cicipi kuliner khas ngawi yang unik dan menggugah selera - News | Good News From Indonesia 2024

Cicipi Kuliner Khas Ngawi yang Unik dan Menggugah Selera!

Cicipi Kuliner Khas Ngawi yang Unik dan Menggugah Selera!
images info

Cicipi Kuliner Khas Ngawi yang Unik dan Menggugah Selera!


Kawan GNFI tahu, nggak, sih, di Ngawi, ada beberapa makanan unik yang menggugah selera dan hanya ada di Ngawi, lho! Apa aja, ya? Simak makanan unik Khas Ngawi yang wajib dicoba ini!

1. Lenthok

Lenthok, yang dikenal juga sebagai sambal tumpang, adalah hidangan tradisional asal Ngawi yang terkenal akan rasa uniknya. Bahan utamanya adalah tempe semangit, yaitu tempeh yang telah difermentasi selama beberapa hari, memberikan cita rasa dan aroma yang khas.

Dalam penyajiannya, lenthok diperkaya dengan rempah-rempah seperti kencur dan daun jeruk, yang menambah keharuman hidangan ini. Bagi penggemar pedas, cabai segar bisa ditambahkan untuk meningkatkan tingkat kepedasan.

baca juga

Proses pembuatan lenthok melibatkan pencampuran tempeh yang telah difermentasi dengan rempah-rempah, lalu dimasak hingga merata. Fermentasi tersebut tidak hanya memberikan rasa yang unik tetapi juga tekstur yang berbeda dibandingkan hidangan lain. 

Lenthok biasanya disajikan sebagai sambal atau lauk pendamping, cocok untuk menemani nasi atau hidangan utama lainnya. Dengan rasa yang kuat dan menggugah selera, lenthok menjadi favorit di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan.

Hidangan ini juga mencerminkan warisan kuliner Ngawi yang kaya, menampilkan bahan-bahan lokal dan metode memasak tradisional. Bagi siapa pun yang berkunjung ke daerah tersebut, mencicipi lenthok adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.

2. Wedang Cemoe

Makanan Unik Ngawi_Wedang Cemoe
info gambar

Wedang Cemoe © dpmd.ngawikab.go.id/


Wedang cemoe adalah minuman khas Ngawi, Indonesia, yang terkenal karena rasa dan nilai gizi yang unik. Meski sering dianggap sebagai variasi dari wedang jahe atau sekoteng, Wedang cemoe memiliki komposisi yang istimewa.

Minuman ini terbuat dari santan kelapa yang direbus bersama jahe, gula pasir, dan daun pandan. Santan memberikan cita rasa gurih yang khas, sedangkan jahe menambahkan sensasi hangat dan pedas. Adapun gula pasir memberikan sentuhan manis yang menyenangkan.

Untuk menyajikan wedang cemoe, bahan-bahan utama yang diperlukan meliputi roti tawar, yang berfungsi sebagai bahan dasar untuk kuah santan, serta santan kelapa yang memberikan rasa gurih dan lemak. Jahe berperan sebagai sumber aroma hangat, sedangkan daun pandan menghasilkan aroma wangi yang khas.

Air putih digunakan untuk merebus semua bahan dan gula pasir menambah rasa manis. Kacang tanah goreng digunakan sebagai topping, menambah kenikmatan hidangan ini.

Proses pembuatan wedang cemoe dimulai dengan merebus air bersama irisan jahe dan potongan daun pandan hingga aroma wangi keluar. Setelah itu, gula pasir, garam, dan santan ditambahkan, lalu diaduk hingga santan tidak pecah.

Roti tawar diiris kecil dan diletakkan di mangkuk, kemudian disiram dengan kuah santan, diakhiri dengan taburan kacang tanah goreng dan bawang goreng. Beberapa orang juga suka menambahkan nasi ketan pulen sebagai isian tambahan.

Wedang cemoe dikenal dapat menghangatkan tubuh dan memberikan energi. Kombinasi rasa gurih dari santan, hangat dari jahe, dan manis dari gula pasir menjadikannya minuman yang lezat dan bergizi. Aroma wangi dari daun pandan semakin melengkapi kelezatan minuman ini.

baca juga

3. Ledre

Makanan Unik Ngawi_Ledre
info gambar

Ledre © budaya-indonesia.org/


Ledre adalah camilan tradisional yang khas dari Ngawi, Jawa Timur, dan sangat populer di kalangan masyarakat. Makanan ini berbentuk mirip kue semprong atau egg roll, memiliki tekstur renyah, serta warna cokelat keemasan yang menggugah selera. Ledre dikenal dengan rasa manis dan gurihnya, diiringi aroma pisang yang khas.

Bahan utama yang digunakan untuk membuat ledre meliputi tepung beras sebagai bahan dasar yang memberikan struktur, pisang raja yang memberikan rasa manis dan aroma unik, santan yang menambah kelembutan serta rasa gurih, dan gula pasir untuk menambah rasa manis. 

Saat ini, ledre tidak hanya tersedia dalam varian original berbasis pisang, tetapi juga hadir dalam berbagai rasa, seperti cokelat, stroberi, nanas, melon, dan nangka.

Ledre biasanya disajikan sebagai camilan atau oleh-oleh dan memiliki daya tahan yang cukup lama, sehingga cocok untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dari Ngawi. Kawan GNFI dapat menemukan ledre di berbagai toko oleh-oleh di daerah tersebut.

