Perkembangan teknologi dan cepatnya globalisasi sering kali dipandang sebagai sesuatu yang baik, karena semua bisa diakses dengan mudah dan cepat. Namun, ada juga tantangan di balik pesatnya perkembangan yang terjadi, salah satunya adalah melestarikan warisan budaya.
Warisan budaya telah turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi, sudah menjadi tradisi yang sangat kental dalam melestarikannya. Warisan budaya adalah ekspresi cara hidup yang diwariskan termasuk adat istiadat, bahasa, aksara, seni, pakaian, nilai-nilai, tempat dan praktik.
Salah satu warisan budaya yang harus diperhatikan dan harus dipertahankan adalah aksara. Tiap wilayah mempunyai bahasa dan aksaranya tersendiri, terutama provinsi Lampung yang memiliki Aksara Lampung. Aksara Lampung merupakan sistem penulisan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Lampung.
Meskipun aksara ini telah lama digunakan, aksara ini semakin mendapat perhatian karena berkurangnya literasi untuk generasi muda perihal warisan budaya.
Sejarah Aksara Lampung
Aksara Lampung adalah penulisan yang digunakan untuk menuliskan bahasa lampung yang memiliki dua dialek utama: Lampung Api dan Lampung Nyo. Aksara Lampung ialah turunan dari aksara brahmi dengan perantara aksara kawi.
Aksara ini diperkirakan telah aktif digunakan sejak ke-17 dalam bentuk tulisan maupun sastra sehari-hari masyarakatnya. Aksara Lampung terdiri dari 20 huruf konsonan dan 5 huruf vokal, serta tanda baca dan angka.
Aksara ini memiliki nilai-nilai historis dan budaya yang mendalam bagi masyarakat lampung, karena menjadi symbol identitas budaya yang membedakan masyarakat lampung dari suku bangsa yang lainnya.
Aksara Lampung sering digunakan sebagai sarana komunikasi dan surat-surat penting dalam masyarakat Lampung. Setiap karakter dalam aksara ini tidak hanya memiliki fungsi fonetik tetapi juga sering kali menyimpan makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai budaya Lampung.
Tantangan Pelestarian Aksara Lampung
Nilai sejarah dan budaya yang penting dan terus diwariskan dari generasi ke generasi pastinya memiliki tantangan dalam upaya pelestariannya. Tantangan yang terbesar yang harus dihadapi adalah kurangnya penekanan atau kebiasaan masyarakat dalam menggunakannya di kehidupan sehari hari.
Hal ini mengakibatkan generasi muda kurang familiar akan sistem kepenulisan aksara Lampung dan cara menggunakannya.
Selain itu, perubahan teknologi dan digitalisasi yang begiru cepat memberikan tantangan tersendiri. Dalam keadaan di mana komunikasi digital yang mendominasi, aksara latin menjadi lebih dominan, sementara aksara Lampung jarang digunakan dalam teknologi yang kita gunakan sehari hari.
Imbas dari hal tersebut adalah aksara Lampung menjadi kurang relevan di kalangan generasi muda yang lebih terbiasa dengan teknologi modern.
Upaya Pelestarian Aksara Lampung
Menanggapi tantangan tersebut, berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan aksara Lampung. Pemerintah dan organisasi budaya lokal telah mulai meluncurkan program-program pendidikan dan pelatihan untuk mengajarkan aksara Lampung kepada generasi muda.
Salah satu inisiatif penting adalah penyelenggaraan kursus-kursus dan workshop yang fokus pada pembelajaran aksara Lampung. Program-program ini bertujuan untuk membangkitkan minat dan kesadaran di kalangan pelajar dan masyarakat umum tentang pentingnya melestarikan aksara ini.
Selain itu, pemerintah daerah Lampung juga telah mempromosikan aksara Lampung melalui media massa dan media sosial. Penggunaan aksara Lampung dalam poster, brosur, dan materi promosi lainnya menjadi salah satu cara efektif untuk memperkenalkan aksara ini kepada masyarakat luas.
Upaya ini juga melibatkan pembuatan aplikasi digital dan font khusus untuk aksara Lampung yang dapat digunakan dalam komunikasi online. Dengan cara ini, aksara Lampung dapat lebih mudah diakses dan digunakan dalam konteks digital yang semakin berkembang.
Sumber :
- https://lampung.inews.id/berita/mengenal-aksara-lampung#:~:text=Aksara%20Lampung%20merupakan%20turunan%20dari,angsur%20tergantikan%20dengan%20huruf%20Latin.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
