Penemuan sumber daya gas di sumur Tedong (TDG)-001, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, oleh PT Pertamina EP Cepu, menjadi kabar baik bagi sektor energi Indonesia.
Dengan kedalaman 2.448 meter, pengeboran ini berhasil mengungkap potensi gas yang menjanjikan. Sumur ini mampu memproduksi gas sebesar 15 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan kondensat 185 barel per hari.
Sumber energi baru ini pun turut menguatkan peluang pengembangan energi di wilayah timur Indonesia.
Potensi Gas Besar di Sulawesi
Sumur Tedong (TDG)-001 merupakan salah satu pengeboran eksplorasi penting di wilayah Sulawesi Tengah.
Pengeboran ini bertujuan membuktikan potensi sumber daya migas dari formasi Batugamping Minahaki dan Tomori, yang selama ini dikenal sebagai kawasan dengan cadangan migas yang menjanjikan.
Dengan kedalaman 2.448 meter, sumur ini berhasil mengungkap kolom hidrokarbon setebal 163 meter dan memproduksi gas sebesar 15 juta kaki kubik per hari (mmscfd) serta kondensat 185 barel per hari.
Menurut Muharram Jaya Panguriseng, Direktur Eksplorasi PHE, penemuan ini diharapkan dapat memberikan pasokan energi jangka panjang bagi wilayah tersebut dan memperkuat sektor industri lokal.
“Kami optimis temuan ini akan mampu menopang kebutuhan energi hingga 15-20 tahun ke depan,” jelasnya. Muharram juga menambahkan bahwa potensi ini dapat berkembang menjadi klaster gas domestik baru, menyerupai perkembangan lapangan gas Donggi di Sulawesi sebelumnya.
Kontribusi untuk Ketahanan Energi Nasional
Selain memperkuat cadangan energi nasional, temuan ini juga memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi di Indonesia Timur.
Pengeboran Tedong (TDG)-001 merupakan bagian dari serangkaian pengeboran lain di wilayah Sulawesi, seperti sumur East Wolai (EWO)-001, West Wolai (WWO)-001, dan Julang Emas (JLE)-001. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan energi bersih di Indonesia, sekaligus mendukung target pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
Upaya ini juga turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis perusahaan.
Dengan potensi produksi yang signifikan dan rencana pengembangan lebih lanjut, wilayah Sulawesi bisa menjadi klaster industri gas domestik baru yang akan mendukung perekonomian regional sekaligus menjaga pasokan energi nasional.
Langkah berikutnya, eksplorasi untuk sumber energi baru akan terus dilanjutkan, baik di dalam negeri maupun luar negeri, demi menjaga keberlanjutan cadangan energi nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
