menyimak asal usul dan kehidupan suku tengger - News | Good News From Indonesia 2024

Menyimak Asal Usul dan Kehidupan Suku Tengger

Menyimak Asal Usul dan Kehidupan Suku Tengger
images info

Menyimak Asal Usul dan Kehidupan Suku Tengger


Suku Tengger merupakan komunitas etnis yang hidup di daerah pegunungan di Jawa Timur, terutama di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Mereka dikenal karena keunikan budaya, adat istiadat, dan kepercayaan mereka yang masih kental hingga saat ini. Suku ini memiliki hubungan yang erat dengan sejarah Kerajaan Majapahit serta perkembangan agama Hindu di Indonesia. 

Asal Usul

Asal usul suku Tengger sering kali dikaitkan dengan kejatuhan Kerajaan Majapahit pada akhir abad ke-15. Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu terbesar di Nusantara yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14. Namun, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran akibat tekanan dari kerajaan-kerajaan Islam yang mulai berkembang di Jawa, seperti Kerajaan Demak.

Ketika Majapahit akhirnya runtuh, banyak penganut Hindu, terutama bangsawan dan rakyat yang setia kepada kerajaan, melarikan diri untuk menghindari serangan dari pasukan Demak.

Mereka mencari perlindungan di daerah-daerah yang terpencil dan sulit dijangkau, salah satunya adalah kawasan pegunungan di sekitar Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Daerah ini dipilih karena topografinya yang sulit dijangkau, memberikan perlindungan alami dari serangan pihak luar. 

Komunitas yang terbentuk di wilayah ini kemudian dikenal sebagai suku Tengger. Nama Tengger sendiri sering dikaitkan dengan legenda lokal yang menceritakan asal usul mereka. Menurut cerita rakyat, tengger adalah gabungan dari dua nama tokoh legendaris, yaitu Rara Anteng dan Jaka Seger.

Rara Anteng adalah seorang putri dari Kerajaan Majapahit, sementara Jaka Seger adalah seorang pemuda dari rakyat biasa. Kisah ini sering dianggap sebagai asal mula komunitas suku Tengger, dengan tengger sebagai simbol dari keturunan Rara Anteng dan Jaka Seger.

Selain itu, ada juga yang menginterpretasikan bahwa tengger berasal dari kata teng yang berarti "pendaki" atau "penunggu gunung" dan ger yang merujuk pada "gunung". Ini mengacu pada kehidupan suku Tengger yang tinggal di daerah pegunungan dan terkait dengan alam sekitarnya.

baca juga

Kepercayaan dan Budaya

Suku Tengger terkenal karena tetap memegang teguh kepercayaan Hindu yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Meskipun sebagian besar masyarakat Jawa telah beralih ke Islam, suku Tengger tetap setia pada agama Hindu, yang merupakan agama leluhur mereka sejak zaman Majapahit. Mereka tetap menjalankan berbagai ritual dan upacara Hindu, meskipun telah disesuaikan dengan budaya lokal.

Upacara Kasada
info gambar

Upacara Kasada | commons.wikimedia.com/Ivuvisual


Salah satu upacara yang paling terkenal dan menjadi daya tarik wisata adalah upacara Yadnya Kasada. Upacara ini dilakukan setiap tahun di bulan Kasada, menurut kalender Jawa, dan berpusat di Gunung Bromo.

Dalam upacara ini, suku Tengger mempersembahkan sesajen yang terdiri dari hasil pertanian, hewan ternak, dan barang-barang berharga lainnya kepada Sang Hyang Widhi, yang dianggap sebagai manifestasi dari Tuhan dalam agama Hindu. Tujuan dari upacara ini adalah untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, dan perlindungan dari dewa-dewa.

Selain upacara Kasada, suku Tengger juga merayakan berbagai upacara lainnya seperti upacara Karo, Unan-Unan, dan Entas-Entas. Setiap upacara memiliki makna dan tujuan yang berbeda, namun semuanya merupakan bagian dari kehidupan spiritual suku Tengger yang sangat kental.

baca juga

Struktur Sosial dan Kehidupan Sehari-hari

Struktur sosial suku Tengger sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Mereka memiliki sistem kepemimpinan tradisional yang dipimpin oleh seorang dukun, yang berfungsi sebagai pemimpin spiritual dan penasehat bagi komunitas. Dukun tidak hanya memimpin upacara keagamaan, tetapi juga menjadi rujukan dalam hal kesehatan, pertanian, dan masalah sosial lainnya.

Tiga Wanita Suku Tengger dengan Latar Belakang Gunung Bromo
info gambar

Tiga wanita Suku Tengger dengan latar belakang Gunung Bromo | commons.wikimedia.com/Gajahsolo


Dalam kehidupan sehari-hari, suku Tengger hidup sebagai petani yang menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Hasil pertanian mereka sangat bergantung pada kondisi iklim pegunungan, dan mereka terkenal karena memanfaatkan lahan dengan cara yang ramah lingkungan.

Selain bertani, mereka juga menjaga hutan dan alam sekitar, karena mereka percaya bahwa alam adalah bagian integral dari kehidupan mereka dan harus dijaga dengan baik.

Bahasa yang digunakan oleh suku Tengger adalah bahasa Jawa Tengger, yang berbeda dari bahasa Jawa pada umumnya. Bahasa Tengger cenderung lebih sederhana dan masih mempertahankan beberapa bahasa Jawa Kuno.

Suku Tengger merupakan komunitas yang unik di Jawa Timur, yang telah berhasil mempertahankan tradisi, budaya, dan kepercayaan mereka selama berabad-abad. Asal usul mereka yang terkait dengan kejatuhan Majapahit menunjukkan betapa eratnya hubungan mereka dengan sejarah Jawa.

Hingga saat ini, suku Tengger terus menjaga warisan leluhur mereka, menunjukkan bahwa di tengah perubahan zaman, kebudayaan lokal tetap memiliki tempat yang penting dan harus dilestarikan. 

Sumber: https://museumnusantara.com/suku-tengger/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.