Makanan ini sangat digemari oleh masyarakat lokal maupun wisatawan, menjadikannya salah satu oleh-oleh yang wajib dicoba saat berkunjung ke Ngawi. Ledre tidak hanya enak, tetapi juga mencerminkan kekayaan kuliner daerah ini.

4. Cokelat Tempe

Makanan Unik Ngawi_Cokelat Tempe
info gambar

Cokelat Tempe © disparpora.ngawikab.go.id/


Cokelat Tempe adalah inovasi kuliner yang menarik, mengombinasikan tempe dengan cokelat untuk menciptakan camilan yang lezat. Camilan ini terbuat dari tempe yang dilapisi cokelat, menghasilkan perpaduan rasa gurih dari tempe dan manisnya cokelat yang disukai banyak orang, termasuk anak-anak.

Untuk membuat Cokelat Tempe, Kawan GNFI memerlukan bahan-bahan berikut: tempe berkualitas baik, cokelat batang untuk melapisi tempe, cokelat bubuk sebagai tambahan rasa, dan gula halus untuk memberikan rasa manis pada lapisan luar.

Proses pembuatannya dimulai dengan memotong tempe menjadi bagian tipis dan menggorengnya hingga garing. Selanjutnya, cokelat batang dilelehkan, kemudian dicampurkan dengan cokelat bubuk dan gula halus.

Tempe yang sudah digoreng dicelupkan ke dalam cokelat cair dan ditaburi campuran cokelat bubuk serta gula halus sebelum dibiarkan mengering.

Kini, Cokelat Tempe hadir dalam berbagai varian rasa, seperti Cokelat Tempe Original, Cokelat Tempe Susu, dan Cokelat Tempe Green Tea. 

Sejak diluncurkan, Cokelat Tempe telah menjadi pilihan camilan populer di berbagai daerah. Dengan harga terjangkau sekitar Rp6.000 per bungkus, camilan ini mudah diakses oleh banyak orang.

Cokelat Tempe tidak hanya menawarkan rasa yang unik, tetapi juga memperkenalkan cara baru untuk menikmati tempe, menjadikannya salah satu inovasi kuliner yang patut dicoba.

baca juga

5. Tepo Tahu

Tepo Tahu adalah kuliner khas dari Kabupaten Ngawi yang terkenal dengan kombinasi rasa manis, asam, dan gurih. Hidangan ini terdiri dari irisan tepo, sejenis lontong, yang disajikan bersama tahu goreng dan kuah khas. Kuahnya terbuat dari campuran kacang tanah goreng, cabai, bawang putih, dan kecap manis, memberikan cita rasa yang unik dan menggugah selera.

Bahan-bahan utama dalam tepo tahu meliputi tepo, yang dibuat dari beras yang dimasak dalam daun pisang hingga membentuk lontong besar, serta tahu yang digoreng hingga berwarna kecokelatan. Kuahnya terdiri dari kacang tanah goreng, bawang putih, cabai, daun jeruk, gula jawa, garam, dan air.

Dalam penyajiannya, tepo tahu biasanya diletakkan dalam pincuk daun pisang atau di atas piring, dilengkapi dengan kol yang dirajang halus, toge yang direbus, dan seledri yang dicincang halus. Hidangan ini juga ditaburi dengan kacang tanah goreng dan bawang goreng.

Rasa kuahnya memiliki perpaduan manis dan asam, dengan kecap manis yang semakin memperkaya cita rasa. Kombinasi tepo yang lembut, tahu yang gurih, dan kuah yang kaya rasa menjadikan tepo tahu pilihan makanan yang lezat.

Tepo tahu sangat populer di Ngawi dan sering dijadikan pilihan untuk sarapan atau makan siang. Dengan harga terjangkau berkisar antara Rp8.000 hingga Rp13.000 per porsi, tergantung pada lauk yang disajikan, makanan ini menjadi favorit baik di kalangan penduduk lokal maupun wisatawan.

6. Dodol Jambu

Dodol jambu merah adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari buah jambu biji merah, memberikan rasa manis dan kenyal yang khas. 

Bahan utama dalam pembuatan dodol ini meliputi 500 gram buah jambu biji merah, 250 gram tepung ketan putih, 100 gram tepung beras, 350 gram gula pasir, 1 sendok teh vanilla bubuk, ¼ sendok teh garam, dan 1000 mililiter santan kental. 

Proses pembuatannya dimulai dengan mengupas kulit buah jambu biji merah, memotongnya, dan menghaluskannya menggunakan blender. Setelah itu, jus yang dihasilkan disaring untuk memisahkan bijinya. 

Dalam tahap berikutnya, santan dituangkan ke dalam wajan dan dicampurkan dengan tepung ketan, tepung beras, gula pasir, vanilla, dan garam, kemudian diaduk hingga semua bahan tercampur rata.

Adonan kemudian dipanaskan dengan api sedang, diaduk terus-menerus hingga mengental dan kalis. Setelah 30–40 menit, margarin ditambahkan untuk memberikan kilau dan mencegah adonan lengket saat dibungkus. 

Setelah adonan dingin, dodol dibentuk menjadi lonjong dan dibungkus dengan plastik, kemudian dipotong menjadi bagian-bagian kecil seberat 25 gram. Untuk tampilan yang lebih menarik, pewarna makanan merah bisa ditambahkan. 

Dodol jambu merah kaya akan nutrisi dan menawarkan cita rasa yang lezat, menjadikannya pilihan camilan sehat. Makanan ini juga populer sebagai oleh-oleh khas Ngawi, banyak disukai oleh masyarakat karena rasa manis dan teksturnya yang kenyal.

Gimana, nih? Kawan tertarik untuk mencoba?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.