Pulau Kelapa adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Pulau Kelapa terkenal dengan kekayaan budayanya, yang terlihat dalam berbagai perayaan dan tradisi yang masih terjaga hingga kini.
Salah satu kebudayaan yang paling menonjol di Pulau Kelapa adalah peringatan 1 Muharram. Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang menandai awal tahun dalam kalender Islam. Bulan tersebut memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim karena dianggap sebagai salah satu bulan yang mulia dan diberkahi oleh Allah SWT.
Warga setempat menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam menyambut kegiatan Muharram di Pulau Kelapa. Tahun ini, peringatan Muharram dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, termasuk pembacaan barzanji, tilawatil Quran, qasidah, hadroh, tausiah, marawis, penampilan sanggar seni, dan diakhiri dengan pertunjukan debus.
.jpg)
"Telah menjadi rutinitas tiap tahun pelaksanaan Gebyar Muharram yang nantinya akan diikuti oleh santunan pada 10 Muharram. Antusiasme warga selalu besar dalam menyambut kegiatan perayaan religi seperti ini," sebut Fahmi, Ketua Karang Taruna Kelurahan Kelapa sekaligus Ketua Pelaksana Satu Muharram.
Acara 1 Muharram ini dibuka dengan pembacaan Sholawat Barzanji oleh saudara Risky dan kawan-kawan. Sholawat Barzanji sendiri berisi tentang kisah perjalanan dan puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, yang disusul dengan laporan dari ketua pelaksana acara.
Dalam kesempatan ini, ketua pelaksana juga memperkenalkan Unit KKN-UGM Merayu Kelapa. Hauzan Raffito, selaku Koordinator Unit KKN, memberikan kata sambutan dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat atas kesediaannya menerima tim KKN UGM di Pulau Kelapa.
Memasuki sesi hiburan, grup Qasidah Al-Mutahira menjadi penampil pertama yang bertugas menghibur penonton. Mengenakan busana islami serba pink lengkap dengan dekorasi gemerlapnya, none-none dari grup Al-Mutahira berhasil menyajikan tampilan qasidah yang memukau penonton.
Seperti tidak ingin kalah, abang-abang dari grup Marawis An-Nur Al-Hiba juga berhasil mendulang tepuk tangan dari penonton dengan penampilan marawisnya yang merdu nan energik. Penampilan kemudian berlanjut dengan tampilan hadroh yang memanjakan telinga dari tim hadroh An-Nur Al-Hiba.

Kontras dari penampilan sebelumnya, teman-teman dari Sanggar Pulau Kelapa memberikan atraksi pencak silat yang spektakuler pada malam perayaan tahun baru Islam kali ini. Mulai dari penampilan jurus seni tunggal, ganda, berkelompok, hingga atraksi tarung bersenjata, semuanya dieksekusi dengan menawan dan memukau.
Atraksi pencak silat ini menunjukkan keterampilan tinggi para pesilat dan menggambarkan kekayaan tradisi bela diri yang dimiliki Pulau Kelapa.
Hal unik dalam perayaan ini adalah penampilan debus yang dilakukan oleh para praktisi silat. Mereka melakukan atraksi ekstrem seperti memakan paku, berbaring di atas pagar berduri, dan menusuk tubuh dengan benda tajam tanpa cedera.
Pertunjukan debus ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menggambarkan kekuatan spiritual dan tradisi yang kuat. Hal itu membuat perayaan tahun baru Islam di Pulau Kelapa menjadi pengalaman unik dan mendalam bagi masyarakat serta pengunjung.

Acara yang dipenuhi dengan berbagai kegiatan ini berhasil menciptakan suasana kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial di antara warga. Peringatan Muharram di Pulau Kelapa bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk merayakan identitas dan kebudayaan lokal yang kaya.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, acara ini juga menjadi sarana untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.
Penyelenggaraan acara seperti ini di Pulau Kelapa tidak lepas dari kerja keras dan kerja sama berbagai pihak. Panitia pelaksana, tokoh masyarakat, dan seluruh warga bahu-membahu untuk memastikan bahwa peringatan Muharram berjalan lancar dan sukses.
Dukungan dari tim KKN-UGM juga sangat berarti dalam membantu kelancaran acara, baik dari segi persiapan maupun pelaksanaan.
Gebyar Muharram yang dirayakan setiap tahun ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial dan religius di antara warga Pulau Kelapa. Namun, juga menarik perhatian pengunjung dari luar pulau. Kehadiran pengunjung ini memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, karena mereka berbelanja dan menggunakan layanan yang tersedia di Pulau Kelapa.
Pada akhirnya, peringatan 1 Muharram di Pulau Kelapa menjadi contoh bagaimana tradisi dan kebudayaan dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun kebersamaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan melestarikan warisan budaya.
Dengan terus menjaga dan merayakan tradisi ini, Pulau Kelapa tidak hanya mempertahankan identitasnya, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat kebudayaan di Kepulauan Seribu.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News