Indonesia adalah negeri yang kaya akan sejarah. Banyak sejarah tertulis yang sudah kita pelajari sejak bersekolah. Banyak juga sejarah yang bisa dipelajari lewat koleksi bersejarah melalui kunjungan ke berbagai museum. Seiring berjalannya waktu, kini belajar sejarah juga bisa melalui internet.
Tapi tahukah kawan? Kalau tiap tahunnya selalu ada acara-acara pameran yang memamerkan berbagai koleksi yang digelar untuk waktu yang terbatas? Tahukah kalian, kalau di bulan Oktober ini ada beberapa pameran sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Berikut adalah 4 pameran sejarah yang diselenggarakan hingga awal November 2024 di Jakarta.
Jakarta Biennale 2024
Salah Satu Lukisan di Jakarta Biennale 2024 | Dokumentasi Pribadi
Berlangsung sejak 1 Oktober 2024, di Taman Ismail Marzuki, pameran ini adalah acara 2 tahunan yang merupakan hasil kolaborasi kolektif-kolektif seni di Jakarta yang tergabung di dalam Majelis Jakarta.
Dalam perhelatan ke-50 ini, Jakarta Biennale mengangkat tema “Ruang Bersama” dan berlangsung hingga 12 November 2024 mendatang, menariknya pameran seni ini tidak hanya menampilkan seni lukisan. Tapi juga banyak karya mixed media yang tersaji di 12 galeri seni Taman Ismail Marzuki yang pusatnya di Galeri Emiria Soenassa.
Wajah Tak Bernama
Masih di lokasi yang sama dengan Jakarta Biennale, tepatnya di Galeri PDS H.B Jassin. Pameran arsip ini digelar sebagai bentuk 100 tahunnya sastrawan asal Sumatera Utara, Sitor Simorang. Di sini pengunjung bisa membaca puluhan buku ciptaannya yang berisi prosa, puisi hingga cerpen.
Selain itu kita bisa mengenal siapa Sitor Simorang lewat narasi singkat dan foto-foto kala itu. Baik bagaimana publik mengenal dia kala itu, dan sisi dibalik layarnya. Pameran ini berlangsung hingga 2 November 2024.
Repatriasi
Banner Repatriasi | Dokumentasi Pribadi
Dalam rangka dibuka kembalinya Museum Nasional setelah peristiwa kebakaran 2023. Bertempat di gedung B museum hingga 31 Desember 2024, tersaji ratusan karya seni asal Bali Pita Maha yang berupa lukisan, kain motif, patung.
Ada juga peninggalan bersejarah di era Diponegoro, beberapa “Harta Karun” dari Lombok pada abad ke-19, Koleksi Keris Klungkung dan Koleksi peninggalan sejarah yang sempat dipamerkan di Museum Delft, Belanda. Semua koleksi ini merupakan warisan budaya yang sebelumnya disimpan di Negeri Paman Sam hingga akhirnya kembali ke Tanah Air pada tahun 2023 silam.
Flaneur: Kembara Lintas Dunia
Banner Flaneur | Dokumentasi Pribadi
Bertempat di Gedung A Galeri Nasional hingga 11 November 2024, pameran ini merupakan pameran seni kolektif dari 45 Seniman ternama Indonesia yang sudah berkelana dengan karya-karyanya ke hampir seluruh penjuru dunia. Di antaranya ada Affendi Koesoema, Amrus Natalsya dan Harijadi Sumodidjojo.
Tidak hanya lukisan, di sini pengunjung juga dapat melihat karya berupa patung dan ragam kerajinan tangan dari berbagai media.
Selain itu, pengunjung juga bisa mengikuti Linimasa perjalanan mereka dan karyanya lewat sebuah panel yang menceritakan perjalanan seniman-seniman Indonesia ke penjuru dunia yang dimulai dari perjalanan Agus Djaya dan Otto Djaya di Belanda pada tahun 1947 untuk berkuliah hingga akhirnya di tahun yang sama mereka menggelar pameran tunggal di Museum Stedelijk.
Yang terbaru ada karya Fadjar Sidik dan Dullah yang menjadi bagian dari pameran Venice Biennale yang ke-60 hingga 24 November mendatang.
Sungguh pameran yang sayang dilewatkan bukan? Mungkin saja setelah ini koleksi dan warisan budaya ini tidak bisa kita temui di museum. Kawan GNFI yang di luar Jakarta jangan khawatir, simak terus Good News From Indonesia untuk baca tentang keseruan di pameran-pameran ini nantinya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
