menelusuri sejarah tugu digulis simbol perjuangan 11 tokoh di pontianak - News | Good News From Indonesia 2024

Menelusuri Sejarah Tugu Digulis, Simbol Perjuangan 11 Tokoh di Pontianak

Menelusuri Sejarah Tugu Digulis, Simbol Perjuangan 11 Tokoh di Pontianak
images info

Menelusuri Sejarah Tugu Digulis, Simbol Perjuangan 11 Tokoh di Pontianak


Saat mengunjungi Kota Pontianak, ada satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan, yaitu Tugu Digulis. Monumen ini bukan hanya sekadar hiasan kota, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang menjadi simbol perjuangan bagi masyarakat Pontianak.

Tugu Digulis, yang terletak di bundaran Universitas Tanjungpura, menjadi saksi bisu perjuangan 11 tokoh yang dengan gagah berani menentang penjajahan.

Tugu Digulis: Ikon Kota Pontianak

Bagi wisatawan atau warga lokal yang sering melintasi Jalan Ahmad Yani, pasti sudah tidak asing lagi dengan monumen berbentuk bambu runcing ini. Tugu Digulis, atau yang juga dikenal sebagai Monumen Digulis, didirikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa 11 tokoh dari Sarekat Rakyat Kalimantan Barat yang diasingkan oleh kolonial Belanda ke Boven Digoel, Irian Barat.

Monumen ini diresmikan pada 10 November 1987 oleh Gubernur Kalimantan Barat, Soedjiman. Pada awalnya, Tugu Digulis dicat dengan warna kuning polos yang melambangkan semangat juang yang membara dari para tokoh yang diabadikan di dalamnya. Namun, pada tahun 1995, monumen ini mengalami perubahan dengan dicat ulang menjadi merah putih, melambangkan nasionalisme dan kecintaan terhadap Tanah Air.

Pada tahun 2006, Tugu Digulis kembali mengalami perubahan tampilan. Warna kuning dipadukan dengan warna hijau yang melambangkan kesuburan dan kedamaian, menghiasi monumen ini hingga saat ini. Di sekeliling tugu, terdapat penataan air mancur dan taman hias yang menambah keindahan dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Pontianak.

Mengenal 11 Tokoh di Balik Tugu Digulis

Tugu Digulis tidak dapat dipisahkan dari 11 tokoh yang diabadikan dalam sejarahnya. Mereka adalah Gusti Soeloeng Lelanang, Moehammad Sohor, Gusti Djohan Idrus, Gusti Moehammad Situt Machmud, Achmad Marzuki, Haji Rais bin H. Abdurahman, Gusti Hamzah, Achmad Su'ud bin Bilal Achmad, Moehammad Hambal alias Bung Tambal, Ya' Moehammad Sabran, dan Jeranding Sari Sawang Amasundin alias Jeranding Abdurrahman.

Kesebelas tokoh ini adalah pejuang dari Kalimantan Barat yang berani melawan penindasan kolonial. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia, mereka bersama tiga pejuang lainnya dari luar Kalimantan Barat, ditetapkan sebagai perintis kemerdekaan. Nama-nama tokoh ini juga diabadikan sebagai nama jalan di Kota Pontianak, sebuah penghormatan atas jasa besar mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Tugu Digulis sebagai Destinasi Wisata Sejarah

Bagi Kawan GNFI yang gemar berwisata sejarah, Tugu Digulis adalah destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Pontianak. Selain menjadi tempat yang sarat dengan nilai-nilai historis, monumen ini juga menawarkan spot foto yang menarik dengan latar belakang tugu yang megah dan artistik.

Tugu Digulis menjadi salah satu tempat favorit bagi wisatawan untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah lokal Pontianak. Di sekitar tugu, Kawan GNFI bisa menikmati keindahan taman yang asri sambil menikmati suasana pusat Kota Pontianak.

Menghidupkan Sejarah di Tengah Modernisasi

Di era modern ini, keberadaan Tugu Digulis menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa. Meski kota Pontianak terus berkembang, nilai-nilai yang terkandung dalam Tugu Digulis harus terus dihidupkan dan dihargai.

Jadi, Kawan GNFI, saat kalian berkunjung ke Pontianak, sempatkan untuk singgah di Tugu Digulis. Nikmati keindahan monumen ini, sambil mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.

Tugu Digulis bukan hanya sebuah monumen, tetapi juga simbol keberanian, perjuangan, dan cinta terhadap Tanah Air yang harus selalu dikenang dan hargai.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.