ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) atau Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, adalah sebuah penegasan posisi ASEAN dalam menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.
Kawasan Indo-Pasifik meliputi bagian Asia Pasifik dan Samudra Hindia. Kawasan tersebut terdiri dari Asia Timur, Rusia (berbatasan dengan Samudra Pasifik), Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini (Pasifik Selatan), Amerika Serikat, dan Kanada.
AOIP berfokus pada pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka serta inklusif pada bidang yang menjadi prioritas ASEAN. Beberapa bidang yang menjadi fokus utama Asia Tenggara adalah maritim, ekonomi, konektivitas, dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Prakarsa Indonesia di Balik AOIP
AOIP dibentuk pada KTT ke-34 ASEAN pada 2019, di Thailand. Sebagai organisasi regional terbesar di Asia Tenggara, semua anggota wajib turut serta untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik agar selalu berada di bawah bendera perdamaian.
Indonesia menjadi negara yang menginisiasi terbentuknya AOIP. Pembentukan ini didasarkan atas kesadaran pentingnya peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan, sekaligus berkontribusi untuk kemajuan dan kemakmuran Indo-Pasifik.
Pada forum KTT ke-34 ASEAN tersebut, Indonesia maju dan memperkenalkan visi AOIP sebagai sebuah pandangan dan pedoman bersama bagi seluruh negara di Indo-Pasifik.
ASEAN bertugas merangkul negara-negara besar untuk bekerja sama di kawasan Indo-Pasifik melalui prinsip utama AOIP; penguatan sentralitas Asia Tenggara, keterbukaan, inklusivitas, transparansi, non-intervensi, dan penghormatan terhadap hukum internasional.
Seluruh prinsip tersebut menjadi pedoman negara-negara ASEAN untuk menjawab berbagai tantangan global dan menunjukkan bahwa ASEAN tidak berpihak pada negara mana pun demi menjaga stabilitas kedamaian kawasan.
Area Kerja Sama AOIP
Demi mewujudkan tujuan ASEAN dalam forum AOIP, terdapat beberapa kerja sama dalam berbagai bidang, di antaranya:
1. Kerja sama maritim
Area kerja sama maritim sesuai dengan prinsip internasional yang diakui secara universal, termasuk dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982. Beberapa poin yang diperhatikan adalah:
- Kerja sama untuk menyelesaikan sengketa secara damai,
- Kerja sama pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan,
- Kerja sama untuk menangani pencemaran laut, kenaikan permukaan laut, sampah laut, pelestarian dan perlindungan laut, dan lainnya,
- Kerja sama dalam bidang ilmu kelautan.
2. Kerja sama konektivitas
Kerja sama ini untuk mencapai visi ASEAN untuk mencapai wilayah yang terhubung, dan terintegrasi secara menyeluruh. Beberapa poinnya adalah:
- Mempromosikan kemakmuran dan pembangunan Indo-Pasifik,
- Mengembangkan agenda pembangunan kemitraan publik-swasta (PPP) regional.
- Menjelajahi potensi sinergi dengan kerangka sub-regional, seperti IORA, BIMSTEC, BIMP-EAGA, dan lainnya,
- Bekerja sama menuju pembentukan ASEAN Sky yang Seamless.
- Kolaborasi dan kerja sama, serta pertukaran akademisi, bisnis, dan lainnya,
- Mengatasi tantangan urbanisasi lewat Jaringan Kota Pintar ASEAN (ASCN).
3. Kerja sama ekonomi
- Kerja sama Selatan-Selatan (termasuk SSTC),
- Fasilitas perdagangan dan infrastruktur, serta layanan logistik,
- Ekonomi digital dan fasilitas aliran data lintas batas,
- UMKM,
- Riset dan pengembangan sains dan teknologi,
- Perubahan iklim dan pengurangan serta manajemen risiko bencana,
- Penuaan aktif dan inovasi,
- Memperdalam integrasi ekonomi dan memastikan stabilitas investasi serta finansial,
- Persiapan revolusi industri yang ke-4,
- Pengembangan sektor swasta.
4. Kerja sama SDGs
- Pemanfaatan ekonomi digital,
- Meningkatkan keterkaitan dan menyelaraskan agenda pembangunan regional dengan SDGs,
- Mempromosikan kerja sama dengan pusat studi dan dialog pembangunan berkelanjutan ASEAN.
Perluas Jaringan Kerja Sama
Beberapa waktu yang lalu, ASEAN resmi menggandeng Inggris untuk mendukung AOIP dan turut berpartisipasi aktif di dalamnya.
ASEAN dan Inggris sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor ekonomi digital. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan menciptakan akses yang setara terhadap ekonomi digital.
Selain itu, adanya AOIP juga semakin relevan di tengah memanasnya politik global, seperti pemisahan ekonomi atau de-coupling Amerika Serikat dengan Tiongkok, perang Ukraina, dan konfrontasi militer di sekitar kawasan.
Forum kawasan Asia-Pasifik ini diharapkan dapat berperan sebagai ‘teater perdamaian’ antara seluruh negara di kawasan tersebut. Di sisi lain, keterlibatan aktif seluruh anggota diharapkan dapat mengantarkan ASEAN menjadi epicentrum of growth.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
