mahasiswa kkn ppm sungai kakap ugm 2024 kembali ke sekolah - News | Good News From Indonesia 2024

Mahasiswa KKN-PPM Sungai Kakap UGM 2024 "Kembali ke Sekolah"

Mahasiswa KKN-PPM Sungai Kakap UGM 2024 "Kembali ke Sekolah"
images info

Mahasiswa KKN-PPM Sungai Kakap UGM 2024 "Kembali ke Sekolah"


“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk merubah dunia”

– Nelson Mandela, Aktivis Apartheid Afrika Selatan

Kutipan Mandela di atas seakan menjadi bahan bakar untuk memotivasi semua kalangan yang membacanya. Jika dikontekstualisasikan dengan realita pendidikan Indonesia masa kini–saat distribusi pengetahuan belum merata–peran pengajar dan kegiatan belajar memang harus ditingkatkan.

Beberapa lini pendidikan mulai dari kurikulum, materi, serta metode pedagogik nampaknya perlu dikaji ulang. Namun, lebih daripada itu, mari kita jelajahi realita pendidikan Indonesia terlebih dahulu.

Dalam pemberdayaan masyarakat, salah satu ranah sosial yang penting untuk disoroti adalah ranah pendidikan. Di samping beberapa program kerja (proker) seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan bidang agroekonomi, kegiatan belajar-mengajar juga tak ketinggalan menjadi proker yang dibawa oleh para mahasiswa.

Oleh karena itu, Suaseikakap hadir dan membersamai teman-teman pelajar di beberapa sekolah dengan berbagai jenjang. Mereka turun dan “kembali ke sekolah” dengan tetap berfokus pada empat kluster keilmuan (Agro, Medika, Sains dan Teknologi, serta Sosial-Humaniora).

Lebih lanjut, dengan adanya empat kluster keilmuan tersebut, tim yang akrab disapa Suaseikakap ini memiliki cerita tersendiri mengenai dinamika mahasiswa dalam arena sekolah. Ketika berinteraksi dengan teman-teman pelajar, proses belajar-mengajar, atau bermain di waktu senggang kala menunggu bel istirahat memanggil untuk masuk kelas.

Foto: Citra/SuaseikakapArdan menyampaikan materi Bahasa Inggris kepada siswa
info gambar

Foto: Citra/SuaseikakapArdan menyampaikan materi Bahasa Inggris kepada siswa


Salah satu proker kluster Soshum diinisiasi oleh Ardan Fitriansyah–mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya–berupa program kelas bahasa Inggris yang disasarkan pada kelas 6 SD Negeri 38 Sungai Kakap. Proker yang dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dalam seminggu tersebut, Ardan adakan dari tanggal 22 Juli hingga 9 Agustus.

Pada pelajaran pertama, Ardan membawakan materi berupa huruf dan angka dalam Bahasa Inggris. Tak lupa ia membawa dua poster berukuran A3 yang bertuliskan huruf dan angka yang nantinya akan dijadikan media pembelajaran dan ditempel pada dinding kelas.

“Karena untuk menanamkan konsep berbahasa yang paling dasar adalah dengan memulainya dengan huruf dan angka, sebab materi tersebut bersifat universal,” sebut Ardan kala ditanya mengenai alasan pemilihan materi.

Untuk memberikan kesan lebih ‘dekat’ dengan para siswa, Ardan selaku pengajar kelas Bahasa Inggris pagi itu pun merubah tatanan tempat duduk siswa–dari bentuk konvensional menjadi setengah lingkaran.

Menit demi menit berlalu, angka demi angka dan huruf demi huruf mereka lafalkan bersama. Nama-nama seperti Aden, Kayla, dan beberapa siswa lainnya acapkali terpanggil oleh Ardan karena respon yang begitu antusias terhadap materi yang disampaikan. Kelas diakhiri pengumuman siswa-siswa paling aktif selama kelas dan sesuai perjanjian Ardan pun membelikan beberapa jajanan kantin sekolah.

Sesuai harapannya, Ardan menambahkan “Bukan dari seberapa bagus materi yang kami bawakan ke teman-teman pelajar, tetapi seberapa dekat kami bisa menjangkau hati mereka.”

Foto: Abror/SuaseikakapOcta menyampaikan materi mangrove kepada siswa
info gambar

Foto: Abror/SuaseikakapOcta menyampaikan materi mangrove kepada siswa


Proker berikutnya datang dari kluster Agro yang dibawa mahasiswa program studi (prodi) Agribisnis, Muhammad Octa. Sebagai PIC (PersonInCharge), Octa membawakan program “Agro Mengajar”. Ia menargetkan programnya kepada siswa kelas 5 dan 6 di SD Negeri 11 Rasau Jaya dengan alasan agar mereka lebih mudah untuk memahaminya dibanding kelas di bawahnya.

