Ini kampung bukan sembarang kampung, karena mengusung nama pada tiga lokasi sekaligus, yakni bahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris.
Mengusung nama "Kampung Lali Gadget" yang dari namanya saja, publik mungkin langsung bisa menerka di mana atau darimana kampung ini berasal. Kampung berarti kampung; Lali berarti Lupa; Gadget yang berarti telepon pintar.
Ya, Kampung Lali Gadget mengusung nama dari bahasa Indonesia pada kata Kampung, bahasa Jawa pada kata Lali dan kata serapan dari bahasa Inggris Gadget.
KLG atau Kampung Lali Gadget didirikan sejak bulan Agustus Tahun 2018. Berlokasi di wilayah Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Dari idiom atau frasa namanya saja, laligadget bermakna lupa akan kehadiran telepon pintar.
Secara historis, kampung ini lahir dan hadir di tengah masyarakat Kecamatan Wonoayu sebab berangkat dari keprihatinan dan usaha agar masyarakat, khususnya kaum anak-anak supaya tidak kecanduan gadget atau handphone.
Sebagian besar anak-anak, khususnya anak Taman Kanak-Kanak (TK) hingga ke bangku Sekolah Dasar (SD), kini sangat mudah kita lihat mahir dan pandai mengoperasikan telpon pintar.
Tidak ada masalah, jika anak-anak tersebut pandai dan mahir menggunakannya handphone sebagai suatu piranti berteknologi pintar. Yang menjadi masalah, jika anak-anak ini sampai kecanduan telpon pintar atau disebut gadget addicted di usia yang masih sangat dini.
Terkadang, akibat terlalu asyik dalam memainkan si telepon pintar tersebut, si anak menjadi tidak peduli lingkungan sosial sekitarnya. Instruksi dan omongan orangtua pun menjadi tidak didengarkan.
Artinya, anak-anak ini ibarat terlalu dewasa sebelum waktunya dan lebih menyibukkan diri pada urusan dunia maya dibanding dunia nyata di sekeliling mereka.
Padahal di zaman dahulu, namanya anak-anak, terutama jika sedang bermain dan bersosialisasi, tentu mereka akan bermain sesuai makna sesungguhnya. Misalnya, bermain sepak bola di lapangan, petak umpet, gobak sodor, bulu tangkis, main congklak, dan lain sebagainya.
Karena itu, hadirlah Kampung Lali Gadget di Sidoarjo ini agar anak-anak jangan terlalu sibuk pada handphone masing-masing dan ikut bermain pada arena permainan tradisional. Kampung ini hadir untuk mengenalkan permainan tradisional bagi anak-anak generasi alpha.
Terdapat beberapa tema permainan tradisional yang coba dihadirkan Kampung Lali Gadget. Mulai tema air, tema pasir, hingga permainan tradisional dengan bahan alam dan dari bahan daur ulang.
Selain bermain petak umpet, gobak sodor, mereka juga bisa bermain membuat wayang dari daun singkong hingga membuat untaian kalung. Anak-anak juga bisa melakukan explore permainan seperti dakon, gasing, dan bakiak panjang.
Kampung Lali Gadget yang juga kampung berpredikat Kampung Berseri Astra (KBA) ini pernah memenangkan penghargaan dari Astra Indonesia pada event SATU Indonesia Awards Tahun 2021 silam. Dan titel itu bukan tanpa sebab.
KLG hadir pada masyarakat untuk mengingatkan bahanya kecanduan gadget pada anak. Kampung ini hadir untuk peduli pada nasib dan kehidupan dunia anak agar mereka lebih bisa mengapresiasi alam lingkungan serta aneka ragam permainan tradisional yang mengasyikkan.
Berdasar informasi dari situs web Kominfo Jawa Timur, KLG memiliki treatment yang dikemas menjadi sebuah acara bagi anak-anak yang sudah kecanduan gadget. Dengan begitu, anak-anak bisa mengikuti outdoor learning, di mana mereka bisa mengalami suasana pedesaan yang natural.
Kawan ingin berkunjung ke Kampung Lali Gadget? Silakan langsung datangi dan bawa anak-anak dan sanak famili agar mereka tidak kecanduan gadget dan menjadi fakir jaringan internet semata.
Membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dari Kota Surabaya, Kawan bisa menjangkaunya dari Tol Surabaya - Gempol atau dari jalan nontol yakni jalur pantai utara (pantura).
Kampung Lali Gadget bukanlah sembarang kampung biasa. Namun, sebagai suatu kampung tempat belajar kebudayaan melalui permainan tradisional dan kearifan lokal Sidoarjo. Mari, lupakan gadget dan kembali kepada peran kita sebagai manusia dan anak yang natural!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News