Sebanyak 75 pelajar Indonesia siap menimba ilmu di berbagai penjuru Uni Eropa melalui beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM). Angka ini menempatkan Indonesia dalam daftar 10 negara teratas penerima EMJM terbanyak di dunia.
Hal menarik dari program EMJM adalah kesempatan menjalani studi pascasarjana paling sedikit di dua perguruan tinggi di Negara Anggota EU yang berbeda. Selain itu, penerima beasiswa juga diberikan kebebasan untuk berkarier di Uni Eropa.
Delegasi untuk Indonesia, Head of Cooperation Thibaut Portevin, mengungkapkan rasa bangga dapat mendukung mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk menempuh pendidikan di Eropa.
“Kami percaya bahwa para penerima beasiswa Erasmus akan memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar di universitas di Eropa dan kembali ke Indonesia untuk menyumbangkan keahliannya bagi negara,” kata Portevin dalam acara Erasmus+ Awardees Pre-Departure Briefings di Jakarta, Sabtu (24/8/2024).
Sejak tahun 2004, Portevin menyebut sebanyak 2.600 mahasiswa dan akademisi di Indonesia telah menerima beasiswa Erasmus. Mereka merupakan pilar penting hubungan antara masyarakat Eropa dan Indonesia.
“Beasiswa Erasmus akan memberikan kesempatan kepada para penerima beasiswa untuk meningkatkan pengalaman mereka dan berkontribusi menuju dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan di bidang keahlian masing-masing,” tambah Portevin.
Baca juga Inilah Beasiswa di Tahun 2024 dari Pemerintah Indonesia
Sumbangsih untuk Negeri
Penerima beasiswa Erasmus tahun ini akan menekuni berbagai bidang dan keahlian, termasuk kewirausahaan dan inovasi bisnis, pelestarian lingkungan, teknik, teknologi informasi dan komunikasi, ilmu kedokteran dan biomedis, humaniora, kebijakan publik, pemerintahan, media dan komunikasi, serta seni dan budaya.
Penerima program beasiswa EMJM tidak hanya berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, tetapi juga dari daerah lain di Indonesia, seperti Riau, Maluku, dan Sumatera Selatan.
Rivaria Safitri, penerima beasiswa Erasmus akan mengikuti EMJM in Resilience in Educational Contexts (FLOURISH). Dia adalah seorang guru bahasa Inggris di pedesaan Lampung, mengaku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan belajar melalui EMJM.
Riva, sapaan akrabnya, telah melewati proses yang panjang sejak tahun 2021 sebelum akhirnya lolos sebagai penerima beasiswa. Dengan program ini, Riva ingin mempelajari aspek psikologis dalam meningkatkan motivasi belajar para siswa.
Menurutnya, aspek psikologis dalam pendidikan sangat penting untuk mendorong anak-anak di daerah terus termotivasi menyelesaikan sekolahnya.
“Program master Erasmus bermanfaat untuk membantu saya sebagai guru untuk meningkatkan kemampuan siswa saya yang tinggal di pedesaan dan tumbuh dalam keadaan yang penuh tantangan,” kata Riva, dalam wawancara di sela-sela acara.
Sementara itu, Gozaly Amna yang melanjutkan studi Erasmus Mundus Joint Master Global Studies (EMGS mengatakan bahwa kesempatan belajar di Uni Eropa akan menjadi masa yang menarik dan mencerahkan baginya.
“Dua tahun ke depan, kami akan dihadapkan dengan penuh rasa ingin tahu dan semangat, dan semoga kami bisa kembali untuk berkontribusi di bidang kami masing-masing,” kata Ghozaly.
Baca juga Dana Tembus Rp139 Triliun, Pemerintah akan Tambah Jumlah Penerima Beasiswa LPDP?
Apa itu Beasiswa Erasmus?
Erasmus adalah program yang didanai oleh Uni Eropa untuk mendukung pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga. Untuk tahun ajaran 2024, program Erasmus Mundus Joint Masters (EMJM) akan membuka proses pendaftarannya sekitar bulan Oktober.
Adapun Uni Eropa merupakan persatuan ekonomi dan politik dari 27 negara, yakni Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Perancis, Italia, Siprus, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Poland, Portugal, Romania, Slovenia, Slovakia, Finlandia dan Swedia.
Baca juga Ternyata, Ada Program Beasiswa ke Mesir, Khusus bagi Gus, Ning, dan Kiai Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
