Cirebon adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Tahukah, Kawan bahwa kota ini dikenal dengan julukan kota udang dan kota wali? Sebutan ini pun, ternyata ada sejarah dan asal usulnya.
Kota Cirebon memiliki sejarah yang kaya dan dikenal sebagai salah satu budaya dan sejarah di Indonesia, terutama karena perpaduan budaya Jawa, Sunda, dan pengaruh dari Tiongkok dan Arab. Bukan hanya itu saja, Cirebon menawarkan sebuah pengalaman yang memikat bagi setiap pengunjung yang ingin menggali lebih dalam keunikan dan keindahan kota ini. Yuk, mari jelajahi lebih dalam kota yang penuh dengan cerita dan tradisi ini!
Sejarah Kerajaan Cirebon

Sejarah Kota Cirebon sangat berkaitan dengan percampuran budaya, agama, dan memegang peran penting dalam perdagangan serta penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Pada awalnya, Cirebon merupakan sebuah daerah hutan belantara yang letaknya tidak jauh dari Laut Jawa.
Asal usul dan pendiri Kerajaan Cirebon didirikan pada sekitar tahun 1445 oleh Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal sebagai Syarif Hidayatullah. Beliau merupakan salah satu dari Wali Songo, tokoh-tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa. Sebelum mendirikan kesultanan ini, wilayah Cirebon adalah bagian dari Kerajaan Pajajaran, kerajaan Hindu yang berpusat di Jawa Barat.
Asal Usul Kota Cirebon

Ilustrasi Kota Cirebon | Foto: picryl.com/picryl media
Cirebon dikenal dengan sebutan Kota Wali dan Kota Udang. Kota ini memiliki predikat Kota Wali karena Cirebon menjadi tempat penyebaran agama Islam yang dibawa oleh Sunan Gunung Jati. Sedangkan, julukan Kota Udang ini sendiri tidak terlepas dari cerita sejarah awal berdirinya Cirebon sebagai kota pelabuhan.
Pada awalnya mayoritas masyarakat memiliki profesi sebagai nelayan sehingga berkembanglah pekerjaan lainnya, misalnya menangkap ikan dan rebon/udang kecil di sepanjang pantai yang dimanfaatkan untuk pembuatan terasi, petis dan garam.
Air yang digunakan dalam memproduksi terasi inilah sehingga tercipta nama "Cirebon" yang berasal dari kata "Cai" yang berarti air dan "Rebon" yang berarti udang rebon. Berdasarkan asal mula tersebut, nama Cirebon menjadi kota yang dikenal sekarang.
Cirebon Menjadi Pusat Penyebaran Agama Islam
Potret Kota Cirebon | Foto: commons.wikimedia.org/Devitapra
Syarif Hidayatullah resmi menjadi pemimpin, setelah menjadi anggota Wali Songo. Cirebon. Melalui dakwah dan pengajaran Islam, Sunan Gunung Jati berhasil memberikan dampak yang signifikan terhadap wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Ia juga menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam lain di Nusantara, seperti Kesultanan Demak dan Kesultanan Banten, di mana memperluas pengaruhh agama Islam di wilayah tersebut.
Penyebaran Islam di Cirebon tidak hanya melalui dakwah langsung, tetapi juga melalui budaya, seni, dan tradisi. Pengaruh Islam terlihat dalam seni ukir, batik, arsitektur, serta tradisi seperti Grebeg Syawal dan Maulid Nabi yang dirayakan di keraton-keraton Cirebon. Akulturasi budaya ini memperkuat penerimaan Islam di kalangan masyarakat.
Secara keseluruhan, asal usul Kota Cirebon mencerminkan perpaduan berbagai budaya dan agama yang membentuk identitasnya yang unik. Dari sebuah desa kecil nelayan hingga menjadi pusat perdagangan dan kekuasaan Islam yang berpengauruh.
Cirebon telah berkembang menjadi kota dengan warisan sejarah yang kaya dan peran penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. Warisan tersebut masih terlihat hingga kini dalam seni, adat istiadat, kuliner, tempat wisata bahkan kehidupan masyarakatnya yang menjadikan Cirebon sebagai salah satu kota bersejarah di Indonesia.
Referensi:
- https://www.merdeka.com/jabar/sejarah-asal-usul-kota-cirebon-bermula-dari-musala-kecil-tahun-1447-81756-mvk.html?page=7
- https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/kota-cirebon-dari-desa-kecil-kota-wali-sampai-pusat-perdagangan-dan-jasa
- https://cirebonkota.go.id/profil/sejarah/sejarah-keraton/#:~:text=Sejarah%20Cirebon%20dimulai%20dari%20kampung,Abdullah%20Iman%20atau%20Pangeran%20Cakrabuwana
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News