mandalika daerah yang menjadi destinasi pariwisata super prioritas hingga tuan rumah pagelaran kejuaraan dunia motogp - News | Good News From Indonesia 2024

Pesona Mandalika sebagai Tuan Rumah Pagelaran Kejuaraan Dunia MotoGP

Pesona Mandalika sebagai Tuan Rumah Pagelaran Kejuaraan Dunia MotoGP
images info

Pesona Mandalika sebagai Tuan Rumah Pagelaran Kejuaraan Dunia MotoGP


Pada tanggal 27-29 September 2024 mendatang, kejuaraan dunia balap motor atau Motorcycle Grand Prix (MotoGP) kembali digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain menjadi tuan rumah dari salah satu sirkuit balap paling bergengsi di dunia ini, Mandalika menyimpan berbagai fakta menarik yang perlu Kawan GNFI ketahui. Karena itu, yuk, langsung saja kita simak!

Keindahan Alam Mandalika yang Tiada Taranya

Pemandangan Pantai Mandalika | Jeromi Mikhael via Wikimedia Commons
info gambar

Pemandangan Pantai Mandalika | Sumber: Jeromi Mikhael via Wikimedia Commons


Sudah menjadi rahasia umum keindahan pantai berpasir putih di wilayah Mandalika banyak menyita perhatian warga sekitar hingga turis mancanegara. Beberapa contoh pantainya, antara lain Pantai Kuta, Pantai Mandalika, dan Pantai Tanjung Aan.

Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan matahari terbenam di Bukit Merese dan Bukit Seger. Menariknya, bukit-bukit tersebut berada tidak jauh dari lokasi pantai, sehingga sejauh mata memandang, pengunjung dapat langsung menikmati keindahan alam Mandalika.

Tuan Rumah dari Sirkuit Balap Internasional Mandalika

Pembalap MotoGP memulai balapan di Sirkuit Mandalika | Andika Wahyu; Portal Informasi Indonesia, Public domain, via Wikimedia Commons
info gambar

Pembalap MotoGP memulai balapan di Sirkuit Mandalika | Sumber: Andika Wahyu; Portal Informasi Indonesia via Wikimedia Commons


Karena berlokasi di Pantai Mandalika, Lombok, NTB, hamparan keindahan alam Mandalika juga dapat terlihat dari Pertamina Mandalika International Circuit. Selain digunakan untuk lomba balap motor MotoGP dan World Superbike (WorldSBK), sirkuit bertaraf internasional ini telah berhasil mendukung gelaran Porsche Sprint Challenge pada tahun 2023 silam.

Berkat kesempatan ini, peluang gelaran lomba balap kendaraan roda empat ke depannya di Sirkuit Mandalika semakin terbuka lebar.

baca juga

Menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Pada dasarnya, Mandalika merupakan sebuah kawasan pesisir yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Sejak tahun 2014, Mandalika telah diresmikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain dikenal akan sirkuitnya yang apik, daerah yang memiliki luas kurang lebih 1.035 hektare ini memiliki pemandangan alam yang tidak kalah indah.

Tidak heran jika akhirnya Mandalika dijadikan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Dengan mengembangkan infrastruktur, ekonomi kreatif, dan sumber daya manusianya, Mandalika diharapkan dapat menjadi ‘Bali Baru’ di masa yang akan datang.

Asal-usul Nama “Mandalika”

Meski sudah sering dibicarakan di mana-mana sejak menjadi lokasi pagelaran MotoGP, nyatanya masih ada beberapa orang yang belum mengetahui dari mana asal nama “Mandalika”.

Mandalika sendiri berasal dari nama putri dari legenda Suku Sasak, yaitu Putri Mandalika. Dalam kisahnya, diceritakan Putri Mandalika merupakan seorang putri kerajaan yang sangat rupawan. Karena kecantikannya, banyak pangeran dari kerajaan lain ingin menikahinya.

Karena tak ingin mengecewakan semua pangeran tersebut, sang putri memilih untuk melompat ke Pantai Seger. Sayangnya, tidak ada satupun yang berhasil menyelamatkan Putri Mandalika.

Namun setelah kejadian kejadian tersebut, tiba-tiba muncul banyak binatang kecil menyerupai cacing warna-warni di tengah pantai yang disebut “nyale”. Warga lokal mempercayai nyale sebagai jelmaan dari Putri Mandalika yang membawa kedamaian dan keharmonisan di daerah tersebut.

Lekat dengan Kebudayaan Suku Sasak

Potret Festival Bau Nyale | Sumber: San jmx via Wikimedia Commons
info gambar

Potret Festival Bau Nyale | Sumber: San jmx via Wikimedia Commons


Dalam rangka mengenang Putri Mandalika, warga suku Sasak melakukan tradisi yang dikenal sebagai Festival Bau Nyale. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan Sasak yang dianggap menjadi waktu keluarnya nyale.

Dalam tradisi ini, para warga akan menangkap nyale atau cacing laut mulai dari tengah malam hingga pagi hari yang nantinya akan dimasak dan disantap bersama.

Selain itu, menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dalam Festival Bau Nyale juga terdapat kesenian tradisional, seperti betandak (berbalas pantun), bejambik (pemberian cinderamata kepada kekasih), dan dilanjutkan dengan belancaran (pesiar dengan perahu).

Tidak hanya itu, para wisatawan juga dapat berkunjung ke desa wisata khas Mandalika untuk menelisik lebih jauh tentang kebudayaan suku Sasak. Beberapa contohnya ialah Desa Wisata Sade, Ende, dan Sukarara.

Di sana, pengunjung dapat menjumpai rumah adat yang masih terbuat dari bambu dan beratapkan alang-alang. Mereka juga dapat melihat langsung proses pembuatan tenun songket khas Lombok dan juga mempelajari beberapa tarian tradisional.

baca juga

Setelah mengetahui fakta-fakta di balik Mandalika, besar harapan kita semua agar Mandalika dapat semakin berkembang ke depannya. Tidak hanya dikenal lewat sport tourism-nya saja, tetapi budaya dan alam Mandalika lambat lain dapat memberikan kesan tersendiri di hati para wisatawan. Jadi, jangan biarkan kabar baik ini berhenti di kamu, ya, Kawan!

Referensi
Kemenparekraf. (2024). Bau Nyale, Storynomics Tourism Melegenda dari Mandalika. Retrieved from https://kemenparekraf.go.id/berita/bau-nyale-storynomics-tourism-melegenda-dari-mandalika.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CV
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.