kkn 17 uns sukses sosialisasikan pembuatan briket dari sekam padi di desa ngloram - News | Good News From Indonesia 2024

KKN 17 UNS Sukses Sosialisasikan Pembuatan Briket dari Sekam Padi di Desa Ngloram

KKN 17 UNS Sukses Sosialisasikan Pembuatan Briket dari Sekam Padi di Desa Ngloram
images info

KKN 17 UNS Sukses Sosialisasikan Pembuatan Briket dari Sekam Padi di Desa Ngloram


Inovasi sederhana namun berdampak besar telah lahir dari kolaborasi antara Tim KKN 17 UNS dan masyarakat Desa Ngloram. Melalui pelatihan pembuatan briket dari sekam padi, limbah pertanian yang selama ini dianggap tidak berguna kini disulap menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

Program ini tidak hanya memberikan solusi untuk masalah pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat desa mampu mengatasi permasalahan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Pelatihan yang digelar pada 26 Juli 2024 lalu memiliki tujuan ganda dalam upaya mewujudkan desa yang berkelanjutan. Di satu sisi, pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan beragam alternatif bahan bakar ramah lingkungan yang dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

baca juga

Di sisi lain, pelatihan ini juga difokuskan pada pemanfaatan optimal limbah pertanian yang selama ini kurang dimanfaatkan, padahal potensinya sangat besar untuk diolah menjadi sumber energi alternatif. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Ngloram.

Dalam sesi pelatihan, Tim KKN 17 UNS memperkenalkan teknologi sederhana dan efektif untuk pembuatan briket dari sekam padi. Peserta diajarkan langkah demi langkah cara pembuatan briket yang berkualitas dengan menggunakan bahan-bahan sederhana dan mudah didapat, seperti sekam padi, tepung tapioka, dan air panas.

Proses pembuatannya dijelaskan secara detail, dimulai dari pengeringan sekam, dilanjutkan dengan penggilingan untuk mendapatkan tekstur yang sesuai. Tahap berikutnya adalah pencampuran sekam yang sudah halus dengan perekat, yaitu tepung tapioka dan air panas, untuk meningkatkan daya tahan briket.

Selanjutnya, terdapat proses pencetakan yang memberikan bentuk dan ukuran standar pada briket, diikuti dengan tahap akhir berupa pengeringan.

Pelatihan ini semakin menarik dan efektif karena adanya pendekatan hands-on yang diterapkan. Para peserta tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga diajak untuk terlibat langsung dalam setiap tahapan proses produksi.

Mulai dari persiapan bahan baku, penggunaan alat, hingga pembuatan briket, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung. Pengalaman praktis ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka tentang teknologi yang diperkenalkan, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan baru ini secara mandiri di kemudian hari.

Dengan demikian, peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang siap diaplikasikan dalam meningkatkan produktivitas usaha mereka.

baca juga

Tim KKN 17 UNS menekankan bahwa briket sekam padi merupakan alternatif bahan bakar yang menjanjikan. Briket ini tidak hanya ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami yang mudah terurai, tetapi juga efisien dengan nilai kalor yang tinggi.

Selain itu, produksi briket sekam padi dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Dengan memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah, masyarakat dapat menciptakan produk bernilai tambah yang memiliki pasar yang luas, baik untuk penggunaan domestik maupun industri kecil.

Dengan kata lain, briket sekam padi menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian, sosialisasi yang dilakukan oleh Tim KKN 17 UNS ini tidak hanya sekadar transfer teknologi, tetapi juga berhasil memberdayakan masyarakat melalui pelatihan pembuatan briket. Program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan peningkatan pendapatan keluarga.

Inisiatif semacam ini membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi nyata untuk permasalahan desa, sekaligus mendorong pembangunan yang lebih berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.