sosialisasi product branding untuk memajukan umkm desa fajar baru - News | Good News From Indonesia 2024

Sosialisasi Product Branding untuk Memajukan UMKM di Desa Fajar Baru

Sosialisasi Product Branding untuk Memajukan UMKM di Desa Fajar Baru
images info

Sosialisasi Product Branding untuk Memajukan UMKM di Desa Fajar Baru


Keberadaan UMKM di Desa Fajar Baru, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara, Kawasan Transmigrasi Lagita, akan sangat mampu membantu menyokong perekonomian desa setempat jika terkelola dan termanfaatkan dengan baik.

Salah satu UMKM potensial yang dapat ditemui di Desa Fajar Baru adalah UMKM Tempe Keripik Mbah Narti. Menurut penuturan Mbah Narti, ia telah mendirikan usahanya sejak 1985.

Awal mulanya, tempe yang diproduksi merupakan tempe mentah tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Seiring perkembangan zaman, semakin banyak pesaing bermunculan sehingga ia berinovasi dengan menciptakan keripik tempe.

Mbah Narti juga bertutur bahwa seluruh produk yang dijual tidak menggunakan pengawet sama sekali. Bahkan, proses pembuatannya masih sangat bergantung pada alam.

baca juga

Sosialisasi ke Tempe Keripik Mbah Narti | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

sosialisasi ke Tempe Keripik Mbah Narti | Foto: Dokumentasi Pribadi/Tim KKN PPM UGM Kelana Ketahun


Misalnya saja pada proses penggorengan. Kompor yang digunakan masih berupa tungku tanah liat. Mbah Narti juga masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar.

Sementara untuk proses pembuatan tempenya sendiri, terdapat beberapa produk yang sudah menggunakan plastik daur ulang. Sisanya masih menggunakan daun pisang.

Walaupun masih sangat bergantung pada alam, usaha Tempe Keripik Mbah Narti belum pernah mengalami kendala yang berarti.

Pada usahanya, terdapat dua hingga tiga jenis produk yang dijual yang disesuaikan dengan pesanan dari para konsumen. Adapun produk-produk tersebut meliputi tempe keripik berukuran lebar, tempe keripik berukuran kecil, dan tempe mentah.

Berdasarkan keterangan Mbah Narti, biasanya para pembeli memesan secara konvensional. Selama ini, ia pun belum pernah mempromosikan dagangannya secara digital.

Adanya kekurangan dalam proses distribusi ini menjadi sebuah kesempatan sekaligus peluang bagi Tim KKN PPM UGM Kelana Ketahun untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya product branding di media digital.

Dengan memberikan sosialisasi dan pengertian tentang pentingnya proses pemasaran digital ini, harapannya mampu memberikan dampak yang lebih positif bagi sang pengusaha, seperti Mbah Narti.

baca juga

Tidak hanya satu UMKM yang didatangi dan didorong oleh Tim KKN PPM UGM Kelana Ketahun untuk memajukan usahanya. Ada juga UMKM Kembang Goyang Fitri Milka.

Usaha ini telah berdiri kurang lebih 10 tahun, sejak 2013. Awalnya, UMKM Kembang Goyang Fitri Milka lahit dari sebuah ketidaksengajaan

Mbak Fitri, sang pemilik, mulanya belajar membuat kembang goyang untuk diberikan kepada sanak saudaranya. Dari situ, kue jadul buatannya itu menjadi terkenal berkat pemasaran dari mulut ke mulut.

Sosialisasi ke Kembang Goyang Fitri Milka | Sumber: Dokumentadi Pribadi
info gambar

sosialisasi ke Kembang Goyang Fitri Milka | Foto: Dokumentasi Pribadi/Tim KKN PPM UGM Kelana Ketahun


Nama Kembang Goyang Fitri Milka sebetulnya sudah cukup populer. Produknya pun sudah terdistribusi ke Pulau Jawa dan bahkan terbang hingga ke Benua Amerika.

Mbak Fitri juga menuturkan, ada masa ia sempat fokus dan berdedikasi pada produk jualannya. Namun, karena satu alasan dan hal lain, usahanya menjadi stagnan dan kurang berkembang.

Oleh karena itu, adanya kelas-kelas pengembangan kewirausahaan, seperti pengolahan dan pemasaran digital dari Tim KKN PPM UGM Kelana Ketahun, menjadi sebuah kesempatan bagi Mbak Fitri untuk mengembangkan usahanya lebih jauh lagi.

Tim KKN PPM UGM Kelana Ketahun tidak hanya memberikan sosialisasi semata, tetapi juga praktik langsung kepada pihak UMKM. Praktik tersebut mulai dari kelas pengolahan media kreatif, kelas copywriting, hingga melakukan aktivasi media sosial di WhatsApp dan Instagram.

Adanya kelas-kelas ini tidak hanya mendorong dari segi intelektual, tetapi juga memberikan motivasi bagi para pengusaha agar mereka sadar bahwa produknya merupakan produk potensial dan patut untuk dikembangkan.

Harapannya, dengan memberikan pelatihan, praktik, dan dukungan kepada pihak yang terlibat, mereka mampu menjalankan bisnis dengan lebih efektif dan efisien, bahkan melakukan ekspansi bisnis.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.