Di era globalisasi saat ini, sampah menjadi salah satu masalah lingkungan yang tidak dapat dianggap sepele. Seiring dengan peningkatan populasi manusia, volume sampah yang dihasilkan juga terus meningkat.
Sampah tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menimbulkan dampak serius bagi kesehatan manusia. Beberapa jenis sampah bahkan dianggap sangat berbahaya dan dapat mengancam kelangsungan hidup manusia secara langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah beberapa jenis sampah yang paling berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.
Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang paling berbahaya dan sulit diurai oleh alam. Menurut Statista, manusia saat ini menghasilkan lebih dari 350 juta metrik ton sampah plastik per tahun.
Plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya. Selama periode tersebut, plastik dapat terpecah menjadi mikroplastik, yang kemudian masuk ke dalam rantai makanan. Konsumsi mikroplastik dalam jumlah besar dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormonal, gangguan reproduksi, dan peningkatan risiko kanker.
Ilustrasi sampah plastik | pexels.com/Magda Ehlers
Selain itu, sampah plastik juga berkontribusi terhadap pencemaran lautan. Setiap tahunnya, jutaan ton sampah plastik masuk ke lautan, membahayakan kehidupan dan mengancam kelestarian ekosistem laut. Plastik yang terperangkap di lautan dapat tidak sengaja tertelan oleh hewan laut seperti penyu, lumba-lumba, dan burung, yang sering kali mengakibatkan kematian.
Sampah Elektronik (E-Waste)
Sampah elektronik, atau e-waste, adalah jenis sampah yang dihasilkan dari perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan, seperti ponsel, komputer, televisi, dan peralatan rumah tangga lainnya. E-waste mengandung berbagai bahan berbahaya seperti timbal, merkuri, kadmium, dan bifenil poliklorinasi(PCB), yang dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan.
Ilustrasi sampah elektronik | freepik.com/freepik
Ketika e-waste dibuang sembarangan, bahan kimia berbahaya yang ada di dalamnya dapat mencemari tanah dan air tanah, yang pada akhirnya dapat masuk ke dalam sistem air minum manusia.
Paparan bahan kimia dari e-waste dapat menyebabkan kerusakan organ, gangguan saraf, dan berbagai penyakit kronis lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan e-waste yang tepat sangat penting untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Sampah B3
Sampah atau limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pestisida, bahan pelarut, logam berat, atau bahan beracun lainnya. Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014 B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan.
Ilustrasi B3 | freepik.com/freepik
B3 mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia. Dampak B3 bagi kesehatan manusia dapat berupa penyakit seperti kanker dan penyakit degeneratif non kanker seperti penyakit ginjal. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan limbah B3 yang melibatkan identifikasi, pemisahan, penyimpanan, transportasi, dan pemusnahan yang aman sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sampah Medis
Sampah medis mencakup berbagai jenis limbah yang dihasilkan oleh fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, dan laboratorium. Contoh sampah medis yang berbahaya termasuk jarum suntik bekas, perban yang terkontaminasi, dan obat-obatan kadaluarsa. Sampah medis sering mengandung patogen atau bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan manusia.
Ilustrasi sampah medis | freepik.com/surface azerbaijan stockers
Paparan terhadap sampah medis dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular, keracunan kimia, dan luka serius akibat jarum suntik yang terkontaminasi. Oleh karena itu, pengelolaan sampah medis harus dilakukan dengan sangat hati-hati, termasuk pemisahan yang tepat, penggunaan wadah khusus, dan pembakaran atau pemusnahan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
Sampah Organik yang Tidak Terolah
Sampah organik pada dasarnya dapat terurai secara alami, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat menjadi sumber polusi yang signifikan. Sampah organik yang dibiarkan membusuk di tempat pembuangan akhir tanpa pengolahan yang tepat akan menghasilkan gas metana, sebuah gas rumah kaca yang sangat kuat.
Metana memiliki potensi pemanasan global yang lebih tinggi dibandingkan dengan karbon dioksida, sehingga berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim.
Ilustrasi sampah organik | freepik.com/freepik
Selain itu, sampah organik yang tidak terolah dapat menimbulkan bau busuk menyengat dan menjadi sarang lalat, yang dapat mempermudah penularan penyakit seperti diare, tifus, muntaber, cacingan, malaria, kaki gajah, dan demam berdarah.
Oleh karena itu, pengomposan atau pengolahan sampah organik yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Sampah, terutama jenis-jenis sampah yang telah dibahas di atas, memiliki potensi besar untuk membahayakan kelangsungan hidup manusia. Inilah sebabnya, penting bagi Kawan semua untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta berperan aktif dalam upaya mengurangi, mendaur ulang, dan mengolah sampah demi menjaga keberlanjutan generasi mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News