atasi masalah sampah mahasiswa kkn unit ngemplak hadirkan segudang inovasi yang juga membantu kelompok tani warga kalijeruk 1 - News | Good News From Indonesia 2024

Atasi Masalah Sampah, Mahasiswa KKN UGM Hadirkan Inovasi untuk Kelompok Tani Warga Kalijeruk 1

Atasi Masalah Sampah, Mahasiswa KKN UGM Hadirkan Inovasi untuk Kelompok Tani Warga Kalijeruk 1
images info

Atasi Masalah Sampah, Mahasiswa KKN UGM Hadirkan Inovasi untuk Kelompok Tani Warga Kalijeruk 1


Sudah menjadi rahasia umum jika Yogyakarta menjadi kota dengan penghasilan sampah terbanyak setiap bulannya, tak terkecuali di Padukuhan Kalijeruk 1 ini. Berdasarkan penuturan warga sendiri, masalah sampah di sekitar pemukiman warga memang menjadi salah satu isu. Bahkan, walau mahasiswa KKN periode sebelumnya sudah mencoba menghidupkan kembali organisasi pengelola sampah dan menyediakan bak sampah di rumah dukuh.

Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa yang melaksanakan KKN di Subunit Kalijeruk 1 berinisiatif membuat program besar dengan topik pengelolaan sampah yang inovatif dan menjangkau tak hanya orang tua. Namun, juga anak-anak dan dapat dikolaborasikan dengan kelompok lain di padukuhan seperti kelompok tani.

Program Besar Gerakan 14 Hari Pilah Sampah

Program besar yang kami ajukan sendiri terkait dengan pemilahan sampah. Gerakan 14 Hari Pilah Sampah yang diajukan oleh Anna Rizky Anggraeni menggalang ibu-ibu dusun untuk memilah sampah dalam kelompok organik, anorganik, dan residu selama 14 hari. Nantinya, ini akan digunakan dalam program lainnya.

Program ini tak hanya ditujukan kepada ibu-ibu, tetapi juga anak-anak TPA Kalijeruk, di mana mereka akan diajak berjalan keliling dusun mengutip sampah-sampah yang berserakan di jalan. Tentunya, mereka juga dibagi dalam kelompok.

Tak hanya itu, program Gerakan Pilah Sampah ini juga disosialisasikan kepada seluruh warga pada 20 Juli 2024 sekaligus mencoba menghidupkan kembali Kelompok Pilah Sampah Mandiri (KPSM) yang sudah pernah dicetuskan.

Dari Gerakan 14 Hari Pilah Sampah yang diajukan Anna Rizky Anggraeni, sampah organik yang terkumpul dijadikan bahan untuk pembuatan komposter yang membantu pertanian warga. Mereka adalah Laksita Chesarina dengan alat-alat monitoring dan penggiling sampah yang dibuat oleh Zachrain Nayyara Ayudya, Hendra Chastina Putra, serta Yahya Idris Abdurrahman.

Komposter yang diajukan sendiri menggunakan metode pembuatan via cacing, di mana organisme ini akan membantu pembusukan sampah organik yang dimasukkan dalam tong bersama campuran tanah, kertas, dan air.

Dalam pemantauannya, dibuat sensor otomatis yang tersambung dengan wifi dan hasil berupa kelembapan dan suhu akan terkirim via grup Telegram. Adapun alat penggiling sampah dibuat dengan tenaga listrik menggunakan gerinda untuk mencacah agar sampah organik yang digunakan lebih mudah teruraikan oleh cacing.

Selain sampah organik, diperoleh juga sampah anorganik berupa botol bekas dari Gerakan 14 Hari Pilah Sampah sebelumnya. Oleh Gracia Randita, sampah-sampah ini didaur ulang menjadi vas bunga yang dicat oleh anak-anak dusun, menggalang kreativitas agar sampah semacam ini tidak akan begitu berserakan.

Selain itu, botol-botol ini juga dijadikan sebagai media menabung untuk anak-anak berkedok sebuah sayembara menabung, dengan harapan mereka akan lebih membiasakan diri menyisihkan uang jajan untuk ditabung.

Terakhir, diperoleh juga sampah residual berupa minyak jelantah dari Gerakan 14 Hari Pilah Sampah sebelumnya. Gracia Randita mencetuskan untuk membuat minyak aromaterapi dengan bahan dasar sampah jenis ini.

Minyak jelantah pertama-tama akan direndam dengan arang dalam kurun waktu beberapa hari untuk menghilangkan baunya, lantas dimasak bersama stearin dan ditambahkan pewangi dan pewarna. Stearin sebagai bahan dasar tambahan inilah yang nantinya berperan mengeraskan minyak sehingga dapat dijadikan sebagai lilin.

Secara keseluruhan, program besar pemilahan sampah yang kami ajukan ini disambut baik oleh warga Padukuhan Kalijeruk 1. Berawal dari sosialisasi utama pada tanggal 20 Juli 2024, semua program yang diajukan berjalan dengan baik hingga saat artikel ini dibuat.

Lilin aromaterapi misalnya, dari awalnya hanya disosialisasikan lanjut di workshop kecil pasca sosialisasi utama sebelumnya, warga menyarankan untuk dilakukan sosialisasi di tiap RT.

Ada juga Gerakan 14 Hari Pilah Sampah yang dilanjutkan secara mandiri oleh warga walau periode program sudah diselesaikan. Selain itu, komposter yang diajukan pun mengundang ketertarikan warga yang banyak bertanya mengenai ketentuan-ketentuan lanjutan untuk pembuatannya.

Semoga ke depannya program-program yang kami ajukan dalam kegiatan KKN ini akan terus bermanfaat untuk seluruh warga Kalijeruk 1.

 

 

Penulis: Anna Rizky Anggraeni, Hendra Chastina Putra, Laksita Chesarina, Yahya Idris Abdurrahman, Zachrain Nayyara Ayudya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.