Duta besar atau perwakilan negara-negara sahabat dipastikan tidak akan menghadiri upacara kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan, terdapat sedikit perubahan terkait siapa saja yang diundang untuk datang di IKN. Berdasarkan keputusan terbaru, seluruh wakil pimpinan lembaga negara, pejabat eksekutif, dan legislatif dipastikan akan hadir di IKN untuk mengikuti upacara di sana.
"Tetapi ternyata ada perkembangan yang tadinya ke sana diundang para duta besar, duta besar tidak jadi diundang ke IKN," jelas Hidayat.
Perubahan tersebut membuat duta besar dan perwakilan negara sahabat Indonesia batal menghadiri upacara di IKN.
Tetap ikuti upacara di Jakarta
Meskipun batal hadir di IKN, para duta besar tersebut tetap akan diundang untuk menghadiri upacara HUT ke-79 RI di Istana Merdeka Jakarta.
Upacara HUT ke-79 RI di Istana Merdeka akan dipimpin oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, dan didampingi oleh Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Sehari sebelum upacara digelar, puluhan duta besar negara sahabat Indonesia sempat mengikuti Sidang Tahunan MPR RI yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Pelaksanaan upacara di Jakarta akan dihadiri kurang lebih 1.500 orang pada masing-masing sesi. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, terdapat dua sesi upacara kemerdekaan, yakni pagi dan sore.
Sebelumnya, tamu yang diharapkan dapat hadir dalam upacara pertama di IKN berjumlah 8.000 undangan, termasuk para duta besar. Akan tetapi, karena keterbatasan ruang, pemerintah memangkas jumlah undangan menjadi 1.300 kursi saja.
Di sisi lain, pemerintah melalui Sekretariat Presiden (Setpres), mengajak warga Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk turut memeriahkan upacara kemerdekaan.
Nantinya, masyarakat yang mendapatkan undangan akan menempati tribun D yang sudah disiapkan. Melalui ANTARA Kaltim, undangan upacara kemerdekaan tersebut dibagikan untuk masyarakat di 11 desa dan empat kelurahan di Kecamatan Sepaku.
Kuota tersebut diberikan kepada 1.000 orang, dengan rincian 500 orang menghadiri upacara bendera, dan 500 lainnya akan menghadiri upacara penurunan bendera.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News