menggali sejarah bukittinggi ibu kota indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Menggali Sejarah Bukittinggi, Pernah Jadi Ibu Kota Indonesia

Menggali Sejarah Bukittinggi, Pernah Jadi Ibu Kota Indonesia
images info

Menggali Sejarah Bukittinggi, Pernah Jadi Ibu Kota Indonesia


Kawan GNFI pernah mendengar nama Bukittinggi? Kota yang terletak di dataran tinggi Sumatera Barat, dulunya pernah menjadi ibu kota Indonesia pada saat zaman awal kemerdekaan Negara Indonesia.

Bukittinggi dulunya pernah menjadi ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948. Meskipun bersifat darurat dan hanya menjadi ibu kota sementara, namun memiliki peran penting dalam saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dari agresi militer Belanda.

Seiring berjalannya waktu, status historis tersebut mulai terpinggirkan, dan kota ini juga seringkali dilupakan dalam perbincangan pusat pemerintahan Indonesia.

Lebih dari sekedar destinasi wisata, Bukittinggi juga menyimpan banyak fakta sejarah dengan Jam Gadangnya yang ikonik.

Perlu kawan GNFI ketahui, menggali kembali sejarah ini juga memberi perspektif baru tentang bagaimana kota-kota di luar Jakarta juga memainkan peran yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Sejarah Singkat Berdirinya Bukittinggi 

Bukittinggi didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak awal ke-19. sebagai pusat perdagangan dan militer di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.

Lokasi yang sangat strategis berada di antara pegunungan dan bukit barisan, Bukittinggi menjadi titik penting dalam pengawasan jalur perdagangan dan pengendalian kekuasaan wilayah.

Dalam kehidupan ketatanegaraan, Bukittinggi pernah berada dalam zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Kemudian setelah proklamasi kemerdekaan menjadi kekuasaan wilayah Indonesia.

Zaman Pemerintahan Belanda 

Pada masa pemerintahan Belanda, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pengendalian militer kawasan Sumatera. Bahkan sampai ke Singapura dan Thailand. Bukittinggi dulunya bernama Taddsgemente Fort de Kock.

Seiring berjalannya waktu, kota ini berkembang menjadi pusat administrasi paling maju di Sumatera saat itu. Selain perannya dalam sektor perdagangan, Bukittinggi juga menjadi saksi awal perkembangan pendidikan modern di Indonesia, dengan berdirinya sekolah yang melahirkan para tokoh pejuang nasional.

Zaman Pemerintahan Jepang 

Meletusnya perang dunia dua, Jepang menjadi salah negara militer terkuat di kawasan Asia Pasifik. Hingga melakukan penyerangan ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Hawai. 

Pergerakan kekuasaan Jepang meluas hingga kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pada masa ini, Bukittinggi berubah nama yang sebelumnya Taddsgemente Fort de Kock menjadi Si Yaku Sho. 

Kota ini jugalah yang menjadi pemancar radio terbesar untuk Pulau Sumatera dalam rangka menunjang kepentingan perang Asia Timur Raya.

Bukittinggi di Era Kemerdekaan dan Pernah Menjadi Ibu Kota PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia)

Agresi Militer Belanda II menjadi penyebab jatuhnya Yogyakarta, ibu kota Indonesia kala itu. Melihat situasi tersebut, sebagai negara yang baru merdeka, pemerintah segera mencari tempat aman dan strategis dalam melanjutkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Sjafruddin Prawiranegara menjadi salah satu tokoh penting dalam memimpin Indonesia saat keadaan darurat. Pemimpin PDRI juga mengemban tugas dalam menjalankan roda pemerintahan dalam situasi genting.

Kota ini menjadi simbol ketahanan dan keberranian bangsa Indonesia. Sejarah PDRI meninggalkan jejak mendalam bagi Kota Bukittinggi.

Peran Bukittinggi dalam masa kritis tersebut memperkuat posisinya dalam sejarah nasional sebagai salah satu benteng terakhir kemerdekaan. Monumen dan museum yang ada di Kota ini juga menjadi pengingat akan peran penting yang dimainkan Bukittinggi selama perjuangan.

Jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang sering dibahas dalam konteks sejarah nasional, Bukittinggi cenderung tertinggal dalam sorotan publik. Yogyakarta dikenal sebagai simbol budaya dan politik, sementara Surabaya sering diingat sebagai kota pahlawan.

Namun Bukittinggi sering terlupakan dan disebut sepintas dalam kaitannya dengan PDRI, meskipun kota ini memiliki kontribusi yang tak kalah strategis.

Sejarah Bukittinggi bukan hanya sebagai kota kecil di Sumatera Barat, tetapi tentang keteguhan dan keberanian pemimpin Indonesia dalam menghadapi agresi militer Belanda. 

Penting bagi kita untuk mengapresiasi kontribusi Bukittinggi yang jarang disorot dalam narasi sejarah nasional, sehingga kisah perjuangan kemerdekaan tidak hanya terpusat pada kota-kota besar yang ada di Pulau Jawa.

Sumber referensi:

https://www.bukittinggikota.go.id/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.