Dengan perjalanan hidup yang penuh liku dan dedikasi yang tinggi terhadap komunitasnya, Ngatirah telah menjadi panutan bagi banyak orang, terutama para perempuan di desanya. Berikut adalah kisah inspiratif dari seorang perempuan yang tak pernah lelah berkontribusi untuk desanya.
Ngatirah lahir di Desa Lesaton dan merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Lampung. Pada saat SMP, beliau sempat berpindah sekolah dari SMP PGRI Sukaranjupan ke SMP swasta di Lampung Selatan. Setelah menyelesaikan SMA, Ngatirah merantau ke Tangerang untuk bekerja di sebuah konveksi jahit selama setahun.
Setelah itu, ia kembali ke Lampung dan bertemu dengan suaminya. Mereka menikah pada bulan Februari 1994 dan pindah ke Bangka bersama keluarga mertua.
Perjalanan karier Ngatirah sangatlah beragam dan selalu berpusat pada kontribusi terhadap komunitasnya. Pada tahun 1997, ia pindah ke Desa Sidoarjo, Kecamatan Pulau Besar bersama anak pertamanya. Di sana, Ngatirah mulai mengajar sebagai guru TPA.
Pada tahun 2000, ia menjadi kader kesehatan dan tujuh tahun kemudian, ia juga menjadi guru TK. Meskipun gaji awal sebagai guru TK hanya Rp50.000 per bulan, semangatnya untuk mendidik anak-anak tidak pernah pudar. Hingga kini, ia masih aktif dalam dunia pendidikan, meskipun hanya menerima insentif kecil dari pemerintah.
Tidak hanya di bidang pendidikan, Ngatirah juga aktif sebagai ketua koperasi desa yang didirikan pada tahun 2012 dan mendapatkan badan hukum pada tahun 2015. Koperasi ini merupakan salah satu wujud nyata dari dedikasinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Panca Tunggal.
Sejak masa SMA, Ngatirah sudah aktif dalam berbagai organisasi, termasuk NU (Nahdlatul Ulama). Pengalaman organisasinya ini terus berkembang dan diaplikasikan ketika ia kembali ke desa. Ia menjadi panutan dan inspirasi bagi para perempuan di desanya, khususnya anggota PKK. Ia selalu berusaha agar setiap anggota organisasi dapat bekerja dengan ikhlas dan saling mendukung.
Dalam pandangannya, peran perempuan dalam pembangunan desa sangatlah penting. "Peran perempuan dalam pembangunan desa sangat penting. Ibu-ibu harus aktif dan berkolaborasi dengan bapak-bapak untuk hasil yang optimal," ujar Ngatirah saat ditemui di kediamannya di Desa Panca Tunggal pada Sabtu (20/7/2024).
Perempuan tersebut ingin membangun desanya agar dapat mempertahankan nama baik dan meraih prestasi. Salah satu contoh nyata adalah ketika ia berhasil membawa desanya menjadi juara satu di tingkat provinsi untuk kader desa. Ngatirah juga percaya bahwa pembangunan desa harus melibatkan kolaborasi antara ibu-ibu dan bapak-bapak agar hasilnya optimal.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Ngatirah merasakan dukungan besar dari keluarga, terutama suaminya yang selalu mendukung selama perannya sebagai ibu rumah tangga tidak terabaikan.
Dukungan dari teman-teman di sekolah juga sangat kuat, meskipun seringkali menghadapi tantangan finansial karena bekerja di sekolah swasta yang terkadang dalam pengoperasiannya bahkan memerlukan pengeluaran pribadi.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Ngatirah adalah kurangnya dukungan dari pemerintah desa. Namun, ia tidak menyerah dan terus mencari solusi alternatif seperti mengajukan proposal ke BUMDes atau mencari donatur agar kebutuhan siswa dan sekolah dapat terpenuhi tanpa beban yang berlebihan.
Ngatirah memiliki harapan besar untuk masa depan Desa Panca Tunggal. Ia berharap desanya semakin maju dan membutuhkan kontribusi serta semangat dari generasi muda.
Menurutnya, generasi muda perlu bimbingan dan dorongan agar dapat melanjutkan perjuangan dan dedikasi yang telah ia dan rekan-rekannya lakukan. Ia juga berharap agar ibu-ibu di desanya tetap aktif dan menjaga silaturahmi, sehingga hasil positif dari kolaborasi mereka dapat diterapkan untuk generasi berikutnya.
Sebagai seorang tokoh yang sangat peduli terhadap perkembangan desanya, Ngatirah juga aktif dalam kegiatan taqlim dan senang mengikuti berbagai lomba. Ia percaya bahwa setiap kader kesehatan harus memiliki peran masing-masing sehingga dapat bekerja secara terintegrasi.
KisahNgatirah adalah contoh nyata bagaimana dedikasi, kerja keras, dan semangat yang tinggi dapat membawa perubahan positif bagi komunitas. Peranannya sebagai pemimpin, pendidik, dan aktivis kesehatan telah memberikan dampak besar dan inspirasi bagi banyak orang, terutama perempuan di Desa Panca Tunggal.
Semoga semangat dan dedikasi Ngatirah terus berlanjut dan menginspirasi generasi selanjutnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News