tradisi unik di bangka belitung nganggung - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Nganggung, Tradisi Unik di Bangka Belitung

Mengenal Nganggung, Tradisi Unik di Bangka Belitung
images info

Mengenal Nganggung, Tradisi Unik di Bangka Belitung


Kawan GNFI, adakah yang pernah mendengar apa itu nganggung? Nganggung merupakan salah satu tradisi yang hanya ada di Bangka Belitung. Ini merupakan kegiatan membawa makanan dari setiap rumah menuju satu tempat berkumpul seperti masjid, surau, langgar, dan lapangan pada momen penting dalam agama Islam. Perayaannya bisa ketika Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya'ban, Muharram, serta setelah shalat Idulfitri dan Iduladha.

Tradisi nganggung ini sudah ada di Bangka Belitung sejak zaman nenek moyang dan hingga sekarang masih dijalankan oleh masyarakat di sana. Di beberapa kampung di Bangka, tradisi nganggung dilakukan pada saat ada salah satu masyarakat yang meninggal dunia.

Selain itu, nganggung dilaksanakan oleh masyarakat Bangka Belitung untuk menyambung tali silaturahmi dan solidaritas antarmasyarakat setempat.

Perlu Kawan GNFI ketahui juga, di Bangka khususnya, apabila ada masyarakat yang meninggal dunia akan diadakan acara seperti ngeletak (h+1 meninggal ), ngenujuh (h+7 meninggal), ngelawe (h+25 meninggal), ngeempatpuluh (h+40 meninggal), dan ngeratus (h+100 meninggal).

baca juga

Nah, pada acara itu juga, akan diadakan tradisi nganggung untuk tahlilan kepada orang yang meninggal dunia. Tujuannya untuk mengurangi beban keluarga yang ditinggal.

Prosesi-Prosesi dalam Tradisi Nganggung

Kawan GNFI, pada prosesi nganggung, setiap rumah akan menyediakan makanan seperti kue ataupun nasi, dilengkapi dengan lauk pauk yang disusun di dalam dulang. Setelah itu, ditutup dengan tudung saji.

Kemudian, salah satu laki-laki yang tinggal di rumah penyeleggara prosesi akan membawa dulang tersebut ke tempat acara nganggung, Adapun jika sedang ada acara tahlilan, dulang-nya diantar ke rumah keluarga yang mengadakan tahlilan.

Setelah semua warga berdatangan dan dulang-nya disusun secara acak, selanjutnya kepala desa atau kepala dusun akan membuka acara nganggung tersebut. Momen ini dibuka dengan tahlilan yang dipimpin oleh ketua masjid desa setempat. Lalu, diadakan makan bersama antarwarga.

Kawan GNFI, banyak sekali nilai yang bisa kita ambil dari tradisi nganggung ini, seperti nilai gotong royong, kebersamaan, persatuan dan kepedulian Bersama. Masyarakat Bangka Belitung sangat atusias dalam menjaga dan melestarikan tradisi nganggung ini, Karena nganggung menjadi salah satu identitas dan keunikan yang ada di Bangka Belitung.

Selain bernilai positif, tradisi nganggung juga memiliki berbagai manfaat, seperti membantu mengurangi beban keluarga yang sedang berduka untuk melaksanakan tahlilan dan peduli fakir-fakir miskin. Sebab, biasanya setelah acara nganggung selesai, semua sisa makanan yang masih baik dan bisa dimakan akan diberikan kepada fakir miskin yang ada di masyarakat setempat.

baca juga

Nah, sekian perkenalan mengenai tradisi unik nganggung di Bangka Belitung. Harapan kita, semoga tradisi ini akan terus berjalan seterusnya.

Ini salah satu warisan budaya dari nenek moyang kita yang perlu kita jaga, apalagi kita sebagai generasi muda.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Y(
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.