bantuan hidup dasar kewajiban semua - News | Good News From Indonesia 2024

Bantuan Hidup Dasar dalam Pertolongan Pertama, Tumbuhkan Generasi Muda Paham CPR

Bantuan Hidup Dasar dalam Pertolongan Pertama, Tumbuhkan Generasi Muda Paham CPR
images info

Bantuan Hidup Dasar dalam Pertolongan Pertama, Tumbuhkan Generasi Muda Paham CPR


Bantuan hidup dasar (BHD) sangat penting dipelajari sebagai pertolongan pertama, terutama untuk kasus-kasus yang berkemungkinan untuk meregang nyawa. Sebagai contoh, resusitasi jantung paru (RJP) atau dalam bahasa Inggris Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), berpotensi menyelamatkan nyawa seseorang dalam kejadian henti jantung.

American Heart Association (AHA) menyebut CPR dapat meningkatkan kemungkinan seseorang selamat dari kejadian henti jantung sebesar dua hingga tiga kali lipat.

Oleh sebab itu, AHA menyebut sejak 2018, banyak negara bagian di Amerika Serikat menerapkan aturan bahwa CPR wajib diajarkan di sekolah-sekolah, terutama tingkat SMA. Pada beberapa negara bagian, CPR bahkan menjadi syarat kelulusan sekolah.

baca juga

Mungkin Kawan GNFI bertanya-tanya, lantas bagaimana di Indonesia? Apakah CPR diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia? Sayangnya di Indonesia sendiri, belum banyak pelatihan CPR untuk umum yang telah dilakukan, begitu juga di sekolah.

Oleh karenanya, pelatihan CPR di Indonesia perlu diperbanyak terutama untuk sekolah-sekolah, agar pertolongan pertama kedepannya tidak lagi berdasar ilmu-ilmu yang tidak benar

Mungkin Indonesia sesekali perlu ikut-ikutan Negeri Paman Sam yang mana memasukkan CPR ke dalam kurikulum sekolahnya.

SMPN 1 Kalikotes merupakan SMP Negeri satu-satunya di Kecamatan Kalikotes. Oleh karenanya setiap desa yang berada di Kecamatan Kalikotes memiliki “perwakilan” di SMPN 1 Kalikotes. KKN-PPM UGM melakukan pelatihan CPR dan BHD lainnya di SMPN 1 Kalikotes selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 18—20 Juli 2024.

Pelatihan ini dilakukan dengan harapan siswa-siswi dapat mempraktikkan CPR saat hal tersebut memang diperlukan. Lebih lagi, diharapkan para murid yang dilatih dapat membawa pulang dan menyebarluaskan ilmu yang didapatnya.

CPR sendiri sebenarnya tidak sulit. Menurut AHA, dalam studi baru-baru ini, anak kelas 6 SD pun dapat melakukannya.

Terdapat cerita unik saat pelatihan CPR di SMPN 1 Kalikotes. Pada Jumat, 19 Juli 2024, siswa-siswi kelas 8 dan 9 dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk mempraktikkan CPR untuk pertama kalinya di depan kelas.

baca juga

Saat kelompok pertama maju, mereka tampak masih kebingungan. Hal ini ditunjukkan dari gesturnya yang saling melirik untuk meminta bantuan dan terdapat banyak kesalahan. Namun, ada satu siswa, yang terlihat tidak sabaran dan gemas melihat ketidaktahuan teman-temannya.Ia seperti ingin memberitahu langkah yang benar.

Chairil namanya, ia merupakan siswa kelas 9. Kelompok Chairil pun ditunjuk maju setelahnya. Benar saja, mereka jauh lebih mahir melakukan CPR. Memang masih banyak melakukan kesalahan. Namun, secara garis besar, tim sudah mampu melakukannya pada percobaan pertama.

Keesokan harinya, saat ujian, siswa-siswi ditantang untuk maju kembali. Kelompok Chairill dengan percaya diri maju pertama dan mendapat nilai 90%. Hebatnya, kelompok lain juga tidak kalah mahir. Mereka semua mendapatkan nilai antara 70—90%.

Hari itu, belum ada yang mampu mencapai 100% benar, tetapi siswa-siswi sepertinya sudah bosan dengan prosedur yang memang diulang-ulang. Setelah semua kelompok maju, mereka mendapatkan 'ujian' kembali.

Kali ini, mereka ditawarkan hadiah berupa uang 10 ribu rupiah untuk satu orang yang mampu melakukan dengan 100% benar. Chairil lagi-lagi dengan percaya diri mengangkat tangan dan ternyata mampu melakukan CPR dengan 95% benar.

baca juga

Siswa-siswi yang lain ternyata tidak mau kalah dan mencoba maju juga. Akan tetapi, mereka “hanya” mampu mencapai 90% benar. Chairil kemudian menawarkan diri sekali lagi untuk maju. Kali ini dengan hadiah setengah harga (5 ribu rupiah). Hebatnya, ia mampu melakukan CPR dengan sempurna.

Dari sini, dapat disimpulkan CPR tidak sulit, anak SMP pun bisa melakukannya dalam waktu sesingkat 3 hari. Oleh karenanya, penulis mengajak Kawan GNFI semua, mari, bersama-sama belajar CPR. Dengan demikian, kita semua dapat menolong orang saat dibutuhkan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.