Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini semakin dipercepat. Selain pembangunan infrastruktur di kawasan inti pemerintahan, percepatan juga berfokus pada pembangunan infrastruktur penyokong IKN.
Salah satu contohnya pengolahan air bersih yang telah berhasil dilakukan dengan membuat instalasi pengolahan air (IPA) bersumber dari Sungai Sepaku. Selain air bersih, hal lain yang menjadi perhatian adalah pasokan pangan untuk warga IKN. Apa usaha pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan tersebut?
Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang juga merupakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Otorita Ibukota Nusantara (OIKN), mengatakan bahwa OIKN bersama Kementerian PUPR menunjuk Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan IKN.
Alasan Penajam Paser Utara dijadikan pemasok utama kebutuhan pangan IKN karena terdapat hamparan sawah yang cukup luas khususnya di Kecamatan Babulu yang luasnya mencapai 11 ribu hektar. Namun, bagaimana kesiapan para petani di Penajam Paser Utara dalam memenuhi kebutuhan pangan di IKN?
Masalah Utama
Berbicara tentang kesiapan, pemerintah nampaknya harus lebih dulu menaruh perhatian pada masalah yang sedang dihadapi petani. Selama ini para petani di wilayah Penajam Paser Utara hanya mengandalkan dan bergantung pada tadah hujan untuk mengairi sawah mereka.
Hal ini kemudian menyebabkan produksi padi bergantung pada curah hujan. Ketika hujan tidak turun maka sawah akan mengalami kekeringan yang selanjutnya mengundang hama seperti tikus untuk masuk ke dalam persawahan.
Tikus dan hama lainnya seperti serangga akan merusak tanaman dan menyebabkan menurunnya produksi serta kualitas padi.
Solusi Pemerintah
Untuk menjawab permasalahan petani tersebut maka pemerintah harus membangun sistem irigasi yang baik sehingga petani tidak bergantung pada curah hujan. Sistem irigasi ini yang akan mengalirkan air ke tiap sawah para petani dan akan meningkatkan produksi padi.
Ditemui di Expo IKN yang dilaksanakan di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Agustus 2024, Basuki Hadimuljono menambahkan bahwa salah satu langkah yang telah diambil dalam menjawab permasalahan tersebut ialah dengan membangun infrastruktur pengairan dan irigasi untuk meningkatkan kualitas produksi padi.
Infrastruktur yang dimaksud adalah Bendung Gerak Sungai Talake yang berada di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser berbatasan langsung dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Proyek Bendung Gerak ini telah dimulai pada 2020 diawali dengan pembebasan lahan pembangunan di dua titik, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser. Luas tanah yang digunakan pun tidak main-main, 74.307 hektar area yang digunakan untuk membangun sistem irigasi ini memakan biaya pembebasan lahan sekitar 700 miliar rupiah.
Bendung Gerak Sungai Talake sendiri dirancang untuk mengairi hingga 22.000 hektar sawah di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser. Tahun 2025 merupakan target selesainya pembangunan dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengairan lahan persawahan di kedua kabupaten tersebut.
Komoditas Utama Penajam Paser Utara
Lumbung pangan berperan dalam mengatasi kesulitan pangan pada masyarakat di daerah rawan pangan. Oleh karena itu, dibutuhkan cadangan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah tersebut.
Seperti yang telah diketahui, Penajam Paser Utara memiliki hamparan sawah yang luas sehingga komoditas utama wilayah ini adalah padi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, produksi padi di Penajam Paser Utara mencapai 44.000 ton. Hasil produksi ini menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 45.000 ton.
Selain padi, tanah perkebunan Penajam Paser Utara juga menghasilkan jagung, talas, ubi jalar, kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah. Hasil bumi ini diharapkan dapat menyokong kebutuhan pangan di IKN serta mendukung Penajam Paser Utara sebagai wilayah dengan cadangan pangan.
Sumber:
https://kaltim.bps.go.id/indicator/53/320/1/produksi-padi-menurut-kabupaten-kota.html
https://ppukab.bps.go.id/subject/53/tanaman-pangan.html
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News