6 kota di indonesia jadi percontohan untuk pengembangan ekonomi kreatif apa saja - News | Good News From Indonesia 2024

6 Kota di Indonesia Jadi Percontohan untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif, Apa Saja?

6 Kota di Indonesia Jadi Percontohan untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif, Apa Saja?
images info

6 Kota di Indonesia Jadi Percontohan untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif, Apa Saja?


Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) baru-baru ini menetapkan enam kabupaten/kota sebagai model panutan (role model) dalam pengembangan subsektor ekonomi kreatif unggulan di Indonesia.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di seluruh negeri, dengan tujuan utama mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

baca juga

Kabupaten dan Kota terpilih sebagai model percontohan

Penetapan ini dilakukan setelah proses seleksi yang ketat yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 13 Agustus 2024. Proses seleksi mencakup pengumpulan borang, video profil, dan presentasi mengenai kondisi ekosistem ekonomi kreatif di masing-masing daerah.

Enam kabupaten/kota yang terpilih tersebut adalah:

  • Kabupaten Buleleng dengan subsektor kriya
  • Kabupaten Garut dengan subsektor seni pertunjukan
  • Kabupaten Grobogan dengan subsektor kuliner
  • Kabupaten Karawang dengan subsektor seni pertunjukan
  • Kota Jakarta Selatan dengan subsektor seni rupa
  • Kota Yogyakarta dengan subsektor seni rupa

Menurut Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, tujuan utama dari penetapan ini adalah untuk menggali, memanfaatkan, serta menumbuhkembangkan potensi ekonomi kreatif unggulan di setiap daerah.

“Penetapan KaTa Kreatif bertujuan menetapkan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia sebagai model panutan pengembangan subsektor ekonomi kreatif unggulan,” ungkap Nia dalam acara "The Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid pada 19 Agustus 2024.

baca juga

Penguatan ekosistem ekonomi kreatif

Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini, menegaskan bahwa penetapan ini bukan sekadar pengakuan formal, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kokoh.

Kemenparekraf telah merancang berbagai program lanjutan untuk mendampingi daerah-daerah yang terpilih, termasuk pembuatan peta jalan pengembangan, peningkatan kapasitas dan sertifikasi pelaku ekonomi kreatif, serta penguatan jejaring dengan para pemangku kepentingan.

“Bagaimana kita membangun ekosistemnya yaitu melalui kabupaten kota kreatif. Kemenparekraf juga melakukan pendampingan melalui beberapa program lanjutan seperti membuat peta jalan untuk pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif, kemudian juga di deputi dua kami sudah bersinergi untuk meningkatkan kapasitas dan sertifikasi pelaku ekonomi kreatif serta penguatan jejaring dengan para stakeholder untuk ekonomi kreatif di Kebupaten/Kota,” jelas Oneng.

Dalam hal infrastruktur, Kemenparekraf juga telah menyusun beberapa skema, termasuk Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata melalui Dana Alokasi Khusus, Tugas Perbantuan, dan Bantuan Pemerintah berupa sarana ekonomi kreatif.

Oneng juga menambahkan bahwa Kemenparekraf mengakses program-program dari luar, seperti kerja sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan, untuk membantu daerah-daerah yang telah ditetapkan sebagai KaTa Kreatif.

baca juga

Pentingnya komitmen dan konsistensi

Wakil Ketua Tim Penilai Program Pengembangan KaTa Kreatif Tahun 2024, Luhur Fajar Martha, menekankan bahwa ekosistem ekonomi kreatif merupakan kata kunci dalam penilaian KaTa Kreatif tahun ini.

Ia menjelaskan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik unik yang memerlukan pendekatan berbeda dalam pengembangannya. Meskipun proses penilaian tidak mudah, Luhur menegaskan pentingnya menjaga standar objektivitas dalam memilih daerah yang memiliki komitmen kuat dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif.

Sekretaris Tim Penilai Program Pengembangan KaTa Kreatif Tahun 2024, Yuliana Rini D.Y, juga menyatakan bahwa program ini berusaha menggali aspirasi masyarakat lokal yang diwakili oleh komunitas atau pelaku ekonomi kreatif.

"Pelaku ekraf ini sangat penting dalam pemetaan awal untuk menemukan subsektor yang potensial di kabupaten/kota. Jadi ide, gagasan, dan inovasi termasuk eksekusi, dilakukan oleh para pelaku ekraf di daerah, jadi mereka itu ibaratnya jantung ekosistem ekraf di satu kabupaten/kota," kata Yuliana.

Penetapan kota-kota ini sebagai role model diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi kreatif nasional. Dengan ekosistem yang kondusif untuk pengembangan subsektor ekonomi kreatif di berbagai daerah, tentu hal tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.