Domba Texel adalah salah satu jenis domba yang terkenal karena kualitas dagingnya yang superior dan penampilannya yang menarik. Domba ini mulai menjadi topik pembicaraan di kalangan peternak di Indonesia, terutama di wilayah Wonosobo.
Di Indonesia, khususnya di Wonosobo, para peternak menyadari potensi besar domba Texel sebagai salah satu ternak yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain untuk diambil dagingnya, hewan ini juga sering digunakan sebagai indukan untuk persilangan dengan domba lokal demi mendapatkan hasil lebih baik.
Apa Itu Domba Texel?
Sesuai namanya, domba Texel berasal dari pulau Texel yang terletak di Belanda tepatnya Kepulauan Frisia. Di luar Belanda, domba ini juga dibudidayakan di berbagai negara seperti Inggris, Australia, dan Amerika Serikat.
Sedangkan di Indonesia, Texel banyak dibudidayakan di daerah pegunungan dengan iklim sejuk, seperti Wonosobo dan beberapa wilayah lain di Jawa Tengah. Dengan kondisi alam mendukung, seperti suhu dingin dan ketersediaan pakan melimpah, Wonosobo merupakan lokasi yang ideal untuk pengembangan ternak ini.
Dengan ukuran tubuh besar dan kualitas daging tinggi, domba Texel menjadi salah satu komoditas unggulan di kalangan peternak di Indonesia. Domba ini tidak hanya dijual untuk konsumsi, tetapi juga sebagai indukan untuk menghasilkan keturunan dengan kualitas genetik lebih baik.
Bagaimana Sejarahnya Domba Texel Masuk ke Indonesia?
Domba Texel pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan abad ke-20 melalui program impor ternak yang dilaksanakan oleh pemerintah. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas ternak domba lokal melalui persilangan genetik.
Pada saat awal kedatangannya, domba Texel lebih banyak ditemukan di daerah pegunungan yang memiliki suhu sejuk. Salah satu daerah yang pertama mengadopsi hewan ini adalah Wonosobo, yang dipilih karena memiliki iklim serupa dengan daerah asalnya di Belanda.
Seiring berjalannya waktu, domba Texel semakin dikenal di kalangan peternak Indonesia. Permintaan terhadap hewan ternak ini juga terus meningkat, terutama karena kualitas dagingnya yang diminati oleh konsumen.
Perkawinan silang antara domba Texel dengan domba lokal seperti domba ekor tipis (DET) pun terus dilakukan dan menghasilkan jenis domba baru yang dikenal dengan nama Dombos (Domba Wonosobo) dimana pada 2006 nama Dombos diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pada 2011 ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal dengan SK Menteri Pertanian Nomor 2915/Kpts/OT.140/ 6/2011.
Ciri-ciri Domba Texel
Saat ini kepopuleran domba Texel terus meningkat berkat dagingnya yang lembut dan cita rasa yang unik. Supaya tidak salah mengira jenis domba lain sebagai Texel, berikut beberapa cirinya yang wajib diketahui sebagai pembeda.
Bulu Tebal dan Lembut
Bulu domba Texel memiliki ketebalan dan kelembutan yang menonjol dengan dominasi warna putih. Bulu yang tebal berfungsi sebagai isolasi alami, menjaga suhu tubuh tetap hangat meskipun dalam cuaca dingin.
Kaki Pendek Kuat
Kaki domba Texel tergolong pendek jika dibandingkan dengan jenis domba lainnya, namun kekuatan kaki mereka sangat mencolok. Kekuatan kaki ini sangat penting untuk menopang tubuhnya yang besar dan berat.
Tubuh Besar Berotot
Domba Texel memiliki tubuh besar dan berotot, terutama di area bahu dan paha. Karakteristik tubuh yang berotot, menjadikan domba ini semakin terkenal sebagai sumber daging berkualitas tinggi.
Ekor Pendek
Ekor pendek bukan hanya menjadi salah satu ciri fisik yang mencolok, tetapi juga memiliki manfaat praktis. Dalam budidaya domba, ekor pendek sering kali dianggap lebih mudah dirawat dan lebih higienis. Ekor pendek pada domba Texel membantu mengurangi risiko tersebut dan mempermudah perawatan kebersihan.
Bagian Wajah Lebar
Wajah domba Texel memiliki karakteristik yang mencolok, ditandai dengan rahang yang kokoh dan bentuk wajah yang lebar. Rahang kuat memungkinkan domba ini untuk mengunyah pakan yang lebih kasar, seperti rumput, dedaunan, dan jerami yang tumbuh di daerah pegunungan.
