Pattaya, sebuah kota pesisir di Thailand, sedang mengalami perubahan besar. Dulunya dikenal sebagai tempat wisata dewasa, Pattaya kini berusaha untuk menjadi destinasi ramah keluarga sambil tetap menjadi pusat kasino utama Thailand. Tantangan terbesar adalah menyeimbangkan citra baru ini tanpa mengorbankan suasana meriah yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Pengelola pariwisata Pattaya dan pejabat lokal sedang bekerja keras untuk merombak total kota ini agar dapat menarik wisatawan dengan menggabungkan atraksi keluarga dengan perjudian yang legal. Mereka telah mengajukan proposal kepada Menteri Pariwisata Thailand, Sermsak Pongpanit, untuk menjadikan Pattaya sebagai destinasi ideal bagi keluarga dengan berbagai produk wisata baru, menurut Bangkok Post.
Menurut VN Express, Thanet Supornsahasrungsi, ketua Asosiasi Federasi Pariwisata Chonburi, mengatakan Pattaya memiliki potensi besar sebagai kota dengan berbagai atraksi dan pusat acara kelas dunia.
Ia mengatakan hanya mereka yang belum mengunjungi Pattaya dalam dua dekade terakhir yang masih menganggap kota ini sebagai ibukota seks dunia. Supornsahasrungsi menekankan bahwa Pattaya kini telah memperluas tawaran wisatanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Pusat Kasino dan Legalitas Perjudian
Seiring dengan upaya rebranding ini, ada juga rencana untuk menjadikan Pattaya sebagai pusat perjudian pertama Thailand, dengan Bangkok, Phuket, dan Chiang Mai sebagai pesaing utama. Ini adalah bagian dari proses berkelanjutan Thailand untuk melegalkan kasino.
Undang-undang yang diusulkan sudah diajukan dan saat ini terbuka untuk komentar publik hingga 18 Agustus. Sebagai bagian dari ini, kelompok industri telah menyarankan agar standar keamanan, kebersihan, dan infrastruktur publik ditingkatkan sebagai syarat untuk pengembangan kompleks kasino.
Supornsahasrungsi juga menyarankan pemisahan tempat hiburan malam dari hotel dan area perumahan untuk meningkatkan keamanan bagi wisatawan keluarga.
Prospek dan Target
Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah wisatawan ke Thailand meningkat, sebagian karena penghapusan visa liburan untuk pasar utama seperti Rusia, China, dan India. Dari Januari hingga Juni 2024, Pattaya mencatat peningkatan kedatangan wisatawan sebesar 9,3% dibandingkan tahun sebelumnya, total mencapai 12,7 juta pengunjung, termasuk 7,2 juta wisatawan Thailand dan 5,5 juta pengunjung internasional.
Pattaya menargetkan untuk menarik 27 juta pengunjung pada akhir tahun ini untuk menunjukkan dukungan kuat terhadap upaya rebrandingnya. Acara mendatang seperti Pattaya Marathon, Chonburi Light Show, Amazing Music Festival, dan Pattaya International Fireworks dirancang untuk menarik kerumunan dan mengubah persepsi Pattaya sebagai destinasi ramah keluarga.
Tantangan Overtourism
Meskipun proses rebranding sedang berjalan, Pattaya menghadapi masalah overtourism yang serius. Pada bulan April, Federasi Asosiasi Pariwisata Thailand memperingatkan pemerintah bahwa overtourism telah mencapai titik krisis.
Penelitian oleh MoneyTransfers menunjukkan bahwa Phuket dan Pattaya adalah kota yang paling terkena dampak, dengan 118 dan 99 pengunjung internasional per penduduk masing-masing. Namun, situasinya mungkin lebih buruk karena penelitian ini sudah beberapa bulan yang lalu.
Overtourism di Pattaya sangat terlihat dari kemacetan lalu lintas yang parah. Kondisi ini semakin memburuk karena meningkatnya jumlah wisatawan, terutama setelah penghapusan visa untuk beberapa negara besar. Situasi ini semakin diperburuk oleh arus bus wisata yang konstan dan proyek perbaikan jalan yang sedang berlangsung.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
