Potensi Wisata Desa Fajar Baru, Kawasan Transmigrasi Lagita, Bengkulu

Siapa yang menyangka jika kawasan yang dahulu diremehkan, ternyata memiliki potensi wisata, bahkan bisa menghidupi banyak kepala keluarga sekarang? Desa Fajar Baru, Bengkulu Utara, merupakan sebuah kawasan transmigrasi yang telah berdiri sejak tahun 1980.

Dahulu, sebelum diubah menjadi kawasan transmigrasi, wilayah ini masih menjadi hutan belantara yang masih sulit untuk mendapatkan akses kebutuhan pokok. Kini, kawasan tersebut tidak hanya memiliki potensi dari hasil bumi, seperti perkebunan sawit dan karet, tetapi juga memiliki potensi wisata yang cukup mempesona.

Desa yang letaknya 2 sampai 3 jam jarak tempuh dari Kota Bengkulu ini ternyata memiliki beberapa potensi pariwisata yang belum termanfaatkan dengan baik. Salah satu di antaranya sudah sempat beroperasi. Namun, kembali mati tidak terurus lantaran terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun silam. Ada juga yang bahkan belum terjamah oleh tangan-tangan wisatawan.

Taman Wisata Fajar Melati

Kawasan ini dahulu sengaja dibangun sebagai sebuah sarana rekreasi masyarakat setempat. Namun, pasca pandemi atraksi wisata ini menjadi tidak terurus dan cenderung ditinggalkan. Meskipun demikian, tetap ada beberapa masyarakat sekitar yang berkunjung ke kawasan ini untuk sekadar memancing di area embung.

Tersedianya berbagai macam fasilitas, seperti kamar mandi dan tempat peristirahatan, memperlihatkan bahwa sebetulnya atraksi wisata ini mampu berjalan dengan baik jika diurus dan dikelola dengan baik.

Tidak hanya dari aspek fasilitas, aksesibilitas jalan ke arah Taman Wisata Fajar Melati juga sudah cukup mendukung atraksi pariwisata. Suasana tenang yang ditawarkan di area Taman Wisata Fajar Melati juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang bisa dikembangkan lebih jauh kedepannya.

Jika tempat ini dilakukan revitalisasi kembali, akan ada potensi kawasan ini menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal, seperti UMKM. Sebab, akan mendatangkan banyak wisatawan baik dari penduduk lokal maupun wisatawan dari luar.

Air Terjun Bukit Lingkaran

Air terjun di wilayah Bengkulu sudah menjadi sebuah hal yang populer lantaran julukannya yang dikenal sebagai kota seribu air terjun. Salah satu air terjun tersebut, ternyata juga tengah mengalir di Kawasan Transmigrasi Lagita. Walaupun demikian, akses menuju lokasinya masih kurang terjangkau oleh khalayak umum karena letaknya yang cukup terpencil.

Air terjun di Kawasan Lagita tidak hanya semata-mata menawarkan keajaiban aliran air dari tempat tinggi ke tempat rendah tetapi juga menawarkan pemandangan hijau selama menuju lokasi. Kiri-kanan perjalanan akan dipenuhi dengan perkebunan sawit dan karet, bahkan terkadang wisatawan bisa melihat para petani sedang berkebun di ladangnya.

Suasana keramah-tamahan antar sesama yang masih dilakukan di desa transmigrasi juga menambah daya tarik tersendiri yang tidak bisa didapatkan di atraksi wisata lainnya.

Jika potensi wisata ini mampu dikembangkan dan dikelola dengan baik akan ada banyak dampak positif yang diberikan. Misalnya, dari segi infrastruktur aksesibilitas di Desa, akan ada banyak jalan yang diaspal dan diperbaiki.

Kemudian, dari segi ekonomi, secara tidak langsung pihak desa akan merasakan hasil dari kedatangan wisatawan, seperti pembayaran uang parkir dan pembelian makan atau minum di kawasan setempat.

Harapannya dengan ditulisnya artikel ini, akan mampu memberikan kontribusi dalam memanfaatkan potensi pariwisata yang ada di Kawasan Desa Fajar Baru, Bengkulu Utara. Tidak hanya itu, tulisan ini juga berharap kedepannya jika dilakukan pengembangan dan pengelolaan yang teratur akan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal baik dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News