Kesimpulannya Texel memiliki beberapa ciri khusus berkaitan dengan lingkungan budidayanya. Beberapa ciri fisik tersebut meliputi bulu tebal dan lembut, kaki pendek kuat, wajah lebar, ekor pendek, dan tubuh besar berotot.
Keunggulan Domba Texel
Domba Texel adalah salah satu varietas domba unggul yang memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan jenis domba lainnya. Domba ini dikembangkan secara selektif untuk memenuhi permintaan pasar daging, dengan menawarkan kombinasi yang menguntungkan seperti berikut.
Kualitas Daging Unggul
Daging domba Texel terkenal karena kelembutannya, kandungan lemak yang rendah, serta serat yang halus. Tingginya kandungan daging dan distribusi lemak yang merata menjadikannya salah satu jenis domba unggulan untuk produksi daging premium.
Proses Pertumbuhan Cepat
Dibandingkan dengan domba lokal, Texel dapat mencapai bobot potong dalam waktu yang lebih singkat dengan pemberian pakan yang optimal. Ini menguntungkan bagi peternak, karena waktu yang diperlukan untuk memelihara domba hingga siap dijual atau dipotong menjadi lebih singkat.
Reproduksi Baik
Betina Texel cenderung memiliki insting keibuan yang kuat, sehingga mengurangi risiko kematian pada anak-anak domba. Domba ini juga dikenal memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan kemampuan merawat anak-anaknya dengan baik.
Daya Tahan Terhadap Penyakit Tinggi
Domba Texel memiliki ketahanan baik terhadap berbagai penyakit, terutama yang sering menyerang domba di daerah dengan iklim dingin atau lembab. Ketahanan alami ini memudahkan perawatan domba Texel dan mengurangi biaya perawatan kesehatan.
Tahan Iklim Dingin
Bulu yang tebal dan lebat berfungsi sebagai isolator alami, menjaga suhu tubuh domba tetap hangat meskipun berada di lingkungan yang dingin. Kemampuan adaptasi ini memungkinkan domba Texel untuk tetap produktif dalam berbagai kondisi cuaca, sehingga mereka bisa tetap berkembang dengan baik.
Dari kualitas daging yang premium hingga kemampuan beradaptasi dengan iklim ekstrim, domba Texel menawarkan berbagai keunggulan menarik. Dengan demikian, domba Texel merupakan salah satu pilihan terbaik untuk dikembangkan, baik di peternakan kecil maupun besar.
Perbedaan Domba Texel dengan Domba Merino
Meskipun domba Merino dan Texel dikenal karena memiliki kualitas yang baik, keduanya beberapa perbedaan signifikan. Domba Texel memiliki tubuh yang lebih besar dan berotot, sedangkan domba Merino umumnya lebih kecil dengan bentuk tubuh yang lebih ramping.
Di samping itu, terdapat perbedaan dalam karakteristik bulu keduanya. Domba Texel memiliki bulu yang tebal dan kasar, sedangkan domba Merino memiliki bulu yang lebih halus dan sering digunakan untuk memproduksi kain wol berkualitas tinggi.
Karakteristik habitat juga menjadi faktor pembeda dimana jenis Texel lebih cocok untuk dibudidayakan di daerah pegunungan dengan suhu sejuk. Sedangkan domba Merino lebih tahan dan cocok dengan iklim panas dan kering.
Kisaran Harga Domba Texel dari Bibit Hingga Dewasa
Harga domba Texel di Indonesia bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kualitas genetik. Untuk bibit, yang merupakan domba muda berusia beberapa bulan atau baru lahir, harga biasanya berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp2.500.000 per ekor.
Sementara itu, untuk domba Texel yang sudah remaja atau siap dijadikan indukan, harganya dapat mencapai Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000 per ekor. Pada usia ini, domba sudah menunjukkan karakteristik fisik yang lebih jelas, seperti ukuran tubuh yang besar dan perkembangan otot yang signifikan.
Domba Texel secara keseluruhan menjadi salah satu jenis domba yang memiliki banyak keunggulan, termasuk kualitas daging yang tinggi. Selain itu dengan pertumbuhan cepat, efisiensi pakan tinggi, dan tingkat reproduksi yang baik, domba Texel dapat memberikan keuntungan ekonomi signifikan bagi peternak.
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=16iiI3H5MdM
https://sipora.polije.ac.id/25654/2/bab%201%20ta.pdf
https://www.agroindustri.id/mengenal-domba-Texel/
https://diskominfo.wonosobokab.go.id/detail/Dombos,-Domba-Ternak-Asli-Wonosobo-Bernilai-Ekonomi-Tinggi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News