Produsen kendaraan listrik terkemuka asal China, BYD, telah meluncurkan M6, MPV (multi-purpose vehicle/kendaraan serbaguna) listrik pertama di Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-31. Sebagai MPV listrik pertama di kawasan ini, M6 diharapkan memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia akan kendaraan ramah lingkungan dan serbaguna, sejalan dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik di negara ini.
M6 menawarkan dua konfigurasi tempat duduk, tujuh dan enam kursi, dan tersedia dalam tiga varian: Standard 7-seater, Superior 7-seater, dan Superior Captain 6-seater. Harganya berkisar antara Rp379 juta ($23.400) hingga Rp429 juta ($26.500).
Dilengkapi dengan baterai BYD Blade berkapasitas 55,4 kWh atau 71,8 kWh, M6 dapat menempuh jarak hingga 420 km atau 530 km (NEDC) dalam sekali pengisian daya. Pengisian cepat DC 115kW memungkinkan baterai diisi dari 10% hingga 80% dalam waktu 40 menit.
BYD M6 merupakan evolusi dari mesin pembakaran internal yang dulu populer di China, namun sudah tidak diproduksi lagi. Perusahaan ini akan menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar pada tahun 2022 dan kini fokus pada kendaraan listrik.
Satu-satunya MPV bermerek BYD di China adalah Song Max DM-i, yang diluncurkan pada tahun 2022 namun kini tidak lagi terdaftar di situs web BYD. MPV utama BYD di China saat ini adalah Denza D9, yang telah terjual lebih dari 10.000 unit per bulan dalam empat bulan terakhir.
Meski M6 di Indonesia memiliki nama yang sama dengan model di China, desainnya didasarkan pada Song Max. Namun, M6 menggabungkan elemen kendaraan listrik modern seperti lampu LED ramping, gril tertutup, dan logo BYD yang mencolok di bagian depan. BYD mengatakan M6 menawarkan opsi perjalanan yang "lebih cerdas dan ramah lingkungan" bagi pengemudi di Indonesia, menegaskan komitmennya terhadap pasar lokal.
Peluncuran M6 di Indonesia bersamaan dengan rencana pemerintah untuk menjual 50.000 kendaraan listrik roda empat pada tahun 2024. Pada tahun 2023, penjualan kendaraan listrik di Indonesia mencapai 17.501 unit, meningkat 70% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun Hyundai dan Wuling mendominasi penjualan, BYD dan produsen EV China lainnya semakin aktif di pasar.
Saat ini, kendaraan BYD yang dijual di Indonesia masih diimpor, dengan 1.000 unit pertama tiba pada 2 Juli. Namun, BYD dijadwalkan mulai memproduksi kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2026, dengan pabrik senilai US$1,3 miliar yang diperkirakan akan memproduksi 150.000 unit per tahun. Selain M6, BYD juga telah meluncurkan model lain seperti Dolphin dan Atto 3 di kawasan tersebut, menandai ekspansi perusahaan ke pasar dan segmen baru.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News