menyemai harapan petani kopi yang mengubah nasib desa - News | Good News From Indonesia 2024

Menyemai Harapan, Petani Kopi yang Mengubah Nasib Desa

Menyemai Harapan, Petani Kopi yang Mengubah Nasib Desa
images info

Menyemai Harapan, Petani Kopi yang Mengubah Nasib Desa


Setiap orang memiliki cerita unik yang mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain. Salah satunya adalah Enjang, seorang pengolah kopi yang lahir di Bumi Pasundan Pangalengan. Perjalanan hidupnya yang bermula dari petani biasa, kini telah membawanya menjadi salah satu pengolah kopi yang sukses di Dusun Junghun, Desa Wanasuka.

Tidak hanya berfokus pada pengolahan kopi saja, kini Enjang juga berperan besar dalam memberdayakan para petani kecil. Melalui artikel ini, kita akan lebih mengenal sosok Enjang dan bagaimana kisahnya dapat menginspirasi para petani di luar sana.

Enjang sejak kecil hidup dalam keluarga sederhana dengan background keluarga sebagai petani sayur. Mengikuti jejak orang tuanya, ia memulai karirnya sebagai petani sayur pada tahun 2003, hingga akhirnya menjadi petani kopi.

Beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 2015, terbentuklah kelompok tani di Dusun Junghun, Desa Wanasuka, yang kemudian berkembang menjadi Gapoktan.

Tahun demi tahun, akhirnya Enjang menjadi pengolah kopi untuk para petani kopi disana. Dalam perjalanan kariernya, Enjang tidak hanya menjadi pengolah kopi, tetapi juga mengambil peran penting sebagai ketua Gapoktan Desa Wanasuka dan aktif dalam pemerintahan desa.

baca juga

Menjadi petani kopi dengan perkebunan milik pribadi bukanlah hal yang mudah, terutama dengan tantangan perubahan musim yang ekstrim. Saat musim hujan, proses pengolahan kopi sering terhambat, yang berdampak pada pendapatannya. Namun, kontribusi Enjang sebagai pengolah kopi dalam Gapoktan sangat membantu meningkatkan ekonomi para petani kopi disana.

Selain mengolah kopinya, Enjang juga kreatif dalam memanfaatkan kulit kopi menjadi pupuk organik untuk para petani sayur. Ia bahkan berencana mengolah kulit kopi menjadi minuman seduh sebagai pengganti teh, meskipun rencana ini masih dalam tahap wacana. Melalui berbagai upayanya, Enjang terus memberikan inspirasi dan dukungan bagi para petani di desanya.

Selain berperan dalam pemberdayaan petani kopi, Enjang juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani sayur. Beliau menginisiasi program budidaya cacing tanah sebagai sumber pendapatan tambahan bagi para petani, yang diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Cacing tanah ini biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk produk kosmetik, farmasi, dan pakan ternak serta sebagai bahan produksi pupuk organik. Harapannya, produksi dan penggunaan pupuk organik ini dapat mengurangi biaya pertanian para petani.

Dalam proses budidayanya, cacing tanah difermentasi selama semalam dan kemudian diberikan pakan berupa kotoran sapi yang dicampur dengan air. Enjang juga menyediakan bibit cacing hasil dari anakan untuk para petani yang ingin merintis budidaya cacing tanah. Biasanya dari 5 kg indukan, dapat menghasilkan 15 kg anakan.

baca juga

Cacing tanah hasil budidaya dapat dipanen tiap sebulan sekali sehingga tiap bulannya Enjang dapat menghasilkan sebanyak 50 kg. Tiap kg cacing tanah yang dihasilkan, dijual seharga Rp20.000 sehingga dalam sebulan Enjang mendapatkan Rp1.000.000.

Meskipun baru berjalan selama satu bulan, Enjang sudah mendapatkan tawaran dari beberapa industri. Oleh karenanya, beliau yakin budidaya cacing ini dapat menjadi usaha di bidang pertanian yang cukup menjanjikan. Kini, Enjang sedang memperbanyak shelter agar menghasilkan cacing tanah yang lebih banyak. Dengan demikian, ia dapat memenuhi permintaan dari industri.

Sejak merintis hingga mengelola Gapoktan, Enjang tidak berhenti berinovasi untuk memakmurkan para petani. Karena kontribusinya dalam memberdayakan para petani, Enjang dapat menjadi sosok yang inspiratif bagi para petani di luar sana.

Enjang sangat mendukung generasi milenial yang ingin merintis di bidang pertanian kopi, baik sebagai petani kopi, pengolah kopi maupun bisnis coffee shop. Menurut beliau, untuk sukses di bidang pertanian tidaklah memandang usia, selagi mampu berinovasi dan bertekad untuk memberdayakan sesama petani yang lain, akan dipermudah jalannya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.