Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Menilik sejarah tentang masuknya Islam ke negara ini selalu menjadi perbincangan yang hangat dan menarik. Bahkan hingga saat ini, masih banyak teori yang diperbedatkan oleh para ahli dan sejarawan mengenai bagaimana Islam bisa menyebar hingga sampai ke pelosok negeri.
Setidaknya ada 4 teori yang menjelaskan tentang penyebaran Islam di Nusantara, diantaranya ada Teori Gujarat, Teori Persia, Teori Cina, dan yang paling kuat ialah Teori Arab atau Mekkah.
Teori Mekkah pertama kali dikemukakan oleh seorang ulama sekaligus sejarawan asal Sumatera Barat bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau akrab disapa dengan Buya Hamka.
Awal Mula Teori Mekkah
Adanya penemuan artefak, naskah kuno, dan perkampungan di Sumatera bagian barat dengan berbagai kebudayaannya merupakan dasar dicetuskannya teori ini. Selain Hamka, ada beberapa sejarawan lain bernama Johns, T.W. Arnold, Naquib Al Attas, Keyzer, M. Yunus Jamil, serta Crawfurd yang turut mendukung teori Makkah.
Menurut Crawfurd, Islam yang ada di Indonesia memiliki persamaan mazhab dengan yang ada di Mekkah serta Mesir, yaitu Mazhab Syafi’i. Sedangkan T.W. Arnold berpendapat bahwa pedagang Arab cukup mendominasi perdagangan di daerah Coromandel hingga Malabar. Periswita ini terjadi pada sekitar abad ke 7 hingga 8 masehi, sampai akhirnya pedagang Arab tersebut berpindah ke Indonesia dan turut menyebarkan Agama Islam.
Ditemukannya sebuah naskah kuno juga menjelaskan mengenai bangsa Arab yang pada tahun 625M telah bermukim di sekitaran pantai sebelah barat pulau Sumatera. Sementara itu, di tahun 672M ditemukan pula nisan kuno yang bertulisakan Syekh Rukunuddin. Hal inilah yang diyakini bahwa pada zaman itu sudah terdapat umat muslim.
Dilansir dari laman gramedia, hadirnya perkampungan di barat Sumatera tersebut diasumsikan terjadi pada saat Khalifah Umar bin Khatab ingin memperluas ajaran Islam. Khalifah Umar pun mengirimkan delegasinya ke Cina, tetapi delegasinya tersebut singgah terlebih dahulu di Indonesia melalui jalur laut. Sampai akhirnya para delegasi tersebut mendirikan sebuah perkampungan muslim.
Kerajaan Islam pertama, Samudera Pasai, juga dipercaya menganut mazhab syafi’i, yang juga digunakan di Arab dan kini banyak dianut oleh masyarakat muslim Indonesia. Gelar yang dipakai oleh raja di Samudera Pasai pun sama dengan gelar yang dipakai raja Arab yaitu Al Malik.
Bukti-bukti inilah yang memperkuat teori Mekkah bawah agama Islam datang langsung dari Mekkah atau Arab. Hamka juga sekaligus mengoreksi teori Gujarat dimana Islam datang ke Indonesia melalui Gujarat dan Persia.
Pada waktu itu Buya Hamka menyampaikan teori ini melalui salah satu orasinya di acara Dies Natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri atau PTIN Daerah Istimewa Yogyakarta.
Cara-cara Penyebaran Islam di Nusantara
1. Perdagangan
Pelayaran serta perdagangan memiliki peran aktif dan faktor penting dalam proses penyebaran agama dan ajaran Islam ke Indonesia. Kebanyakan pedagang saat itu mengunjungi kepulauan Indonesia dalam rangka membeli rempah, lada, serta kayu, ataupun sekedar singgah sebelum kembali melanjutkan perjalanan mereka ke Cina.
Para pedagang tersebut dipercaya merupakan umat muslim yang membuat banyak catatan mengenai pelayaran Arab di sekitar Asia. Ditemukan pula bukti arkeologis berupa batu nisan yang ditulis menggunakan huruf Arab tidak jauh dari kota Surabaya.
2. Perkawinan
Pedagang muslim yang datang dari Arab seringkali singgah bahkan menetap di suatu tempat. Secara tidak langsung mereka akan berinteraksi dan menimbulkan ketertarikan kepada masyarakat nusantara.
Adanya pernikahan antara pribumi dan para golongan saudagar ini tentu lebih menguntungkan dan mempercepat proses penyebaran Islam.
Meskipun begitu, Buya Hamka tetap berpendapat bahwa umat Islam di Indonesia mendapatkan ilmu mengenai agama Islam bukan hanya dari sekedar perdagangan atau perkawinan. Pandangan Hamka memiliki kemiripan dengan teori Sufi yang menyatakan bahwa kaum pengembaralah yang telah membawa dan melakukan islamisasi awal di negara ini.
Disebutkan demikian karena kaum sufi pada umumnya mengembara dari satu lokasi ke lokasi lainnya dalam rangka mendirikan sebuah kumpulan dengan paham tertentu.
Begitulah sekilas mengenai teori Arab yang dikemukakan Buya Hamka. Sampai saat ini, teori Arab atau teori Mekkah masih menjadi teori paling kuat mengenai awal mula tersebarnya agama Islam di Nusantara.
Referensi:
https://www.gramedia.com/literasi/teori-arab-masuknya-islam-ke-nusantara/
https://www.gramedia.com/literasi/teori-mekah-sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News