Hari Sungai Nasional diperingati setiap 27 Juli. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian ekosistem sungai.
Peringatan Hari Sungai Nasional diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2011 tentang sungai. Pengelolaan sungai dilakukan secara menyeluruh untuk mewujudkan kemanfaatan fungsi sungai yang berkelanjutan.
Selaras dengan peringatan Hari Sungai Nasional, untuk menambah pengetahuan tentang sungai, yuk Kita bahas tentang dari mana asal persediaan air sungai yang ada di sekitar Kita.
Dari mana asal persediaan air sungai?
Sungai merupakan salah satu jenis perairan yang terdapat di permukaan Bumi. Air sungai mengalir dari hulu sampai ke hilir.
Dalam buku Science World Sungai Laut Samudra, dijelaskan bahwa sungai adalah jalan aliran air (biasanya air tawar) yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah hingga bermuara di lautan.
Air sungai umumnya bersifat dingin, jernih, dan mengandung sedimen yang bervariasi karena letak geografisnya. Adapun sungai dapat terbentuk karena adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber air.
1. Air Hujan
Air sungai dapat berasal dari air hujan. Hujan dengan intensitas tinggi mendorong air untuk berkumpul di daerah yang cekung. Setelah penuh, air akan keluar dari bagian yang mudah tergerus.
Selanjutnya, air mengalir ke permukaan tanah yang lebih rendah. Awalnya air mengalir secara merata. Namun, akibat adanya bagian tanah yang mudah terkikis, maka lambat laun tercipta aliran air yang semakin panjang dan dalam di permukaan tanah.
Adanya bebatuan menghalangi aliran air sehingga membuat aliran air tersebut bercabang-cabang. Muara aliran air itulah yang membentuk sungai-sungai, yang berakhir di lautan atau samudra.
2. Air Pegunungan
Selain berasal dari air hujan, air sungai juga ada yang berasal dari mata air pegunungan. Air tersebut mengalir ke tempat yang lebih rendah akibat gaya gravitasi, dan akhirnya sampai ke laut.
Air mengikuti retakan dan lipatan di daratan saat mengalir menuruni bukit. Karena bentuk permukaan bumi tidak semuanya datar, air mengalir ke berbagai arah. Aliran air ini kemudian menemukan “rutenya” sendiri dan membentuk seperti anak sungai kecil.
Dalam perjalanan menuruni bukit, aliran air membentuk lahan sungai dengan cara mengikis batuan dan lembah yang dilewatinya. Semakin ke bawah, ukuran sungai semakin besar dan berakhir di laut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News