cerita jembatan semanggi dibangun untuk urai kemacetan jakarta dan filosofi namanya yang diberikan soekarno - News | Good News From Indonesia 2024

Cerita Jembatan Semanggi, Dibangun untuk Urai Kemacetan Jakarta dan Filosofi Namanya yang Diberikan Soekarno

Cerita Jembatan Semanggi, Dibangun untuk Urai Kemacetan Jakarta dan Filosofi Namanya yang Diberikan Soekarno
images info

Cerita Jembatan Semanggi, Dibangun untuk Urai Kemacetan Jakarta dan Filosofi Namanya yang Diberikan Soekarno


Jembatan Semanggi terletak di Jakarta Selatan yang tepatnya berada di persimpangan Jalan Sudirman dan Jalan Gatot Subroto. Ternyata gagasan mengenai jembatan tersebut dicetuskan oleh Presiden RI Ir Soekarno.

Zaenuddin HM dalam bukunya berjudul Asal-usul Tempat-tempat di Djakarta Tempo Doeloe menggambarkan mengenai kondisi Jembatan Semanggi berpuluh-puluh tahun. Digambarkan kawasan itu merupakan rawa-rawa yang ditumbuhi tanaman semanggi.

baca juga

“Tanaman semanggi merupakan salah satu jenis tanaman paku air dengan nama lain salviniales yang terdiri dari empat lembar helai daun yang menyatu pada pangkal tangkainya,” jelasnya.

Karena kemacetan yang mungkin timbul akibat penyelenggaraan Asian Games tahun 1962 di Jakarta, Menteri Pekerjaan Umum kala itu, Ir Soetami mengusulkan pembangunan Jembatan Semanggi.

“Ide Soetami disetujui Presiden Indonesia Ir Soekarno,” jelasnya.

Filosofi Bung Karno

Walau disetujui oleh presiden, proyek Jembatan Semanggi sempat dikecam oleh masyarakat. Pasalnya proyek ini dianggap tak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat dan cenderung pemborosan anggaran negara.

Apalagi saat itu, pemerintah juga tengah membangun ikon-ikon Jakarta seperti Tugu Monas, Hotel Sarinah, dan Gelora Bung Karno di Senayan. Meski mendapat kecaman, pembangunan jembatan tetap berlangsung.

baca juga

“Tahun 1962 jembatan terbangun. Lahan yang awalnya berupa rawa-rawa disulap menjadi jalan besar yang menghubungkan sejumlah wilayah di ibu kota,” terangnya.

Dikatakan oleh Zaenuddin, Bung Karno yang memberikan usulan nama Semanggi. Pemberian nama ini, jelas Zaenuddin bukan tanpa alasan. Ternyata ada filosofi di balik nama tersebut.

“Menurut Bung Karno, susunan daun semanggi bisa melambangkan persatuan bangsa ini. Dengan bersatu kita akan menjadi kuat, demikian pula Jembatan Semanggi itu menyatukan berbagai wilayah ibu kota sekaligus berarti mempersatukan segenap bangsa ini,” tulisnya.

Jembatan canggih pada masanya

Deputi General Manager Superintendent Proyek Simpang Susun Semanggi dari Widjaja Karya, Dani Widiatmoko menjelaskan Jembatan Semanggi dibangun dengan panjang total 1.509 meter dan lebar 30 meter.

Dani menyebutkan Jembatan Semanggi merupakan jembatan yang cukup canggih di masanya. Dani menyatakan, pada masanya jembatan ini dibangun dengan menggunakan teknologi beton yang paling update yaitu metode precast.

baca juga

“Kemudian pada zaman Pak Harto, Simpang Semanggi ini dikembangkan, ada tol dalam kota,” ujar Dani.

Dengan dibangunnya Jimbaran itu, kemacetan di Jakarta saa menjadi tuan rumah Asian Games 1962 dapat diuraikan. Tetapi saat ini, Jembatan Semanggi tak lagi mampu mengurai kemacetan di Jakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.