Pulau Harapan, salah satu destinasi wisata favorit di Kepulauan Seribu, baru saja memperoleh daya tarik baru berkat inisiatif mahasiswa KKN PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) tim Merayu Kelapa 2024.
Selama tiga hari, tim KKN PPM UGM bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membangun sebuah landmark yang dapat menjadi ikon baru di pulau tersebut.
'Bangunan' ikonik ini berupa tulisan besar "Pulau Harapan" yang dapat menyala otomatis saat gelap, menambah pesona pulau ini terutama di malam hari.
Proses Pembuatan Landmark
Proses Pembuatan Landmark
Proyek ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat lokal serta dukungan penuh dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Harapan. Landmark yang dibangun berupa tulisan "Pulau Harapan" yang terbuat dari akrilik setinggi 1,8 meter dengan panjang 7 meter, dan disusun menggunakan besi hollow.
Ikon ini diletakkan di atas pondasi semen agar tegak dan kokoh. Pembuatan landmark dilakukan selama tiga hari, dimulai dengan persiapan bahan dan alat, yang melibatkan koordinasi erat antara tim KKN dan PPSU untuk memastikan kelancaran proses.
Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan struktur dan pengaturan sistem pencahayaan otomatis, sehingga proyek ini resmi selesai pada Minggu, 28 Juli 2024.
Kegiatan ini juga menjadi momen yang mempererat hubungan antara mahasiswa, penduduk setempat, dan PPSU, menciptakan ikatan yang kuat melalui kerja sama dan gotong royong.
Tujuan dan Manfaat Pembuatan Landmark
Landmark yang terletak strategis di dekat pelabuhan Pulau Harapan ini dirancang untuk menarik lebih banyak wisatawan. Dengan lokasinya yang mudah diakses dan terlihat jelas, landmark ini diharapkan menjadi spot baru bagi wisatawan untuk berfoto.
Tulisan "Pulau Harapan" yang menyala di malam hari juga memberikan daya tarik visual yang unik, menjadikan pulau ini semakin menonjol sebagai destinasi wisata.
Selain menarik wisatawan, landmark juga memiliki nilai simbolis bagi masyarakat Pulau Harapan. Tulisan yang menyala terang di malam hari mencerminkan harapan dan semangat penduduk pulau untuk terus berkembang dan memajukan daerah mereka.
Ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Pulau Harapan.
Respon Warga Setempat
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN. Landmark ini menjadi simbol baru di Kelurahan Harapan dan dari pembangunan landmark ini semoga bisa memberikan kesan yang bagus bagi wisatawan,” kata salah seorang warga Pulau Harapan pada Minggu (28/7/2024).
Respon positif tersebut mencerminkan betapa pentingnya proyek ini bagi masyarakat lokal dan harapan mereka untuk masa depan.
Dampak Positif
Posisi Landmark dengan Dermaga Harapan
Proyek landmark ini diproyeksikan membawa berbagai dampak positif, baik bagi sektor pariwisata maupun masyarakat lokal. Dari sisi pariwisata, ikon diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dari sektor ini.
Wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan alam Pulau Harapan, tetapi juga terkesan dengan inovasi dan kreativitas yang ditampilkan melalui landmark ini.
Bagi masyarakat lokal, proyek ini memberikan kesempatan untuk belajar dan terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan yang bermanfaat. Melalui kerja sama tersebut, masyarakat mendapatkan pengalaman berharga yang dapat meningkatkan keterampilan dan rasa kebersamaan.
Selain itu, peningkatan jumlah wisatawan juga diharapkan membawa manfaat ekonomi langsung kepada penduduk, dengan adanya peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata dan jasa terkait.
Foto Bersama Once Mekel, Mantan Vokalis Dewa 19
Dengan selesainya proyek landmark ini, Pulau Harapan kini memiliki daya tarik baru yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga membawa harapan baru bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Mahasiswa KKN PPM UGM telah menunjukkan bahwa melalui kolaborasi dan inovasi, potensi lokal dapat digali dan dikembangkan untuk kemajuan bersama.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