“Di sini (SD N 11 Rasau Jaya) masih banyak siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke SMP sehingga penambahan materi khusus bisa membantu mereka untuk ke depannya,” jelas Octa. Hal ini juga sejalan dengan pendapat wali kelas 5 SDN 11 Rasau Jaya, Nuraini.

“Kalau bisa materi yang diajarkan tentang tanaman yang ada di sekitar dan jarang diperhatikan, karena kalau sawit atau sejenisnya mungkin dari orang tua mereka bisa mengajarkannya, bisa dicoba mengenai mangrove, Mas,” sebut Nuraini saat koordinasi mengenai materi yang akan diberikan.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli. Untuk menarik antusiasme dari para siswa, Octa memberikan selingan kuis berhadiah di setiap bahasan materi yang diberikannya. Terbukti, banyak siswa yang berebutan untuk menjawab pertanyaan.

Beberapa nama siswa seperti Safar dan Iqbal bahkan memaksa untuk menjawab pertanyaan kembali setelah mereka berhasil menjawab pertanyaan.

Foto: Tamara/SuaseikakapCyntya dan teman-teman mempraktekan percobaan sains sederhana
info gambar

Foto: Tamara/SuaseikakapCyntya dan teman-teman mempraktekan percobaan sains sederhana


Proker berikutnya berasal dari kluster Saintek yang diusung oleh mahasiswa Fakultas MIPA UGM prodi Fisika, Cyntya Wahyu. Sebagai PIC, Cyntya membawakan proker “Mengajar dan Mempraktekan Sains Sederhana” yang ditargetkan kepada siswa kelas 6 di SD Negeri 11 Rasau Jaya. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli Cyntya sampaikan mengenai peragaan sains mengenai erupsi gunung api dan massa jenis zat.

Program ini terdiri dari penjelasan teori dan praktik yang dibantu juga oleh mahasiswa FMIPA yaitu, Abror. Abror menjelaskan teori dasar mengenai erupsi gunung berapi dan massa jenis zat, sedangkan setelahnya, praktik dipandu oleh Cyntya dengan menjelaskan bagaimana terjadinya gunung meletus.

Praktik peragaan terjadinya gunung meletus menggunakan beberapa alat dan bahan seperti soda kue, pewarna, air, cuka, vas bunga dan piring. Cara pembuatannya, yaitu soda kue, pewarna, dan air dicampur hingga larut. Lalu, ditambahkan cuka sehingga larutan akan naik.

“Siswa-siswi sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan ini. Bahkan sampai meminta melakukan pengulangan eksperimen. Selain materi yang menarik, ternyata siswa juga belum sempat mendapatkan mata pelajaran kimia sehingga eksperimen ini merupakan hal baru bagi mereka,” ujar Cyntya.

Foto: Yuli/SuaseikakapEki menyampaikan materi penanggulangan bencana
info gambar

Foto: Yuli/SuaseikakapEki menyampaikan materi penanggulangan bencana


Kluster medika tak mau ketinggalan untuk turut andil melaksanakan proker di sekolah. Proker dari kluster medika ini diusung oleh Eki Bintoro, mahasiswa Fakultas Farmasi. Eki melaksanakan prokernya di SMA Negeri 1 Sungai Kakap dengan sasaran anggota ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Dalam proker tersebut, Eki memaparkan materi bagaimana cara melakukan pertolongan pertama yang tepat pada kecelakaan atau cedera akibat bencana banjir. Proker ini menyasar siswa SMA yang tergabung dalam ekstrakurikuler PMR.

Alasan Eki mengusung materi tersebut karena menurut Eki Desa Sungai Kakap sering mengalami banjir dan berada di daerah yang rawan bencana banjir. Siswa SMA perlu dilatih agar siap menghadapi situasi darurat ini.

“Sosialisasi tersebut diharapkan dapat membuat siswa SMA merespons situasi darurat dengan cepat dan tepat sehingga dapat mengurangi risiko kematian dan cedera serius karena bencana banjir, dengan memahami langkah-langkah mitigasi sebelum, selama, dan setelah banjir terjadi,” tutur Eki ketika ditanya mengenai harapan untuk proker tersebut.

“Jujur saja saya jadi tau tahapan-tahapan yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan pada saat banjir. Karena kebetulan daerah rumah saya berada di daerah rawan banjir. Oleh karena itu materi ini sangat bermanfaat bagi saya,” pungkas Siti, salah satu anggota OSIS.

 

 

Penulis: Ariya Surya Maulana, Citra Nur Haliimah, Riris Adelia, dan Fatekhatul Hasni Nur Fadila

Fotografer: Abror Risang Parikesit, Citra Nur Haliimah, Nur Yuliyanti, Tamara Orchida Zelsydelina

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.