Ikan buntal alias fugu atau puffer fish sering kali dianggap lucu karena badannya bisa mengembang seperti balon. Namun, jangan salah. Ikan ini beracun melebihi sianida!
Ikan buntal bahkan menjadi hewan paling beracun kedua di dunia setelah katak beracun. Beberapa organ seperti hati dan kulitnya sangat beracun bila dikonsumsi.
Meski racunnya mematikan, masyarakat Korea dan Jepang mengolah ikan buntal menjadi makanan dengan koki bersertifikasi khusus. Mereka mengetahui kadar dan bagian tubuh mana yang aman dikonsumsi.
Persebaran Ikan Buntal
Ikan buntal sangat beragam di perairan tropis, namun tidak banyak di daerah subtropis dan perairan dingin. Ikan ini hidup di perairan umum seperti danau dan sungai.
Di Asia, ikan buntal menyebar di Jepang, India, Myanmar, Thailand, Singapura, dan Philipina. Sementara di Indonesia, ikan ini dapat ditemukan di seluruh perairan seperti Pulau Weh, Sumatera (Bagan Siapi-api, Sibolga, Deli), Pulau Bintang, dan Pulau Bangka.
Ikan buntal juga hidup di Pulau Jawa (Jakarta, Karawang, Surabaya), Madura, Kalimantan (Pemangkat, Singkawang, Pontianak, Sungai Kapuas, Banjarmasin, Sungai Mahakam).
Ciri-ciri Ikan Buntal
Ikan buntal termasuk dalam famili Tetraodontidae yang umumnya dicirikan dengan dua gigi besar pada rahang atas dan bawahnya yang cukup tajam. Ikan ini berbentuk seperti torpedo yang pada bagian luarnya terdapat sirip.
Mata ikan buntal sebetulnya cukup besar bagi tubuhnya yang mampu bergerak secara bebas. Ikan ini memiliki perut yang mulus dan bagian sebaliknya memiliki duri.
Bisa mengembang seperti balon
Ciri utama ikan buntal adalah tubuhnya yang bisa mengembang seperti balon, serta mengeluarkan duri tajam saat merasa terancam. Ikan ini dapat menggembung dan mengempis karena badannya yang lentur.
Salah satu cara mereka agar bisa menggembungkan badan adalah dengan meminum air sebanyak-banyaknya. Air yang diminum oleh ikan buntal lalu ditahan dalam tubuhnya sehingga ukurannya membesar sampai dua kali.
Bintik-bintik hitam pada kulit ikan buntal akan mengembang menjadi duri-duri tajam. Pada saat mengembang, ikan ini bisa melayang-layang seperti bola yang berduri. Proses ‘menjadi balon’ ini bisa bertahan selama 2 jam.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News