Desa Sembungan, salah satu desa di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, menjadikan sektor pertanian kentang sebagai mata pencaharian utama mayoritas masyarakat. Budi daya kentang ini sudah dilakukan dari tahun 1980-an dan terus dikembangkan sampai saat ini.
Keberhasilan budi daya kentang mengubah pola pertanian dan mendorong Masyarakat Sembungan menjadi petani komersial berorientasi mencari keuntungan. Bahkan, Petani Sembungan menanam kentang 3–4 kali dalam setahun.
Berbagai upaya ditempuh oleh Petani Sembungan untuk meningkatkan produktivitas pertanian kentang. Pembuatan sistem irigasi air sprinkle otomatis, pembangunan jalur motor pada lahan miring, dan penggunaan pestisida serta obat-obatan kimia.
Petani Sembungan sedikitnya menyemprotkan fungisida dan pestisida sedikitnya dua hari sekali. Penyemprotan tersebut dengan sprayer elektrik menjadi tantangan buat petani karena berat total sprayer bisa mencapai 18 kg dan dibawa pada lahan miring.
Mayoritas petani menggunakan Aki sebagai penyimpanan daya untuk sprayer. Aki rata-rata yang dipakai oleh petani memiliki bobot 2 hingga 3 kg.
Selain menambah berat sprayer, aki memiliki siklus hidup 2–3 tahun. Umur pendek ini disebabkan pelepasan daya yang tinggi untuk menyalakan pompa air.
Menangani tantangan tersebut, Raynaldi Farhan Ghiffary dengan pendampingan Ir. Nazrul Effendy, S.T., M.T., Ph.D., IPM dari Tim KKN-PPM UGM Kejajar JT-056 berupaya memperkenalkan baterai lithium-ion kepada Masyarakat Sembungan baik dari petani hingga masyarakat yang berfokus pada sektor wisata.
Penggunaan baterai lithium dapat menggantikan posisi penggunaan aki dengan keuntungan beban berat yang jauh lebih ringan, kapasitas daya yang lebih bervariasi, dan total biaya yang dapat disesuaikan dari perakitannya.
Teknologi Baterai Lithium
Baterai Lithium-ion adalah jenis baterai yang umum digunakan dalam perangkat elektronik seperti kendaraan listrik. Baterai ini dikenal karena kepadatannya yang tinggi dan kemampuan untuk menyimpan energi dalam jumlah besar meskipun ukurannya kecil.
Selain itu, baterai Lithium-ion memiliki siklus hidup yang lebih panjang dibandingkan jenis baterai lainnya seperti Aki tidak dapat diambil daya secara cepat maupun diisi daya secara cepat, yaitu pelepasan daya yang besar.
Penggunaan baterai lithium harus dilengkapi dengan fitur keamanan lebih seperti penggunaan BMS (Battery Management System).
Penerapan di Desa Sembungan
Pengenalan awal terhadap warga dilakukan dengan memperlihatkan langsung cara kerja baterai lithium untuk menghidupkan peralatan-peralatan elektronik pada kegiatan-kegiatan masyarakat.
Baterai lithium rakitan tipe LiFePO4 dengan kapasitas 1,2 kWh digunakan untuk membantu kegiatan seperti di posyandu desa, kegiatan sosialisasi memasak, kesehatan puskesmas, kegiatan PKK, dan digunakan pada sekolah di Desa Sembungan. Hal ini agar memunculkan rasa penasaran masyarakat dan manfaat dari teknologi tersebut.
Demi mendukung keberlanjutan, dilakukan perakitan baterai lithium-ion 18650 dengan kapasitas 12V 6Ah beberapa unit yang akan dibagikan kepada para tokoh dan petani.
Pembagian baterai tersebut dilakukan setelah dilakukan sosialisasi cara perakitan baterai lithium dan standar keamanan yang perlu dilakukan serta peraturan-peraturan yang ditetapkan.
Pembagian ini berfungsi agar masyarakat dapat langsung menerima manfaatnya dan mendorong penggunaan serta perakitannya pada keseluruhan masyarakat.
penggunaan baterai lithium di Desa Sembungan | Sumber: Dokumentasi Pribadi/Laskar Kejajar
Manfaat Penggunaan Baterai Lithium
Dalam hal pertanian, alat-alat yang membutuhkan energi listrik umumnya menggunakan aki kering sebagai penyimpanan daya listrik. Hal ini dapat digantikan dengan baterai lithium yang lebih superior dalam total berat baterai yang lebih ringan, ukuran baterai yang lebih kecil, dan biaya total yang kompetitif dengan pesaingnya.
Petani akan dimudahkan dengan beban berat yang ringan serta keringkasan baterai lithium. Hal ini juga mendorong modernisasi dan literasi masyarakat dalam memajukan sektor pertanian di Desa Sembungan.
Kesimpulan
Penerapan baterai Lithium-Ion di Desa Sembungan oleh Tim KKN-PPM UGM Unit Kejajar bertujuan untuk mengatasi tantangan dalam pertanian dan meningkatkan efisiensi energi di masyarakat. Baterai lithium-ion, yang lebih ringan dan efisien dibandingkan aki, menawarkan banyak manfaat bagi petani dan sektor wisata.
Melalui sosialisasi dan perakitan baterai, masyarakat didorong untuk memahami dan memanfaatkan teknologi ini. Pengenalan baterai lithium-ion diharapkan dapat mendukung modernisasi pertanian, meningkatkan literasi energi, serta membuka peluang baru bagi pengembangan sumber daya manusia di Desa Sembungan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News