Mahasiswa tim KKN-PPM UGM Merawi Pangeran memiliki program kerja yaitu pembangunan suatu wilayah yang mencakup fasilitas sosial dan umum yang biasa disebut dengan Masterplan.
Program kerja tersebut merupakan program kerja lintas disiplin yang beranggotakan oleh empat orang dengan tiga program studi yang berbeda diantarannya adalah Laurensia Ayu Anggraeni dari program studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Wahyu Cahyaningrum Kusumawati dari progran studi Teknik Geodesi, serta Fatimah Adya dan Wira Nugraha dari program studi Teknik Arsitektur.
Masterplan dipilih menjadi salah satu program kerja yang direkomendasikan oleh Bapak Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM. yang merupakan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Program kerja Masterplan tersebut bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kecamatan Bandungan, menghidupkan kembali area sembari meningkatkan nilai-nilai Agrotourism dan Community Engagementdimana pada area tersebut dibutuhkan partisipasi masyarakat mencakup pertanian Agrotourism.
Mahasiswa program studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar dan Teknik Geodesi bertugas dan bertanggung jawab dalam menyiapkan existing lahan, garis kontur, elevasi, dan luasan dengan melakukan pembuatan Peta Batas Area, Peta Penggunaan Lahan, Peta Kontur, dan Peta Jaringan Lahan.
Sedangkan mahasiswa program studi Teknik Arsitektur bertugas dan bertanggung jawab dalam melakukan pembuatan konsep dan program ruang yang mendukung berdasarkan lahan yang telah dilakukan pengolahan dan analisis berdasarkan iklim dan juga letak penggunaan lahan beserta fungsinya. Setelah itu dilakukan perancangan dan 3D Modelling untuk membantu proses visualisasi desain
Setelah dilakukan observasi dan diskusi bersama Bapak Setiyono, S.Pd. selaku Sekretaris Desa Duren, mahasiswa mendapatkan beberapa opsi daerah yang dapat dikembangkan menjadi area wisata.
Desa Duren merupakan salah satu desa di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Desa Duren terletak di kaki Gunung Ungaran dengan ketinggian 834 mdpl. Posisinya ini membuat sebagian besar wilayah Desa Duren cocok untuk pertanian tanaman hortikultura dan bunga hias.
Keadaan desa yang seperti ini membuat Desa Duren memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata khususnya. Agrowisata diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk pengoptimalan potensi desa. Salah satu wilayah yang memiliki potensi agrowisata adalah Dusun Mejing.
Dusun Mejing berada di bagian barat Desa Duren. Dusun mejing menawarkan potensi agrowisata melalui ladang atau kebun bunga peacock, tanaman hortikultura, dan alam yang dimilikinya.
Ketiga hal tersebut dapat disatukan dan menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan datang ke Dusun Mejing. Dengan pembangunan agrowisata, diharapkan semua potensi yang dimiliki dapat dikembangkan secara optimal, meningkatkan taraf hidup masyarakat di Dusun Mejing sekaligus menjadi contoh pengembangan agrowisata.
Konsep masterplan ini adalah destinasi wisata pertanian yang dirancang untuk memberikan pengalaman menyeluruh tentang kehidupan di pedesaan dengan fokus pada praktik pertanian organik. Terletak di dataran tinggi dengan pemandangan sawah yang hijau dan latar belakang pegunungan yang megah, wisata ini menawarkan suasana yang tenang dan segar.
Salah satu daya tarik utama adalah "Harvest Table," sebuah restoran yang mengusung konsep farm-to-table, menyajikan berbagai hidangan sehat dan organik dari hasil bumi yang dipanen langsung dari ladang desa.
Pengunjung juga dapat menjelajahi Community Market, di mana berbagai produk segar dan olahan lokal tersedia untuk dibeli, memberikan kesempatan untuk membawa pulang hasil bumi yang berkualitas.
Terdapat Green House yang berfungsi sebagai pusat edukasi pertanian, di mana pengunjung dapat belajar tentang teknik budidaya tanaman secara organik dan berkelanjutan. Untuk kenyamanan dan relaksasi, terdapat ruang piknik yang memungkinkan pengunjung untuk bersantai sambil menikmati pemandangan alam.
TIC (Tourism Information Center) hadir sebagai pusat informasi bagi wisatawan, menyediakan panduan dan rekomendasi aktivitas di desa. Selain itu, sebuah amphitheater terbuka tersedia sebagai tempat pertunjukan seni dan budaya lokal, menjadikan kunjungan ke desa ini tidak hanya mendidik tetapi juga menghibur.
“Mejing Talun” menawarkan kombinasi sempurna antara wisata edukatif dan rekreasi, cocok untuk pengunjung dari segala usia yang ingin merasakan kedekatan dengan alam dan mendapatkan pengetahuan baru tentang pertanian berkelanjutan.
Restaurant | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Outdoor Restaurant | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Amphitheater | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Multipurpose Room | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Mejing Signage | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Interior Market | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Interior Green House | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Eksterior Commmmunity Market | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Peta Rencana Pengembangan Wisata | Foto oleh: Tim KKN UGM Periode II 2024 Kecamatan Bandungan, Semarang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News