konsep ekowisata menjaga kelestarian alam dan hutan di kabupaten sorong papua barat - News | Good News From Indonesia 2024

Konsep Ekowisata: Menjaga Kelestarian Alam dan Hutan di Kabupaten Sorong, Papua Barat

Konsep Ekowisata: Menjaga Kelestarian Alam dan Hutan di Kabupaten Sorong, Papua Barat
images info

Konsep Ekowisata: Menjaga Kelestarian Alam dan Hutan di Kabupaten Sorong, Papua Barat


Masyarakat adat Gelek Malak Kalawilis telah resmi mendapat haknya melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Sorong nomor 593.2/KEP.345/IX/TAHUN 2021 tentang Pengakuan Hak Gelek Malak Kalawilis Pasa atas Tanah dan Hutan Adat.

Gelek Malak Kalawilis diakui atas hak kepemilikan tanah seluas 3.247 hektar yang terletak di Kampung Sayosa, Distrik Sayosa, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Melalui ketetapan ini, masyarakat adat bebas mengelola tanahnya sesuai dengan norma yang berlaku dan dapat menolak segala perbuatan yang merusak lingkungan.

Untuk mendapatkan pengakuan atas tanah ulayat Gelek Malak Kalawilis ini bukan merupakan sesuatu hal yang mudah. Perjuangan untuk mendapat pengakuan ini dilakoni selama 2 tahun dengan jalan yang panjang.

Oleh karena itu, setelah mendapat keberhasilan tersebut, Gelek Malak berencana akan mengabadikan segala kisah dan kekayaan alamnya dalam rumah singgah.

baca juga

Rumah singgah itu rencananya akan berada di bukit seberang rumah kebun. Di sana, segala informasi mengenai Gelek Malak dapat diakses. Tujuannya tentu ingin mengenalkan masyarakat umum mengenai masyarakat adat Papua, Gelek Malak.

Rumah singgah ini nantinya akan dilengkapi dengan bahan bacaan, foto dokumentasi, juga foto cerita yang dibuat dengan melibatkan dosen dari universitas di Sorong.

Tidak hanya sebagai rumah singgah, tempat ini juga membuka diri bagi tamu yang akan menginap sehingga para tamu bisa melihat secara langsung cara hidup warga Gelek Malak sehari-hari.

Rumah singgah ini merupakan inisiatif Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang turut membantu masyarakat Gelek Kalawilis mendapat pengakuan atas hak tanah adat.

baca juga

Kelestarian Hutan dan Kampung Malagufuk yang Berdaya

Jauh sebelum adanya rumah singgah Gelek Malak Kalawilis di Kampung Sayosa, Kampung ekowisata Malagufuk di Distrik Makbon, Kabupaten Sorong terlebih dahulu telah menjamu para tamu dari masyarakat umum.

Tamu-tamu ini biasanya berkunjung untuk mengamati beragam jenis burung endemik Papua Barat di Hutan Klaso, seperti Lesser bird-of-paradise, Northern Cassowary, Twelve-wired Bird-of-Paradise, King Bird-of-Paradise, Red-breasted Paradise-Kingfisher, Magnificent riflebird, dan lain-lain.

Burung cendrawasih kecil (lesser bird of paradise) terlihat di hutan hujan dataran rendah di Desa Malagufuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya © iklimku.org
info gambar

Burung cendrawasih kecil (lesser bird of paradise) terlihat di hutan hujan dataran rendah di Desa Malagufuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya © iklimku.org


Para tamu biasanya datang dalam kurun waktu bulan Agustus—Desember. Masa itu bertepatan dengan musim kawin burung-burung sehingga menjadi momen yang ditunggu para fotografer.

Sebagai informasi, Kampung Malagufuk ditinggali oleh Komunitas Gelek Kalami Malagufuk dan Gelek Magablo. Sama seperti masyarakat adat lainnya, kedua komunitas ini sangat menjunjung tinggi prinsip kelestarian hutan.

baca juga

“Hutan harus terus dijaga sebaik-baiknya, bahkan setelah generasi saya mati. Prinsip hidup saya, ‘kau jaga hutan, kau jaga alam, maka alam akan jaga kamu nanti’. Dengan teguh pada prinsip ini, saya yakin kita bisa berkembang dan berdiri sendiri dengan keyakinan kita, tanpa banyak dipengaruhi orang luar,” jelas Opyor Kalami – generasi muda Malagufuk yang sekaligus menjadi salah seorang pemandu pengamatan burung.

Kampung ekowisata Malagufuk telah hadir dan dibentuk sejak November 2014 dan turut menjadi bagian dari sumber pendapatan masyarakat adat.

Cara Kampung Malagufuk mengembangkan ekowisata bisa menjadi inspirasi bagi komunitas marga lain di Papua. Masyarakat adat di Malagufuk mampu bertahan hidup dengan mengelola potensi alam, selaras dengan penghormatan mereka terhadap tanah dan hutan adat.

baca juga

Kampung Malagufuk menawarkan ekowisata dengan konsep birdwatching. Di tahun pertama ekowisata ini dibentuk, Kampung Malagufuk telah menerima 150 tamu dan terus meningkat hingga 200 orang pada 2019.

Sebagian atau 50 persen dari jumlah pengunjung tersebut merupakan wisatawan yang berasal dari negara lain seperti Belanda, Inggris, India, Jepang, Korea, Jerman, Brazil, dan Italia.

Menariknya, masyarakat adat dan para tamu yang berkunjung ke ekowisata Kampung Malagufuk ini tetap menjaga dan mencintai alam. Bahkan, masyarakat adat yang dahulu menjual hasil pertanian ke pasar, kini mulai diolah sendiri untuk disuguhkan kepada para wisatawan.

Menurut Absalom, ekowisata menjadi salah satu penyebab hutan Klasow dan ekosistem di dalamnya masih terjaga. Di sisi lain, masyarakat mendapatkan penghasilan untuk melanjutkan penghidupan.

baca juga

“Ternyata ekowisata ini bagus. Hutan kami terjaga dengan baik. Ekosistemnya tidak dirusak, habitat terjaga, dan menghasilkan bagi masyarakat. Saya ajarkan keluarga saya bagaimana bercocok tanam yang baik sehingga hutan itu jangan sampai hancur lebur. Kami lihat teman-teman lain hutannya sudah habis. Mereka mau ambil kayu bakar saja susah, mau timba air tidak ada,” kata Dominggus Kalami, yang akrab disapa Absalom, seorang keturunan Suku Moi yang menjadi salah satu penggagas kampung ekowisata.

Dari usaha ekowisata ini, masyarakat mampu menerima pendapatan sekitar Rp7-8 juta. Penghasilan ini kemudian dibagi kepada semua orang yang berperan, mulai dari pramuantar, pemandu, dan koki.

Kampung Malagufuk kini punya tiga homestay yang dapat dihuni para tamu yang ingin bermalam di Kampung ekowisata Malagufuk.

baca juga

Referensi

  • https://majalah.tempo.co/read/selingan/171591/martabat-gelek-malak
  • https://econusa.id/id/ecoblog/ekowisata-kampung-malagufuk-menjaga-dan-merawat-hutan/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.