dangdut senior Tanah Air dan Linda, kepala Bidang Perlindungan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

Dangdut merupakan salah satu genre musik tradisional asal Indonesia yang populer. Kepopuleran dangdut turut dikembangkan oleh H. Rhoma Irama. Musik dangdut pertama kali muncul di Jakarta pada akhir tahun 1960-an. Genre musik dangdut dipengaruhi oleh perpaduan musik, seperti musik dari film India, musik Melayu, dan musik rock. Pada zaman yang modern ini, perkembangan musik dangdut masih begitu pesat dengan penggemar dari usia 20 tahun ke atas.

Musik dangdut yang populer pasca kemerdekaan ini kemudian diadopsi menjadi genre musik tradisional khas Indonesia. Dalam era modern ini, musik dangdut telah diadopsi oleh beberapa kalangan, dan hingga saat ini, pesta musik dangdut serta kompetisi musik dangdut masih cukup populer untuk dipertunjukkan.

Pengembangan kepopuleran Dangdut di luar Indonesia semakin menggeliat dengan kontribusi dari seniman seperti Fildan, salah satu kontestan Dangdut Academy 4. Pada bulan Februari yang lalu, Fildan memperkaya lanskap musik dengan kolaborasi yang menarik bersama Bang Yedam, seorang penyanyi asal Korea Selatan, dalam menyanyikan lagu 'Gejolak Asmara' karya Nassar.

baca juga

Kehadiran mereka berdua tidak hanya memberikan warna baru dalam pengembangan musik Dangdut, tetapi juga menghadirkan nuansa yang segar dan menarik bagi para pendengar.

Pada acara Dangdut KPOP 29ther yang diselenggarakan oleh Indosiar, tidak hanya Fildan dan Yedam yang tampil, tetapi juga beberapa penyanyi dangdut lain seperti Lady Rara dan Sridevi yang turut meramaikan panggung. Kolaborasi antara Fildan dan Yedam membawa 'Gejolak Asmara' ke tingkat baru dengan re-aransemen yang memberikan sentuhan modern pada lagu tersebut.

Tidak hanya itu, kontribusi Bang Yedam dalam penambahan bahasa Korea pada lirik lagu memberikan kesan yang lebih universal dan memperluas daya tarik lagu tersebut untuk pendengar internasional.

Kolaborasi lintas budaya seperti ini tidak hanya memperkaya musik Dangdut dengan nuansa baru, tetapi juga membuka jalan bagi pertukaran budaya yang lebih dalam antara Indonesia dan Korea Selatan. Ini juga membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan beragam budaya dan generasi, menjadikannya sebagai alat yang kuat dalam diplomasi budaya.

Hal ini merupakan salah satu langkah yang baik dan efektif dalam menjaga kelestarian lagu Dangdut sebagai bagian dari warisan budaya nasional. Dangdut, yang dulunya sering dianggap sebagai musik yang terpinggirkan, telah mengalami perjalanan panjang menuju pengakuan luas sebagai musik yang dinikmati oleh berbagai kalangan.

Dengan menggabungkan elemen-elemen budaya K-pop yang tengah digandrungi oleh generasi Z, promosi lagu-lagu Dangdut dengan sentuhan modern ini akan semakin memperluas jangkauan dan pemahaman akan musik Dangdut di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Melalui promosi di luar negeri, potensi untuk mendapatkan penggemar dari berbagai negara semakin terbuka lebar. Penggabungan antara Dangdut dan K-pop tidak hanya menciptakan harmoni musikal yang menarik. Namun, juga berperan dalam memperluas wawasan budaya antarbangsa. Ini membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk menikmati kekayaan musik dan budaya Indonesia, serta memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.

baca juga

Pengemasan dangdut dengan sentuhan K-pop dalam acara tersebut telah menarik perhatian berbagai penonton dengan respons yang beragam. Dalam waktu singkat, tanggapan positif mulai mengalir, termasuk dari pengguna TikTok Indosiar yang memberikan apresiasi. Mereka tidak hanya mengomentari bahwa aransemen yang dikolaborasikan sangat menarik dan catchy, tetapi juga menyoroti kesesuaian lagu dengan bahasa Korea.

Komentar ini menunjukkan bagaimana penggabungan dua genre musik yang berbeda bisa menciptakan sesuatu yang menarik dan relevan bagi pendengar. Ini membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan universal untuk menembus batas-batas budaya dan bahasa, menjadikannya alat yang efektif dalam menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Kesuksesan kolaborasi ini tidak hanya memberikan pengalaman yang mendalam bagi penonton, tetapi juga memperkuat pandangan bahwa keberagaman musik adalah sumber daya yang tak ternilai dalam menyatukan masyarakat.

Sebagai wujud musik asli yang telah berkembang di Indonesia, penting bagi kita untuk secara aktif melestarikan keberadaan Dangdut. Pengembangan Dangdut sebagai sebuah genre musik yang unik tidak hanya menambahkan warna pada keragaman budaya Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa.

Pelestarian Dangdut memiliki arti penting, mengingat perjalanan panjangnya dari status musik yang terpinggirkan dan bahkan dilarang pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Dangdut sebagai musik nasional mencerminkan betapa sulitnya perjuangan untuk mengangkatnya dari bayang-bayang marginalisasi. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi generasi muda Indonesia untuk ikut serta dalam melestarikan warisan budaya ini.

baca juga

Menikmati musik Dangdut dan menghargainya bukan hanya sekadar menikmati irama dan liriknya, tetapi juga merupakan langkah awal dalam upaya kita untuk melestarikan dan mewariskan musik ini kepada generasi mendatang.

Melalui apresiasi dan partisipasi aktif dalam menyebarkan musik Dangdut, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang dalam konteks zaman yang terus berubah.

Dengan demikian, kita tidak hanya memelihara identitas kita sebagai bangsa yang kaya akan budaya, tetapi juga menegaskan bahwa keberagaman musik adalah salah satu kekuatan utama dalam menyatukan kita sebagai masyarakat yang beraneka ragam.

Sumber referensi:

Mario, V., & Kistyarini. (2023). Dangdut Resmi Diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia ke UNESCO. Kompas.com. Retrieved March 27, 2024, from https://www.kompas.com/hype/read/2023/08/28/215457166/dangdut-resmi-diusulkan-seb agai-warisan-budaya-tak-benda-dari-indonesia-ke#google_vignette

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.