Zat besi merupakan salah satu asupan zat gizi yang penting untuk anak. Apakah Kawan GNFI tahu bahwa salah satu peran dari zat besi adalah untuk mengangkut oksigen dalam darah?
Jika kekurangan zat besi, dapat menyebabkan anemia defisiensi besi atau kondisi ketika tubuh kekurangan jumlah sel darah merah. Tentunya, penyakit ini memengaruhi tubuh yang akan mudah terasa lelah. Untuk mengetahui lebih lengkap terkait asupan zat besi, GNFI akan rangkum sebagai berikut!
Apa Saja Bahan Makanan yang Kaya Zat Besi?
Zat besi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu heme dan nonheme. Sumber utama zat besi heme adalah hemoglobin dan mioglobin dari konsumsi daging, unggas, dan ikan. Sedangkan, zat besi nonheme diperoleh dari sereal, kacang-kacangan, polong-polongan, buah-buahan, dan sayuran.
Zat besi heme sangat mudah diserap tubuh (15—35%) dan faktor makanan hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap penyerapannya. Adapun penyerapan zat besi nonheme jauh lebih rendah (2—20%) dan sangat dipengaruhi oleh keberadaan komponen makanan lainnya.
Sebaliknya, jumlah zat besi nonheme dalam makanan jauh lebih banyak daripada jumlah zat besi heme dalam sebagian besar makanan. Jadi, meskipun bioavailabilitasnya rendah, zat besi nonheme secara umum memberikan kontribusi lebih besar terhadap nutrisi zat besi dibandingkan zat besi heme.
Bahan Pangan yang Menghambat Penyerapan Zat Besi
Teh dan kopi
Makanan ini mengandung tanin yang mengikat zat besi sehingga mengganggu proses penyerapan.
Biji-bijian utuh
Biji-bijian utuh mengandung fitat dan serat yang dapat mengurangi penyerapan zat besi.
Susu dan keju
Susu dan keju mengandung kalsium yang dapat mengurangi penyerapan zat besi.
Dampak kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan berbagai dampak. Sebagai contoh, mengakibatkan anemia defisiensi besi, masalah perkembangan kognitif dan fisik pada anak, penurunan sistem kekebalan tubuh, detak jantung cepat atau tidak teratur, hingga penyakit jantung (pembesaran jantung atau gagal jantung).
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi pada Anak
Upaya untuk memenuhi kebutuhan asupan zat besi adalah dengan menerapkan gizi seimbang dan isi piringku dengan baik. Hal ini bisa Kawan GNFI aplikasikan dengan memadukan sumber bahan makanan yang beragam. Dengan demikian, asupan zat besi bisa didapatkan dari lauk hewani dan nabati.
Perlu diperhatikan dalam menyajikan makanan kepada anak. Sebab, banyak orang tua yang tidak memberikan makanan gizi seimbang, justru hanya kaya akan karbohidrat. Tentunya, kebiasaan ini perlu dibenahi agar pertumbuhan anak bisa berjalan dengan baik dan optimal.
Makanan yang mengandung vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C dapat menangkap zat besi non-heme dan menyimpannya dalam bentuk yang lebih mudah diserap tubuh. Berikut beberapa makanan yang mengandung vitamin C, yaitu buah jeruk, paprika, tomat, melon, stroberi, jambu biji, pepaya, dan kiwi.
Meskipun zat besi merupakan zat gizi mikro. Namun, kita harus senantiasa memperhatikan asupan harian zat besi pada anak. Hal ini sebagai bentuk pencegahan dan usaha preventif agar anak tidak terkena masalah kekurangan zat besi.
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3999603/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News