ketergantungan indonesia dan filipina pada batu bara melonjak ke level tertinggi - News | Good News From Indonesia 2024

Ketergantungan Indonesia dan Filipina pada Batu Bara Melonjak ke Level Tertinggi!

Ketergantungan Indonesia dan Filipina pada Batu Bara Melonjak ke Level Tertinggi!
images info

Ketergantungan Indonesia dan Filipina pada Batu Bara Melonjak ke Level Tertinggi!


Batu bara masih mendominasi pembangkit listrik di Indonesia dan Filipina, mencapai rekor tertinggi hampir 62% pada tahun 2023. Laporan Ember, lembaga think-tank yang berbasis di London, menunjukkan bahwa meskipun kedua negara memiliki potensi besar untuk energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, penggunaan batu bara terus meningkat.

Menurut laporan tersebut, batubara menghasilkan hampir dua pertiga listrik di kedua negara. Di Filipina, terjadi peningkatan penggunaan batu bara dari 59,1 persen pada tahun 2022 menjadi 61,9 persen di tahun 2023, sedangkan di Indonesia sedikit lebih rendah yaitu 61,8 persen.

Penggunaan batu bara di Indonesia dan Filipina meningkat untuk memenuhi permintaan energi yang melonjak. Hal ini menyebabkan kedua negara tertinggal dalam pemanfaatan energi terbarukan seperti angin dan matahari dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Secara regional, energi terbarukan menyumbang 4,4% dari pembangkitan listrik, namun di Filipina hanya 3,2% dan di Indonesia 0,3%. Sementara Vietnam, dengan 13%, merupakan negara di ASEAN dengan penggunaan energi terbarukan tertinggi.

Indonesia dan Filipina kini berada di peringkat 8 dan 9 negara paling bergantung pada batu bara, melampaui China yang berada di peringkat 12. Meskipun China masih menjadi produsen dan konsumen batu bara terbesar di dunia, negara ini secara perlahan mengurangi ketergantungannya, dari 81% pada tahun 2007 menjadi 60,7% di tahun 2023. Hal ini dikarenakan China berinvestasi besar dalam energi terbarukan, dengan tenaga angin dan matahari menghasilkan 15,5% listrik mereka di tahun 2023.

Meskipun Indonesia dan Filipina memiliki target ambisius untuk energi terbarukan, yaitu 35% untuk Filipina dan 44% untuk Indonesia pada tahun 2030, realitanya menunjukkan ketergantungan yang semakin besar pada batu bara.

Data menunjukkan bahwa batu bara mendominasi pertumbuhan permintaan listrik di kedua negara, bertentangan dengan komitmen mereka untuk mengurangi emisi dan memerangi perubahan iklim.

Filipina, meskipun menjadi negara pertama di ASEAN yang melarang pembangkit batu bara baru dan berencana untuk pensiunkan 900 megawatt kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada pada tahun 2027, masih berencana membangun proyek batu bara baru pada 2028.

Hal ini menunjukkan transisi yang lambat dan bertentangan dengan target pengurangan emisi hingga 2/3 pada tahun 2030 dan peningkatan energi terbarukan menjadi 35% (2030) dan 50% (2040).

Indonesia, dengan target emisi nol bersih pada tahun 2060, juga menghadapi hambatan dalam transisi energinya. Meskipun menerima dana $20 miliar untuk pensiun dini pembangkit batu bara dan mendorong energi terbarukan, kesepakatan untuk mencapai target tersebut masih terhambat oleh perselisihan pendanaan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

DP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.